Bahwa akad\nistishna\u2019 masuk dalam akad Salam, oleh karenanya mereka mensyaratkan dalam akad\nistishna\u2019 sebagaimana yang disyaratkan dalam akad salam yaitu menyerahkan uang\nsecara kontan ketika akad terjadi, tentang pendapat bolehnya istishna\u2019 ketika masuk\ndalam bab salam yang disepakati kebolehannya maka disyaratkan sebagaimana akad\ntersebut.<\/p>\n\n\n\n

• Hanafiyah\ndan diikuti oleh ulama yang lain.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

  Dibolehkan akad\nIstishna\u2019 meskipun tanpa syarat yang ada pada akad salam yaitu uang kontan yang\ndibayarkan ketika akad, Mazhab hanafiyah menganggap akad istishna\u2019 merupakan\njenis akad tersendiri dan bukan bagian dari akad salam, dengan kata lain bahwa\nakad istishna\u2019 tidak disyaratkan harus dibayar kontan di awal ketika berakad\nserta dapat dicicil atau dengan cara uang muka.<\/p>\n\n\n\n

  Berdasarkan hal\ntersebut maka pendapat yang paling kuat ialah pendapat yang kedua yang\ndikuatkan oleh hanafiyah dan yang selainnya serta dikuatkan pula oleh mujamma\u2019\nfiqhil islamy addauly pada mu\u2019tamar yang ketujuh di Jeddah pada tahun 1412 H.<\/p>\n\n\n\n

  Adapun pendapat\ntersebut sesuai dengan kebutuhan manusia sekarang, dimana sangat dibutuhkan\nakad istishna\u2019 dan jika diharamkan akan dapat mempersulit manusia terutama di\nera modern saat ini.<\/p>\n\n\n\n

  Dengan demikian\nmaka dapat disimpulkan bahwa hukum sistem pre order dalam jual beli diperbolehkan\ndengan persyaratan sebagai berikut:<\/p>\n\n\n\n

  • Barang\nyang akan diproduksi sudah diketahui detailnya sehingga terhindar dari\nperselisihan.<\/li>
  • Barang\nyang dibeli termasuk barang kebutuhan primer yang mana sanagat dibutuhkan.<\/li>
  • Bahan\nbaku pembuatan barang harus dari produsen karena jika bukan dari produsen maka\nakan menjadi akad ijaroh.<\/li>
  • Harga\nbarang harus jelas rinciannya sehingga dapat terhindar dari perselisihan.<\/li>
  • Ditentukan\ntempat serah terima barang jika diperlukan.<\/li>
  • Harus\nditentukan perkiraan waktu produksinya sehingga tidak menimbulkan keraguan.<\/li>
  • Bagi\nyang berpendapat bahwa pre order termasuk dalam bab akad salam maka disyaratkan\npembayaran harus secara kontan ketika akad terjadi.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

    Sekian penjelasan singkat hukum sistem pre order, semoga bermanfaat.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

    PeciHitam.org \u2013 Dalam jual beli online kita mungkin sering mendengar istilah pre order, dan ketika berhubungan dengan adaptasi fikih maka akan muncul pertanyaan tentang bagaimana islam menanggapi hukum sistem pre order yang mana di zaman modern ini akad tersebut sering dilakukan. Akad seperti ini dapat dikatakan pernah dilakukan kebanyakan dari kita entah sadar maupun tidak […]<\/p>\n","protected":false},"author":16,"featured_media":19074,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1691],"tags":[6168],"yoast_head":"\n