Pecihitam.org – <\/strong>Tanggal 1 Dzulhijjah 2 Hijriyah adalah hari pernikahan Imam Ali As dan Sayyidah Fathimah Sa. Pernikahan dua manusia langit ini tentu merupakan peristiwa besar dalam peradaban manusia karena dalam pernikahan ini memberikan pelajaran-pelajaran kemanusiaan yang sangat banyak kepada insan. Pernikahan mereka adalah pernikahan sepasang pemuda dan pemudi yang sama-sama hendak meraih kebahagiaan suci nan abadi. Doa Nabi Muhammad Pada Pernikahan Putrinya, memiliki nuansa spiritual yang sangat tinggi.<\/p>\n\n\n\n

Setelah walimatul \u2018arusy, Rasulullah Saw bersama Ali As pergi\nke rumahnya dan memanggil Fathimah As. Ketika Fatimah datang, ia melihat\nsuaminya bersama Rasulullah. Rasulullah berkata kepadanya, mendekatlah. Fatimah\nmendekati ayahnya. Iapun memegang tangan keduanya dan saat hendak meletakkan\ntangan Fatimah ke tangan Ali, ia berkata, Demi Allah, yang mana aku tidak\nmelalaikan hak-Mu dan memuliakan firman-Mu. Aku menikahkanmu dengan orang\npaling terbaik dari keluargaku dan demi Allah aku telah menikahkanmu dengan\norang yang menjadi penghulu dunia dan akhirat dan termasuk orang yang salih\u2026\npergilah ke rumah kalian. Allah memberkati kalian atas pernikahan ini dan\nmemperbaiki urusan kalian. ((Yusefi Gharavi, Muhammad Hadi; Mausu\u2019ah al-Tarikh\nal-Islam,  jild. 2, hlm. 215.)<\/p>\n\n\n\n

Pada suatu hari Rasulullah Saw berkata kepada Asma binti Uwais<\/a>, ambilkanlah bajana hijau untukku. asma\u2019 pun berdiri dan membawakan sebuah bejana yang penuh dengan air dan membawanya ke hadapannya. Nabi Saw mengambil segenggam air dan memercikkannya di atas kepala Sayidah Fatimah dan telapak satunya mengambil air dan mengusapkan ke tangannya dan kemudian memercikkannya ke leher dan badannya. Kemudian berkata, Ya Allah! Fatimah dariku dan aku dari Fatimah. Maka sucikanlah ia Sebagaimana Engkau jauhkan kotoran dariku dan menyucikanku sesuci-sucinya. Kemudian dia berkata supaya meminum air dan membasuh mukanya dengan air tersebut dan berkumur-kumur. Kemudian beliau memanggil Ali dan meminta air dari bejana lain lalu beliau melakukan hal yang serupa dan berdoa dengan doa yang sama dan kemudian beliau berkata, semoga Allah mendekatkan hati kalian, menciptakan kasih sayang, memberkati keturunan kalian dan memperbaiki urusan-urusan kalian. (Yusefi Gharavi, Muhammad Hadi; Mausu\u2019ah al-Tarikh al-Islam,  jild. 2, hlm. 215.)<\/p>\n\n\n\n

Pernikahan memiliki kedudukan yang sangat penting dan sakral\ndi dalam Islam. Tidak main-main. Pernikahan disebut sebagai sebuah perjanjian\nyang kuat dan kukuh (mitsaqan ghalizha) sebagaimana yang tertera di dalam\nAl-Qur\u2019an. Sebuah istilah yang hanya disebut Allah tiga kali dalam\nAl-Qur\u2019an;  Surat An-Nisa 21 (perjanjian suami dan istri atau pernikahan),\nSurat An-Nisa 154 (perjanjian Allah dengan umat-Nya soal ajaran agama), dan\nAl-Ahzab 7 (perjanjian Allah dengan para nabi).<\/p>\n\n\n\n

Kata \u201cMitsaqan ghalizha\u201d<\/em> menunjukkan bahwa pernikahan\nadalah sebuah ikatan yang suci. Maka dari itu, pasangan suami istri harus\nmenjunjung tinggi ikatan tersebut, serta teguh mempertahankan dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Pernikahan adalah pertemuan dua individu dengan latar\nbelakang, karakter, dan budaya yang berbeda. Maka tidak heran jika di tengah\nperjalanan mengarungi biduk rumah tangga, terjadi perselisihan antara suami dan\nistri karena sejatinya mereka memang \u2018berbeda\u2019.<\/p>\n\n\n\n

Tujuan pernikahan bukanlah untuk merubah salah satu menjadi seperti yang lainnya. Akan tetapi, masing-masing dituntut untuk bisa memahami dan menerima perbedaan yang ada diantara keduanya sehingga kebahagiaan dan ketenteraman bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Dikutip dari karya Muhyiddin Abu Zakaria Yahya bin Syaraf\nal-Nawawi al-Dimasyqi, Al-Adzk\u00e2r al-Muntakhabah min Kal\u00e2mi Sayyid\nal-Abr\u00e2r (Surabaya: Kharisma, 1998), hal. 283, berikut ini adalah doa yang\nsepatutnya kita ucapkan bagi pasangan mempelai yang baru saja melangsungkan\nakad nikah. Doa tersebut ialah:<\/p>\n\n\n\n

\u0628\u064e\u0627\u0631\u064e\u0643\u064e \u0627\u0644\u0644\u0647\u064f \u0644\u064e\u0643\u064e \u0648\u064e\u062c\u064e\u0645\u064e\u0639\u064e \u0628\u064e\u064a\u0652\u0646\u064e\u0643\u064f\u0645\u064e\u0627 \u0641\u0650\u064a\u0652 \u062e\u064e\u064a\u0652\u0631\u064d. \u0628\u064e\u0627\u0631\u064e\u0643\u064e \u0627\u0644\u0644\u0647\u064f \u0644\u0650\u0643\u064f\u0644\u0650\u0651 \u0648\u064e\u0627\u062d\u0650\u062f\u064d \u0645\u0650\u0646\u0652\u0643\u064f\u0645\u064e\u0627 \u0641\u0650\u064a\u0652 \u0635\u064e\u0627\u062d\u0650\u0628\u0650\u0647\u0650 \u0648\u064e\u062c\u064e\u0645\u064e\u0639\u064e \u0628\u064e\u064a\u0652\u0646\u064e\u0643\u064f\u0645\u064e\u0627 \u0641\u0650\u064a\u0652 \u062e\u064e\u064a\u0652\u0631\u064d
<\/strong><\/p>\n\n\n\n

<\/strong>Doa ini dibaca dengan harapan Allah SWT memberikan kemaslahatan berumah tangga bagi kedua mempelai. Kemaslahatan ini juga diharapkan berpulang untuk undangan yang hadir mendoakan mempelai. <\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Tanggal 1 Dzulhijjah 2 Hijriyah adalah hari pernikahan Imam Ali As dan Sayyidah Fathimah Sa. Pernikahan dua manusia langit ini tentu merupakan peristiwa besar dalam peradaban manusia karena dalam pernikahan ini memberikan pelajaran-pelajaran kemanusiaan yang sangat banyak kepada insan. Pernikahan mereka adalah pernikahan sepasang pemuda dan pemudi yang sama-sama hendak meraih kebahagiaan suci […]<\/p>\n","protected":false},"author":16,"featured_media":21519,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2564,22,379],"tags":[6864],"yoast_head":"\n