Pecihitam.org<\/strong> – Semakin berkembangnya zaman dan masuknya era digital semua hal dituntut untuk mengikuti agar tidak ketinggalan. Bahkan hampir dalam hal apa pun semua dimudahkan. Misalnya <\/span>untuk mengakses informasi, ilmu pengetahuan baik umum maupun ilmu agama, serasa mudah hanya dalam genggaman tangan saja.<\/p>\n Dari situ kemudian umat Islam juga ikut menyesuaikan perkembangan zaman yang serba digital tersebut. Seperti contohnya dahulu Alquran yang hanya sebatas buku cetakan, kini sudah banyak ditransformasikan dalam bentuk digital yang semakin mudah dalam penyimpanan dan membacanya.<\/p>\n Karena yang biasanya al-Quran berbentuk mushaf sekarang terdapat Alquran yang berbentuk digital melalui aplikasi Hp\/Smartphone. Akhirnya di kalangan umat islam timbul sebuah pertanyaan, bagaimanakah hukum membawa dan membaca Al-Quran di HP tanpa wudhu terlebih dahulu?<\/p>\n al-Quran merupakan kitab suci yang tidak bisa disentuh sembarangan dan harus bersuci terlebih dahulu ketika memegang dan membacanya sebagaimana keterangan dalam Al-quran:<\/p>\n \u0644\u064e\u0627 \u064a\u064e\u0645\u064e\u0633\u0651\u064f\u0647\u064f \u0625\u0650\u0644\u0651\u064e\u0627 \u0627\u0644\u0652\u0645\u064f\u0637\u064e\u0647\u0651\u064e\u0631\u064f\u0648\u0646\u064e<\/strong><\/p>\n Artinya: “Tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang disucikan”. (QS Al Waqiah, 56: 79).<\/em><\/p>\n Hukum menjaga mushaf Al-Quran dan syarat harus Suci adalah ketika Al-quran benar-benar dalam bentuk mushaf atau lembaran. Di sini perlu diperjelas mengenai mushaf.<\/p>\n Imam Nawawi al-Bantani mengatakan tentang batasan mushaf Al-quran; Yang dimaksud dengan mushaf Al-quran adalah setiap benda yang di sana terdapat sebagian tulisan dari Al-quran yang digunakan untuk dirosah atau belajar seperti kertas, kain, plastik, papan, tiang, tembok dan sebagainya. (Lihat Nihayatuz Zain<\/strong><\/a> halaman 32).<\/p>\n