Pecihitam.org<\/strong> – Dalam bahasa Inggris, tasawuf biasanya disebut sebagai Islamic Mysticism<\/em> (mistik yang tumbuh dalam Islam). Adapun tujuan utama mengamalkan ajaran tasawuf sebagaimana tertuang dalam kitab Al-Tashawwuf Fi al-Sy\u2019ri al-Arabi<\/em> karya Abdul Hakim Hasan adalah sampai kepada Zat al-Haq atau Mutlak (Tuhan) dan bersatu dengan-Nya.<\/p>\n\n\n\n Dari konsep ini menjadi jelas bahwa tujuan utama dari tasawuf adalah untuk sampai kepada Allah \u2013 agar dapat makrifat<\/a><\/strong> secara langsung dengan Zat Allah \u2013 atau bahkan ada yang ingin bersatu kembali dengan Tuhan.<\/p>\n\n\n\n Adapun\njalan untuk sampai kepada Allah biasanya disebut dengan tarekat (Thariqah<\/em>). Makrifat dalam pengertian\ntasawuf bukan melulu hanya berupa pengetahuan semata, tetapi juga berupa sebuah\npengalaman, yakni ingin bertemu langsung dengan Allah melalui tanggapan\nkejiwaannya, bukan melalui pancaindra. <\/p>\n\n\n\n Tanggapan\nkejiwaan ini dapat dianalogikan seperti mimpi atau mabuk yang jiwanya sampai ke\nalam lain. Seluruh kegiatan bertasawuf langsung atau tidak langsung berkaitan\ndengan tujuan makrifat kepada Allah. Oleh karenanya, aktivitas ketasawufan\nhanya bisa dipahami melalui hal-hal yang berkaitan dengan tujuan tasawuf.<\/p>\n\n\n\n Sementara itu, menurut Prof. Simuh, pakar tasawuf dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta<\/a>, mendefinisikan tasawuf sebagai ajaran atau kepercayaan bahwa pengetahuan tentang Hakikat Tuhan bisa didapatkan melalui meditasi atau kesadaran spiritual yang bebas dari campur tangan akal dan pancaindra manusia.<\/p>\n\n\n\n