Pecihitam.org<\/strong> – Dalam sejarah syiah tidak dapat mempertahankan kesatuannya, kelompok ini akhirnya terpecah menjadi beberapa sekte. Perpecahan ini terutama dipicu oleh masalah doktrin Imamah. Diantara sekte-sekte Syiah itu adalah Syiah Itsna Asy\u2019ariyah, Syiah Sab\u2019iyah, Syiah Zaidiyah, dan Syiah Ghullat. Lalu siapakah Syiah Rafidhah itu?<\/p>\n\n\n\n Sebelum membahas siapa Syiah Rafidhah, terlebih dahulu harus kita pahami, perbedaan dari sekte-sekte syiah, sebagaimana di berikut ini:<\/p>\n\n\n\n Disebut juga syiah dua belas imam. Karena yang menjadi dasar akidahnya adalah persoalan Imam dalam artinya pemimpin regio politik.<\/p>\n\n\n\n Ide tentang Ali dan keturunan untuk menduduki jabatan khalifah telah ada sejak nabi wafat yaitu dalam perbincangan politik di saqifah Bani Saidah. Syiah Itsna asyariyah sepakat bahwa Ali adalah penerima wasiat Nabi Muhammad seperti yang ditunjukkan Nas.<\/p>\n\n\n\n Adapun penerima wasiat setelah Ali Bin Abi Thalib adalah keturunan dari garis Fatimah yaitu Hasan bin Ali kemudian Husain bin Ali sebagaimana yang disepakati setelah Husein adalah Ali Zainal Abidin kemudian secara berturut-turut Muhammad Al Fakir, Abdullah Jafar Sodiq, Musa al-Kazhim, Ali ar Rida, Muhammad al Jawwad, Ali al Hadi, Hasan al Askari, dan terakhir Muhammad al Mahdi sebagai imam ke dua belas.<\/p>\n\n\n\n Syiah Sab\u2019iyah atau Syiah tujuh, dianalogikan dengan Syiah itsna asyariyah istilah itu memberikan pengertian bahwa sekte Syiah Sab\u2019iyah hanya mengikuti 7 Imam yaitu; Ali Hasan Husein, Ali Zainal Abidin, Muhammad Al Baqir, Ja\u2019far As Siddiq, dan Ismail bin Sodiq.<\/p>\n\n\n\n Syiah ini juga disebut Syiah Ismailiyah. Hal ini berbeda dengan Syiah itsna Asyariyah yang membatalkan Ismail bin Ja\u2019far sebagai Imam ke-7 karena disamping memiliki kebiasaan yang tidak terpuji juga karena dia wafat pada tahun 143 H\/760M mendahului ayahnya Jafar yang wafat pada tahun 765M. Sebagai penggantinya adalah Musa Al Kadzim adik Ismail.<\/p>\n\n\n\n Syiah Sab\u2019iyah menolak pembatalan tersebut, berdasarkan sistem pengangkatan Imam dalam Syiah dan menganggap Ismail sebagai imam ke-7 dan sepeninggalannya diganti oleh putranya yang tertua Muhammad bin Ismail<\/p>\n\n\n\n Dibandingkan dengan sekte Syiah lainnya Sab,iyah sangat ekstrim dalam menjelaskan kemaksuman Imam. Sebagaimana telah dijelaskan kelompok ini berpendapat bahwa Imam walaupun kelihatan melakukan kesalahan dan menyimpang dari syariat ia tidaklah menyimpang karena mempunyai pengetahuan yang tidak dimiliki manusia biasa.<\/p>\n\n\n\n Disebut Zaidiyah karena sekte ini mengakui Zaid bin Ali sebagai Imam kelima, putra Imam ke empat Ali Zainal Abidin. Kelompok ini berbeda dengan sekte Syiah lain yang mengakui Muhammad Al Baqir, putra Zainal Abidin yang lain sebagai Imam ke lima. Dari nama Zaid bin Ali inilah nama Zaidiyah diambil.<\/p>\n\n\n\n Syiah Zaidiyah merupakan sekte Syiah yang moderat. Abu Zahrah menyatakan bahwa kelompok ini merupakan sektor yang paling dekat dengan Sunni.<\/p>\n\n\n\n Kaum zaidiyah menolak pandangan yang menyatakan bahwa seorang imam yang mewarisi kepemimpinan Nabi telah ditentukan nama dan orangnya oleh Nabi. Tetapi hanya ditentukan sifat-sifatnya saja.<\/p>\n\n\n\n Berbeda dengan pendapat Syiah lainnya Syiah Zaidiyah berpendapat bahwa Khalifah Abu Bakar dan Umar Bin Khattab adalah sah dari sudut pandang Islam. Mereka tidak merampas kekuasaan dari tangan Ali bin Abi Tholib.<\/p>\n\n\n\n Selain itu berbeda juga dengan Syiah lainnya, Zaidiyah menolak nikah mut\u2019ah (temporer). Nampaknya ini merupakan implikasi dari pengakuan mereka atas kekhalifahan Umar Bin Khattab.<\/p>\n\n\n\n Seperti kita ketahui nikah mut\u2019ah merupakan salah satu jenis pernikahan yang dihapuskan oleh Khalifah Umar Bin Khattab. Penghapusan ini jelas ditolak oleh sekte Syiah selain Zaidiyah. Oleh karena itu selain Syiah zaidiyah sampai sekarang kaum yang lain tetap mempraktekkan nikah mut\u2019ah. <\/p>\n\n\n\n Istilah Ghulat berasal dari kata ghala yang artinya bertambah dan naik. Syiah ghulat adalah kelompok pendukung Ali yang memiliki sikap berlebih-lebihan atau ekstrem.<\/p>\n\n\n\n Lebih jauh Abu Zahrah menjelaskan bahwa Syiah ekstrem atau Ghulat adalah kelompok yang menempatkan Ali pada derajat ketuhanan, dan ada yang mengangkat pada derajat kenabian bahkan lebih tinggi dari Nabi Muhammad.<\/p>\n\n\n\n Gelar ekstrim yang diberikan pada kelompok ini berkaitan dengan pendapatnya yang janggal yakni ada beberapa orang yang secara khusus dianggap Tuhan dan juga ada beberapa orang yang dianggap Rasul setelah Nabi Muhammad.<\/p>\n\n\n\n Selain itu mereka mengembangkan doktrin-doktrin ekstrim lainnya seperti tansukh, hulul, tasbih, dan ibaha. Mengenai jumlah sekte Syiah ghulat para mutakallimin berbeda pendapat. Syahrastani membagi sekte gulat menjadi 11 sekte sedangkan al Ghurabi membaginya menjadi 15 sekte.<\/p>\n\n\n\n Sekte-sekte yang terkenal antara lain adalah, Bahaiyah, Kamaliyah, Albaiyah, Mughriyah Mansuriyah, Khattabiyah, Kayaliyah, Hisamyah, Nu\u2019miyah, Yunusiyah dan Nashisiyah wa ishaqiyah.<\/p>\n\n\n\n Itulah 5 sekte Syiah yang terpecah dengan pendapat dan pemikirannya masaing-masing, untuk lebih jelasnya mengenai sekte syiah dapat di baca pada artikel tentang pembahasan \u201c<\/a>Macam-Macam Sekte Syiah dan Perdebatan Pendapatnya<\/a><\/strong>\u201d<\/a>. <\/p>\n\n\n\n Sebutan Syiah Rafidhah erat kaitannya dengan sebutan Imam Zaid bin Ali yaitu putra Imam Ali Zainal Abidin, yang bersama para pengikutnya memberontak kepada Khalifah Bani Umayyah Hisyam bin Abdul-Malik bin Marwan pada tahun 121 H. <\/p>\n\n\n\n1. Syiah Itsna Asyariah atau Syiah Imamah<\/h4>\n\n\n\n
2. Syiah Sab\u2019iyah<\/strong><\/h4>\n\n\n\n
3. Syiah Zaidiyah<\/strong><\/h4>\n\n\n\n
Doktrin Syiah Zaidiyah<\/strong><\/h5>\n\n\n\n
4. Syiah Ghulat<\/strong><\/h4>\n\n\n\n
Syiah Rafidhah<\/strong><\/h4>\n\n\n\n