\u0642\u064f\u0644\u0652 \u0623\u064e\u0639\u064f\u0648\u0630\u064f \u0628\u0650\u0631\u064e\u0628\u0651\u0650 \u0627\u0644\u0646\u0651\u064e\u0627\u0633\u0650<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Terjemahan<\/strong>: Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir<\/strong>: (Katakanlah, “Aku berlindung kepada Rabb manusia) Yang menciptakan dan Yang memiliki mereka; di sini manusia disebutkan secara khusus sebagai penghormatan buat mereka; dan sekaligus untuk menyesuaikan dengan pengertian Isti’adzah dari kejahatan yang menggoda hati mereka.<\/p>\n\n\n\n

\u0645\u064e\u0644\u0650\u0643\u0650 \u0627\u0644\u0646\u0651\u064e\u0627\u0633\u0650<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Terjemahan<\/strong>: Raja manusia. <\/p>\n\n\n\n

Tafsir<\/strong>: Pemilik penuh manusia, baik penguasa atau yang dikuasai.<\/p>\n\n\n\n

\u0625\u0650\u0644\u064e\u0670\u0647\u0650 \u0627\u0644\u0646\u0651\u064e\u0627\u0633\u0650<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Terjemahan<\/strong>: Sembahan manusia. <\/p>\n\n\n\n

Tafsir<\/strong>: (Sesembahan manusia) kedua ayat tersebut berkedudukan sebagai Badal atau sifat, atau ‘Athaf Bayan, kemudian Mudhaf Ilaih. Lafal An-Naas disebutkan di dalam kedua ayat ini, dimaksud untuk menambah jelas makna.<\/p>\n\n\n\n

\u0645\u0650\u0646\u0652 \u0634\u064e\u0631\u0651\u0650 \u0627\u0644\u0652\u0648\u064e\u0633\u0652\u0648\u064e\u0627\u0633\u0650 \u0627\u0644\u0652\u062e\u064e\u0646\u0651\u064e\u0627\u0633\u0650<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Terjemahan<\/strong>: Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, <\/p>\n\n\n\n

Tafsir<\/strong>: setan dinamakan bisikan karena kebanyakan godaan yang dilancarkannya itu melalui bisikan (yang biasa bersembunyi) karena setan itu suka bersembunyi dan meninggalkan hati manusia bila hati manusia ingat kepada Allah.<\/p>\n\n\n\n

\u0627\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u064a \u064a\u064f\u0648\u064e\u0633\u0652\u0648\u0650\u0633\u064f \u0641\u0650\u064a \u0635\u064f\u062f\u064f\u0648\u0631\u0650 \u0627\u0644\u0646\u0651\u064e\u0627\u0633\u0650<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Terjemahan<\/strong>: yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,<\/p>\n\n\n\n

Tafsir<\/strong>: Yang membisikkan dengan tersembunyi–dalam dada manusia–sesuatu yang memalingkannya dari jalan kebenaran.<\/p>\n\n\n\n

\u0645\u0650\u0646\u064e \u0627\u0644\u0652\u062c\u0650\u0646\u0651\u064e\u0629\u0650 \u0648\u064e\u0627\u0644\u0646\u0651\u064e\u0627\u0633\u0650<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Terjemahan<\/strong>: dari (golongan) jin dan manusia.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir<\/strong>: (Dari jin dan manusia”) lafal ayat ini menjelaskan pengertian setan yang menggoda itu, yaitu terdiri dari jenis jin dan manusia, sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat lainnya, yaitu melalui firman-Nya, “yaitu setan-setan dari jenis manusia dan dari jenis jin.” (Q.S. Al-An’am, 112) Atau lafal Minal Jinnati menjadi Bayan dari lafal Al-Waswaasil Khannaas, sedangkan lafal An-Naas di’athafkan kepada lafal Al-Waswaas. <\/p>\n\n\n\n

Tetapi pada garis besarnya telah mencakup kejahatan yang dilakukan oleh Lubaid dan anak-anak perempuannya yang telah disebutkan tadi. Pendapat pertama yang mengatakan bahwa di antara yang menggoda hati manusia adalah manusia di samping setan, pendapat tersebut disanggah dengan suatu kenyataan, bahwa yang dapat menggoda hati manusia hanyalah bangsa jin atau setan saja. <\/p>\n\n\n\n

Sanggahan ini dapat dibantah pula, bahwasanya manusia pun dapat pula menggoda manusia lainnya, yaitu dengan cara yang sesuai dengan keadaan dan kondisi mereka sebagai manusia. Godaan tersebut melalui lahiriah, kemudian merasuk ke dalam kalbu dan menjadi mantap di dalamnya, yaitu melalui cara yang dapat menjurus ke arah itu. — Wallahu A’lam –<\/p>\n\n\n\n

Keistimewaan Surah An Nas<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Ada sangat banyak keistimewaan surah An Nas sebagaimana disebutkan di dalam beberapa kitab hadis. Di antaranya adalah sebagai berikut;<\/p>\n\n\n\n

1. Aisyah mengatakan bahwa Rasulullah di setiap malam jika hendak tidur, beliau membaca surah al Ikhlas, al Falaq dan an Nas, kemudian ditiupkan pada kedua telapak tangan beliau lalu disapukan ke seluruh tubuh dan kepala.<\/li>
2. Sayidina Ali menceritakan bahwa suatu ketika pernah Rasulullah digigit kala, lalu beliau mengambil air garam. Kemudian air tersebut dibacakan surah al Falaq dan an Nas dan disapukan pada bagian tubuhnya yang digigit kala tadi.<\/li>
3. Uqba bin Amar RA meriwayatkan \u201cMuhammad SAW berkata kepadaku di dalam suatu perjalanan, \u2018Maukah engkau belajar dua surah yang luar biasa? ‘Saya menjawab \u2018ya, ajarkanlah padaku.\u2019 Rasulullah mengajarku surah Al Falaq dan Surah An Nas. Beliau mengulang surah-surah yang sama saat shalat Magrib hari itu. Kemudian ia berkata kepadaku, \u2018Engkau harus membaca kedua surah ini saat akan berangkat tidur maupun saat baru bangun tidur.\u2019\u201d (Tirmidzi, Abu Dawud, & Nasai)<\/li><\/ol>\n\n\n\n

   Wallahu a’lam<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

   Pecihitam.org – Surah An Nas adalah surah yang ke-114 dan merupakan surah penutup di dalam Al-Qur’an. Sebagaimana Surah Al Fatihah, surah ini juga termasuk surah makkiyah, yang berisi tentang anjuran kepada manusia untuk memohon perlindungan kepada Allah dari pengaruh jahat setan yang merasuk ke dalam diri. Terjemahan dan Tafsir Surah An Nas \u0642\u064f\u0644\u0652 \u0623\u064e\u0639\u064f\u0648\u0630\u064f \u0628\u0650\u0631\u064e\u0628\u0651\u0650 […]<\/p>\n","protected":false},"author":48,"featured_media":19851,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6351],"tags":[6362,6359,6361,6360],"yoast_head":"\n