Sahabat \u2018Abdurrahman bin \u2018Auf sering ikut berperang bersama Rasulullah SAW, seperti perang Badar dan Uhud serta beberapa peperangan yang lain. Bahkan ia pernah mendapat 21 luka ketika perang Uhud.<\/p>\n\n\n\n

Di antara sekian banyak luka tersebut, ada luka yang mengenai kakinya yang menyebabkan ia menjadi pincang. Dua gigi serinya juga tanggal sehingga ia ompong.<\/p>\n\n\n\n

Rasulullah SAW pernah mengutus Abdurrahman bin Auf ke\nDumatul Jundal menemui Kalb. Sebelum bernagkat Rasulullah memakaikan surban\nkepadanya. Rasulullah SAW berpesan padanya, \u201cPergilah dengan nama Allah!\u201d\nLantas kemudian beliau mewasiatkan beberapa perkara pasukannya.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian Rasulullah SAW berkata, \u201cJika Allah memenangkanmu,\nmaka kamu akan menikah dengan putri rajanya.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Raja di daerah itu bernama al-Ashbagh bin Tsa\u2019labah\nal-Kalbiy. Akhirnya \u2018Abdurrahman mengawini putrinya yang bernama Tamaadhur\nbinti al-Ashbagh yang kelak melahirkan Abu Salamah.<\/p>\n\n\n\n

Calon Penghuni Surga<\/strong><\/h4>\n\n\n\n

\u2018Abdurrahman bin \u2018Auf juga salah satu dari sepuluh sahabat\nyang dijanjikan masuk surga. Ketika Umar bin Khaththab RA menjadi khalifah ia\ndidapuk menjadi penasihatnya. Diriwayatkan bahwa pada saat Rasulullah SAW wafat\ndan beliau ridha pada mereka.<\/p>\n\n\n\n

Dalam sebuah riwayat yang disampaikan oleh Imam Abu Dawud\ndan Imam at-Turmudziy disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, \u201cSepuluh\norang di surga: Abu Bakar di surga, \u2018Umar di Surga, \u2018Aliy, \u2018Utsman, az-Zubair,\nThalhah, \u2018Abdurrahman bin \u2018Auf, Abu \u2018Ubaydah bin al-Jaraah, dan Sa\u2019d bin Abi\nWaqqaash.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Lalu, para sahabat bertanya, \u201cDemi Allah, siapakah yang\nkesepuluh?\u201d<\/p>\n\n\n\n

Rasulullah SAW menjawab, \u201c\u2026? Abu al-A\u2019war di Surga.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Rasulullah SAW pernah bersabda, \u201c\u2019Abdurrahman bin \u2018Auf\nadalah pemimpin para pemimpin muslimin.\u201d Dalam sebuah riwayat hadits lain\nwalaupun dhoif disebutkan pula bahwa beliau pernah bersabda; \u201c\u2019Abdurrahman bin\n\u2018Auf ialah orang yang dipercaya di langit dan di juga bumi.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Pedagang Kaya Raya dan Banyak Sedekah<\/strong><\/h4>\n\n\n\n

Abdurrahman bin \u2018Auf merupakan seorang pedagang yang kaya raya. Dikisahkan jika rombongan dagang Abdurrahman pergi ke negeri lain untuk berdagang, niscaya tanah Arab bergetar karena begitu banyak Unta yang ia bawa melewati jalan kota.<\/p>\n\n\n\n

Ia mempunyai harta yang sangat banyak, bahkan konon mewariskan\nseribu unta, tiga ribu kambing, seratus kuda yang digembala di Baqi\u2019.<\/p>\n\n\n\n

BIla tawaf di Ka\u2019bah, \u2018Abdurrahman berdoa, \u201cYa Allah,\nlindungilah aku dari kebakhilan diriku sendiri!\u201d<\/p>\n\n\n\n

Ia bersedekah pada masa Nabi SAW setengah hartanya. Ia lalu\nbersedekah lagi sebanyak empat puluh ribu dinar. Ia menyerahkan lima ratus kuda\ndan lima ratus unta. Kebanyakan hartanya diperoleh dari hasil perdagangan.\nKonon, dalam sehari ia memerdekakan tiga puluh budak.<\/p>\n\n\n\n

Ada satu kisah menarik tentang dirinya yang menunjukkan\nbetapa kuat jiwa bisnisnya. Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa ketika para\nsahabat hijrah ke Madinah, atas perintah Rasululllah SAW, kaum Anshar dengan\nsuka rela berbagi harta kekayaan mereka dengan kaum Muhajirin.<\/p>\n\n\n\n

Hal tersebut ternyata tidak berlaku bagi \u2018Abdurrahman bin\n\u2018Auf. Dan ketika ada yang hendak membagikan harta kepadanya, ia mengelak dan\nkemudian berkata, \u201cTolong tunjukkan padaku di mana arah pasar!\u201d<\/p>\n\n\n\n

Wafatannya<\/strong><\/h4>\n\n\n\n

Ketika hendak wafat,Abdurahman bin Auf menangis pilu. Ketika\nditanya tentang tangisnya, ia menjawab, \u201cSungguh Mush\u2019ab bin \u2018Umair lebih baik\ndaripadaku. Ia meninggal di masa Rasulullah SAW dan ia tidak memiliki apa pun\nuntuk dikafani\u201d.<\/p>\n\n\n\n

\u201cHamzah bin \u2018Abdul Muththallib juga lebih baik dariku. Kami\ntidak mendapatkan kafan untuknya. Sesungguhnya aku takut bila aku menjadi\nseorang yang dipercepat kebaikannya di kehidupan dunia. Aku takut ditahan dari\nsahabat-sahabatku karena banyaknya hartaku.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Suatu ketika \u2018Abdurrahman bin \u2018Auf pernah berkumpul dengan\npara sahabat. Di mata para sahabat tersebut, ialah teman duduk paling baik. Namun\nsuatu saat ia pernah menghilang sehingga para sahabat mendatangi rumahnya.<\/p>\n\n\n\n

\u2018Abdurrahman bin \u2018Auf kemudian mandi dan menyambut para\nsahabatnya. Ia lalu menghidangkan roti serta daging kepada para sahabat. Ketika\nhidangan itu diletakkan, ia menangis. Para sahabat pun menanyakan apa yang\nmembuatnya menangis.<\/p>\n\n\n\n

 \u201cRasulullah SAW wafat\nsedang beliau dan keluarganya tidak dalam keadaan kenyang karena roti gandum. \u201cjawab\n\u2018Abdurrahman<\/p>\n\n\n\n

Abdurrahman bin Auf meninggal di Madinah pada tahun 31 H.\nRiwayat lain mengatakan 32 H. Pada saat itu, ia berumur 75 tahun. Ada yang\nmengatakan berumur 72. Ada pula yang meriwayatkan bahwa ia telah berumur 78\ntahun. Ia berwasiat agar Sayyidina \u2018Utsman yang menyalatinya dan Ia dikuburkan\ndi Baqii\u2019.<\/p>\n\n\n\n

*Diolah dari berbagai sumber<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Ada seorang sahabat Nabi yang\u00a0 selalu banyak berinfak di jalan Allah. Beliau adalah salah seorang konglongmerat kaya raya, namanya adalah Abdurrahman bin Auf. Siapakah dia? Sosoknya Nama lengkapnya adalah \u2018Abdurrahman bin \u2018Auf bin \u2018Abd \u2018Auf bin \u2018Abd al-Haarits bin Zuhrah bin Kilaab al-Qurasyi az-Zuhri. Nama kunyah-nya adalah Abu Muhammad. Nama aslinya ialah \u2018Abdul […]<\/p>\n","protected":false},"author":14,"featured_media":20580,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[12],"tags":[6609,6297,3792],"yoast_head":"\n