Pecihitam.org<\/strong> – Bagi saya, fenomena membandingkan Nabi Muhammad dengan tokoh lain yang ada di dunia ini bukanlah sesuatu yang baru, bahkan sesuatu yang biasa. Alasannya, sejak dulu sudah banyak dari kalangan peneliti dan penulis yang mencoba meneropong sosok Nabi Muhammad di antara tokoh-tokoh besar dunia dalam spektrum perbandingan.<\/p>\n\n\n\n Dalam\npengertian lain, banyak orang ingin melihat sejauh mana sepak terjang dan\npengaruh Nabi Muhammad bila dibandingkan dengan tokoh-tokoh lain. Apakah Nabi\nMuhammad lebih unggul dari tokoh lainnya? Atau justru sebaliknya. Pada tataran\nini rasa-rasanya tidak ada yang perlu dirisaukan atau diperdebatkan.<\/p>\n\n\n\n Sebenarnya,\nsoal membandingkan Nabi Muhammad dengan tokoh yang lain lebih mengacu pada soal\netis dan etika sopan santun. Banyak kalangan umat Islam yang menilai bahwa\nmembandingan Nabi dengan tokoh-tokoh lain bukan hanya tidak pantas, tetapi\nsudah masuk pada tataran penghinaan terhadap Nabi dan agama. <\/p>\n\n\n\n Meskipun, harus diakui bahwa soal banding-membandingkan ini tidaklah masuk kategori hukum, sebabnya tidak ada materi hukum Islam yang secara rinci membahas masalah seperti ini. <\/p>\n\n\n\n Lebih tepatnya, sebagaimana disinggung di atas, perkara ini lebih berkaitan dengan masalah etika dan batas kepatutan, bahwa tidak elok bagi siapapun untuk membandingkan sang Nabi dengan yang lainnya.<\/p>\n\n\n\n Tapi\nbila masalah membanding-bandingkan itu berada dalam konteks penelitian dan\npemikiran yang serius, tentu masalahnya menjadi berbeda. Misalnya begini,\nsejauh ingatan saya, ternyata sudah banyak sekali orang-orang yang mencoba\nmeneliti dan mengkaji Nabi Muhammad di antara tokoh-tokoh besar dunia,\npenelitian itu juga secara terang-terangan membandingkan Nabi Muhammad dengan\nbanyak tokoh lainnya.<\/p>\n\n\n\n Sebagai\ncontoh, di tahun 1978, salah seorang profesor dan penulis dari Amerika, Michael\nH. Hart, pernah menulis buku berjudul \u201cSeratus\nTokoh Paling Berpengaruh di Dunia Sepanjang Sejarah<\/em>\u201d. Dalam proses penulisan\nbuku ini, Hart mencoba menelurusi ribuan tokoh dunia yang banyak mempengaruhi\nperadaban sepanjang sejarah umat manusia.<\/p>\n\n\n\n Walhasil,\ndari ribuan tokoh yang diteliti tersebut, Hart kemudian memilih seratus besar\ntokoh paling berpengaruh di dunia sepanjang sejarah. Dan, yang paling\nmencengangkan, hasil penelitian itu menunjukkan bahwa Nabi Muhammad ternyata berada\ndi urutan pertama sebagai sosok yang paling berpengaruh sepanjang sejarah\ndunia.<\/p>\n\n\n\n Hasil\npenelitian itu pun seakan menggemparkan dunia dan membuat banyak umat Islam\nmerasa senang dan luar biasa bangga. Artinya, betapapun agama Kristen memiliki\npenganut terbesar di dunia, pamor Nabi Isa atau Yesus Kristus kalah jauh dari\nsosok Nabi Muhammad yang telah terbukti memberikan pengaruh yang lebih besar\nbagi perubahan peradaban manusia ke arah yang lebih baik. <\/p>\n\n\n\n Buku\nini juga seakan membari kekuatan baru bagi umat Islam bahwa betapa Nabi\nMuhammad adalah sosok yang luas biasa besar pengaruhnya. Da\u2019i-da\u2019i\ninternasional juga sering mengutip buku ini dengan perasaan bangga, padahal\npenulisnya beragama Kristen dan berasal dari Amerika.<\/p>\n\n\n\n Selain itu, masih ada pula buku yang mencoba membandingkan Nabi Muhammad dengan tokoh lain. Sebut saja buku yang ditulis oleh Saudara Munir Che Anam berjudul \u201cNabi Muhammad dan Marx<\/em>\u201d terbitan Pustaka Pelajar. <\/p>\n\n\n\n Dalam buku ini, penulis mencoba membandingkan pengaruh antara Nabi Muhammad dan tokoh Jerman bernama Karl Marx yang juga merupakan pendiri Partai Komunis Internasional.<\/p>\n\n\n\n Penulis\nbuku ini ingin melihat bagaimana sepak terjang kedua sosok ini dalam memperjuangkan\nrakyat dari penindasan dan kemiskinan. Hasilnya, pengaruh Nabi Muhammad jauh di\natas Karl Marx. <\/p>\n\n\n\n Meskipun,\npenulisnya juga memberi penjelasan bahwa ada saat di mana Karl Marx mengungguli\nNabi Muhammad dalam konteks pengaruhnya, yakni kira-kira pada awal abad ke-20\ndi mana pemikiran Karl Marx dalam bentuk Marxisme dan Komunisme begitu\nmempengaruhi dunia, bahkan sepertiga penduduk dunia kala itu sangat terpengaruh\ndengan pemikiran-pemikiran Marx. <\/p>\n\n\n\n Selebihnya, Nabi Muhammad lah yang memiliki pengaruh lebih besar dibanding Mark. Terkait buku ini, perlu juga saya sampaikan bahwa buku berjudul \u201cNabi Muhammad dan Marx<\/em>\u201d ini diberi kata pengantar langsung oleh KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur<\/a><\/strong>. Artinya, sebagai karya akademik dan ilmiah, buku ini sangat jauh dari anggapan penistaan dan penodaan agama, justru mendapat apresiasi langsung dari Gus Dur.<\/p>\n\n\n\n Beberapa\nkarya di atas saya kira sudah cukup menjadi contoh bahwa Nabi Muhammad sudah\nsering dibanding-bandingkan dengan tokoh-tokoh dunia lainnya. Tujuannya, agar\nkita semua menjadi tahu sejauh mana pengaruh Nabi Muhammad dalam lintasan\nsejarah umat manusia. Dan bukan bertujuan menghina dan menodai Islam.<\/p>\n\n\n\n