Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":20825,"date":"2019-11-18T05:00:00","date_gmt":"2019-11-17T22:00:00","guid":{"rendered":"https:\/\/www.pecihitam.org\/?p=20825"},"modified":"2019-11-17T21:41:50","modified_gmt":"2019-11-17T14:41:50","slug":"kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/","title":{"rendered":"Kisah Syekh Nawawi yang Bermunajat Doa Pakai Bahasa Jawa di Mekkah"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Kita semua sepakat bahwa siapa saja pasti menginginkan kebahagiaaan dan keberuntungan dunia maupun akhirat. Untuk mewujudkannya setidaknya sebagai umat muslim maka kita dituntut dua hal.<\/p>\n\n\n\n

Pertama, secara lahir kita wajib bekerja dan berusaha. Allah SWT berfirman: \u201cHarrik yadaka unzil \u2018alaikar rizqa\u201d (gerakkan tanganmu, kamu Ku beri rizki).<\/p>\n\n\n\n

Janganlah mengharap rizki dari Allah SWT., jika tidak bernah \u201cmenggerakkan tangan\u201d untuk bekerja. Dan janganlah hanya menerima pemberian orang lain mohon maaf itu namanya tidak muruah.<\/p>\n\n\n\n

Kita wajib mencontoh para Nabi dan Rasul. Semua para nabi bekerja, contohnya; Nabi Adam a.s. dan istrinya Hawa, bertani. Nabi Nuh a.s. seorang tukang baik tukang kayu, tukang bangunan, bahkan tukang pandai besi juga bisa. Mungkin di zaman sekarang, Nabi Nuh a.s. seperti seperti alumni SMK bisa apa saja.<\/p>\n\n\n\n

Selain itu ada juga Nabi Sulaiman a.s.<\/a><\/strong> beliau adalah ahli dekorasi. Bahkan Nabi Sulaiman penyayang binatang-binatang. Nabi Sulaiman juga mampu menguasai arah mata angin. Sebagaimana yang di katakan dalam Al-Quran,<\/p>\n\n\n\n

Nabi Sulaiman menguasai [mengerti] cuaca: besok hujan, besok reda, besok banjir, besok surut, besok pasang, besong angin ke utara, besok ke selatan. Barangkali kalau zaman sekarang beliau adalah seorang pakar meteorologi dan geofisika. Mungkin jika Nabi Sulaiman hidup dizaman sekarang, BMKG nggak laku.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian yang kedua untuk mewujudkan kebahagiaan dunia akhirat, secara batin kita wajib beribadah dan berdoa. Apabila bisa, sekian banyak doa semua boleh dihafalkan. Bila terpaksa tidak bisa bahasa Arab, memakai bahasa Jawa atau bahasa Indonesia tidak apa-apa.<\/p>\n\n\n\n

Diceritakan KH. Idris Marzuki, Lirboyo, pernah dawuh kepada santrinya:
\u201cKoe ki nek nompo dungo-dungo Jowo seko kiai sing mantep. Kae kiai-kiai ora ngarang dewe. Kiai-kiai kae nompo dungo-dungo Jowo seko wali-wali jaman mbiyen. Wali ora ngarang dewe kok. Wali nompo ijazah dungo Jowo seko Nabi Khidhir. Nabi Khidhir yen ketemu wali Jowo ngijazaji dungo nganggo boso Jowo. Ketemu wali Meduro nganggo boso Meduro.\u201d<\/p>\n\n\n\n

(\u201cKamu itu jika mendapat doa-doa Jawa dari kiai yang mantap, jangan ragu. Kiai-kiai itu tidak mengarang sendiri. Mereka mendapat doa Jawa dari wali-wali jaman dahulu. Wali itu mendapat ijazah doa dari Nabi Khidhir. Nabi Khidhir jika bertemu wali Jawa memberi ijazah doa memakai bahasa Jawa. Jika bertemu wali Madura menggunakan bahasa Madura]\u201d<\/p>\n\n\n\n

Syekh Nawawi Banten Berdoa di Mekkah Pakai Bahasa Jawa<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Almarhum Syekh Nawawi Banten<\/a><\/strong>, ketika di Mekkah pernah diminta untuk berdoa, dan beliau tetap menggunakan bahasa Jawa. Padahal beliau ahli bahasa Arab. Hasil karyanya diatas 40 kitab, semuanya berbahasa Arab.<\/p>\n\n\n\n

Kejadiannya, pernah suatu ketika di Tanah Arab lama sekali tidak turun hujan. Ulama-ulama Mekkah dan Madinah didatangkan untuk berdoa minta hujan di depan ka\u2019bah. Selesai berdoa, malah semakin panas, bahkan sampai beberapa bulan.<\/p>\n\n\n\n

Sang raja teringat, ada seorang ulama yang belum diajak berdoa. Setelah dicari, ketemu. Orangnya pendek, kecil dan hitam. Mungkin kalau melamar perawan zaman sekarang langsung ditolak. Sebab bukan tipe idola, walaupun mungkin bisa masuk Instagram.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian, ulama asal dusun Tanara, Banten tersebut dipanggil oleh sang raja agar supaya berdoa kepada Allah SWT. di depan ka\u2019bah untuk meminta hujan. Anehnya, meski KH. Nawawi Banten mampu berbahasa Arab dengan fasih, di depan ka\u2019bah beliau memanjatkan doa meminta hujan pakai bahasa Jawa. Para ulama Makkah \u2013 Madinah berdiri di belakangnya menengadahkan tangan sambil berkata \u201camin\u201d,<\/p>\n\n\n\n

Syekh Nawawi berdoa:
\u201cYa Allah, sampun dangun mboten jawah, nyuwun jawah.\u201d<\/em>
(Ya Allah, sudah lama tidak turun hujan, kami minta hujan)<\/p>\n\n\n\n

Seketika itu hujan datang. Padahal yang berdoa berbahasa Arab dengan fasihnya tidak mujarab, sedangkan dengan bahasa Jawa malah justru ampuh. Maka, jika anda mendengar orang berdoa dengan fasih menggunakan bahasa Arab, jangan minder sebab belum tentu doanya mujarab.<\/p>\n\n\n\n

Jadi, bermunajat doa memakai bahasa Jawa, boleh-boleh saja, asalkan diluar shalat. Kalau berdoa di dalam shalat tetap wajib berbahasa Arab. Bahkan, \u201cmohon maaf\u201d jika mungkin saja ada orang yang doa pakai bahasa Arab tidak bisa, Jawa juga tidak bisa, maka boleh tidak berdoa, asalkan mau berdzikir yang banyak.<\/p>\n\n\n\n

Karena dzikir itu sama dengan berdoa. Allah SWT. berfirman: \u201cman saghalahu dzikri \u2018an mas alati, a\u2019thaituhu qabla an yas alani.<\/p>\n\n\n\n

\u201cBarangsiapa terlena berzdikir kepadaKu sampai tidak sempat meminta apa-apa, niscaya Kuberi dia apa-apa, sebelum dia meminta apa-apa\u201d.<\/p>\n\n\n\n

*Dikisahkan dari KH. Khalwani Nawawi, Purworejo dengan beberapa penyuntingan.<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Kita semua sepakat bahwa siapa saja pasti menginginkan kebahagiaaan dan keberuntungan dunia maupun akhirat. Untuk mewujudkannya setidaknya sebagai umat muslim maka kita dituntut dua hal. Pertama, secara lahir kita wajib bekerja dan berusaha. Allah SWT berfirman: \u201cHarrik yadaka unzil \u2018alaikar rizqa\u201d (gerakkan tanganmu, kamu Ku beri rizki). Janganlah mengharap rizki dari Allah SWT., […]<\/p>\n","protected":false},"author":14,"featured_media":20832,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2564,379],"tags":[2335,6685,2323],"yoast_head":"\nKisah Syekh Nawawi yang Bermunajat Doa Pakai Bahasa Jawa di Mekkah - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Meski KH. Nawawi Banten mampu berbahasa Arab dengan fasih, di depan ka\u2019bah beliau memanjatkan doa meminta hujan pakai bahasa Jawa\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Kisah Syekh Nawawi yang Bermunajat Doa Pakai Bahasa Jawa di Mekkah - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Meski KH. Nawawi Banten mampu berbahasa Arab dengan fasih, di depan ka\u2019bah beliau memanjatkan doa meminta hujan pakai bahasa Jawa\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-11-17T22:00:00+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-11-17T14:41:50+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/doa-pakai-bahasa-jawa.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1280\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"719\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/\"},\"author\":{\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\"},\"headline\":\"Kisah Syekh Nawawi yang Bermunajat Doa Pakai Bahasa Jawa di Mekkah\",\"datePublished\":\"2019-11-17T22:00:00+00:00\",\"dateModified\":\"2019-11-17T14:41:50+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/\"},\"wordCount\":684,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/doa-pakai-bahasa-jawa.jpg\",\"keywords\":[\"doa\",\"doa pakai bahasa jawa\",\"Syekh Nawawi Banten\"],\"articleSection\":[\"Doa - Wirid\",\"Kisah\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/\",\"name\":\"Kisah Syekh Nawawi yang Bermunajat Doa Pakai Bahasa Jawa di Mekkah - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/doa-pakai-bahasa-jawa.jpg\",\"datePublished\":\"2019-11-17T22:00:00+00:00\",\"dateModified\":\"2019-11-17T14:41:50+00:00\",\"description\":\"Meski KH. Nawawi Banten mampu berbahasa Arab dengan fasih, di depan ka\u2019bah beliau memanjatkan doa meminta hujan pakai bahasa Jawa\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/doa-pakai-bahasa-jawa.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/doa-pakai-bahasa-jawa.jpg\",\"width\":1280,\"height\":719,\"caption\":\"doa pakai bahasa jawa\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Kisah Syekh Nawawi yang Bermunajat Doa Pakai Bahasa Jawa di Mekkah\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\",\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"caption\":\"Arif Rahman Hakim\"},\"description\":\"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Kisah Syekh Nawawi yang Bermunajat Doa Pakai Bahasa Jawa di Mekkah - Pecihitam.org","description":"Meski KH. Nawawi Banten mampu berbahasa Arab dengan fasih, di depan ka\u2019bah beliau memanjatkan doa meminta hujan pakai bahasa Jawa","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Kisah Syekh Nawawi yang Bermunajat Doa Pakai Bahasa Jawa di Mekkah - Pecihitam.org","og_description":"Meski KH. Nawawi Banten mampu berbahasa Arab dengan fasih, di depan ka\u2019bah beliau memanjatkan doa meminta hujan pakai bahasa Jawa","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-11-17T22:00:00+00:00","article_modified_time":"2019-11-17T14:41:50+00:00","og_image":[{"width":1280,"height":719,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/doa-pakai-bahasa-jawa.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Arif Rahman Hakim","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Arif Rahman Hakim","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/"},"author":{"name":"Arif Rahman Hakim","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b"},"headline":"Kisah Syekh Nawawi yang Bermunajat Doa Pakai Bahasa Jawa di Mekkah","datePublished":"2019-11-17T22:00:00+00:00","dateModified":"2019-11-17T14:41:50+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/"},"wordCount":684,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/doa-pakai-bahasa-jawa.jpg","keywords":["doa","doa pakai bahasa jawa","Syekh Nawawi Banten"],"articleSection":["Doa - Wirid","Kisah"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/","name":"Kisah Syekh Nawawi yang Bermunajat Doa Pakai Bahasa Jawa di Mekkah - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/doa-pakai-bahasa-jawa.jpg","datePublished":"2019-11-17T22:00:00+00:00","dateModified":"2019-11-17T14:41:50+00:00","description":"Meski KH. Nawawi Banten mampu berbahasa Arab dengan fasih, di depan ka\u2019bah beliau memanjatkan doa meminta hujan pakai bahasa Jawa","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/doa-pakai-bahasa-jawa.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/doa-pakai-bahasa-jawa.jpg","width":1280,"height":719,"caption":"doa pakai bahasa jawa"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-syekh-nawawi-yang-bermunajat-doa-pakai-bahasa-jawa-di-mekkah\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Kisah Syekh Nawawi yang Bermunajat Doa Pakai Bahasa Jawa di Mekkah"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b","name":"Arif Rahman Hakim","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","caption":"Arif Rahman Hakim"},"description":"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/20825"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/14"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=20825"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/20825\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/20832"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=20825"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=20825"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=20825"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}