PeciHitam.org –\u00a0<\/strong>Kisah Nabi Ayyub adalah sebuah kisah yang harusnya dapat menjadi contoh bagi umat Islam pada masa sekarang tentang hebatnya sebuah kesabaran dan kepasrahan kepada Allah swt. Bagaimanakah kisah nabi Ayyub tersebut? Begini ceritanya.<\/p>\n Ayyub adalah anak Amush anak Zarun anak Al’aish bin Ishaq bin Ibrahim AS. Istrinya bernama Siti Rahmah, anak dari Ifratsim bin Yusuf AS. Dia diutus oleh Allah kepada penduduk Hauran, Damaskus. Sementara itu tempat bermukim Ayyub adalah sebuah daerah dekat Damaskus yaitu Batsaniah. Batsaniah adalah daerah yang termasuk kota Damaskus. Ia adalah sebuah desa antara daerah Adzra’at dan Damaskus.<\/p>\n Ayyub adalah seorang nabi yang ditugaskan untuk menyeru agama tauhid. Dalam perjanjian lama, Ayyub pernah tinggal di Uz, bagian utara Saudi Arabia di antara Siria dan Teluk Aqabah. Sedangkan dalam Al-Quran dengan Terjemahan dan Tafsir Singkat, edisi Malik Ghulam Farid menceritakan bahwa Ayyub tinggal di suatu negeri yang diperintah oleh raja penyembah berhala. Raja tersebut menentang ajaran yang dibawa Ayyub. Meskipun demikian Ayyub tetap gigih dalam mempertahankan dan mendakwahkan akidah tauhidnya.<\/p>\n Nabi Ayyub termasuk nabi Bani Israil dan orang yang terpilih. Allah sebutkan beliau di dalam Al-Quran dan memujinya dengan perkara yang mulia serta kesabaran beliau dalam menghadapi cobaan. Allah mengujinya dengan mengambil anak, keluarga, harta kemudian memberinya penyakit ditubuh beliau.<\/p>\n Sebelum diuji oleh Allah SWT dengan kemiskinan dan penyakit yang dialami, Nabi Ayyub adalah nabi yang kaya raya, hartanya melimpah, dan ternaknya tak terbilang jumlahnya. Meskipun dikaruniai segala kemewahan dunia yang melimpah, beliau tetap tekun beribadah. Segala nikmat dan kesenangan yang dikaruniakan kepadanya tidak membuat lupa kepada Allah. bahkan, beliau gemar berbuat kebajikan, suka menolong orang yang menderita, terlebih dari golongan fakir miskin. Selain itu Nabi Ayyub juga sangat sabar dan rendah hati. Kekayaan tidak membuatnya sombong dan angkuh.<\/p>\n Melihat ketaatan dan keikhlasan Nabi Ayyub beribadah kepada Allah, para malaikat sangat terkagum-kagum. Berbeda dengan Iblis, jantung iblis berdegup kencang. Ia marah, cemburu dan merasa iri sehingga berusaha menjerumuskan Ayyub agar menjadi orang yang tidak sabar dan celaka.<\/p>\n