Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":21149,"date":"2019-11-19T15:07:15","date_gmt":"2019-11-19T08:07:15","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=21149"},"modified":"2019-11-19T15:07:16","modified_gmt":"2019-11-19T08:07:16","slug":"tingkatan-hadits-berdasarkan-kualitas-hadisnya-bagian-1","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/tingkatan-hadits-berdasarkan-kualitas-hadisnya-bagian-1\/","title":{"rendered":"Tingkatan Hadits Berdasarkan Kualitas Hadisnya (Bagian 1)"},"content":{"rendered":"
PeciHitam.org –\u00a0<\/strong>Para ulama hadits membagi hadits berdasarkan banyak kriteria. Ada yang berdasarkan jumlah perawi, ada yang berdasarkan kekuatan dan kelemahan periwayatan, dsb. Hal tersebut nantinya akan mempengaruhi tingkatan hadits dalam kajian ilmu hadits.<\/p>\n
Namun yang akan kami bahas adalah pembagian hadits berdasarkan kekuatan dan kelemahan periwayatanya.<\/p>\n
Klasifikasi Hadits berdasarkan pada Kuat atau Lemahnya Khabar (Berita)<\/strong><\/p>\n
Berdasarkan kuat lemahnya periwayatan hadits, tingkatan hadits dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu hadits maqbul (diterima) dan mardud (tertolak). Hadits maqbul dibagi menjadi dua, yaitu hadits yang shahih dan hasan. Sedangkan yang tertolak disebut juga dengan dhaif.<\/p>\n
Hadits yang diterima (maqbul), dibagi menjadi 2 (dua):<\/p>\n
A. Hadits Shahih<\/strong><\/p>\n
Menurut Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam kitab Nukhbatul Fikar, hadits shahih adalah adalah hadits yang dinukil (diriwayatkan) oleh rawi yang adil, sempurna ingatan, sanadnya bersambung-sambung, tidak ber\u2019illat dan tidak janggal.<\/p>\n
Dalam kitab Muqaddimah At-Thariqah Al-Muhammadiyah disebutkan bahwa definisi hadits shahih itu adalah hadits yang lafadznya selamat dari keburukan susunan dan maknanya selamat dari menyalahi ayat Quran.<\/p>\n
Kriteria Hadis Shahih<\/strong><\/p>\n\n
Rawinya bersifat adil, artinya seorang rawi selalu memelihara ketaatan dan menjauhi perbuatan maksiat, menjauhi dosa-dosa kecil, tidak melakukan perkara mubah yang dapat menggugurkan iman, dan tidak mengikuti pendapat salah satu mazhab yang bertentangan dengan dasar syara\u2019<\/li>\n
Sempurna ingatan (dhabith), artinya ingatan seorang rawi harus lebih banyak daripada lupanya dan kebenarannya harus lebih banyak daripada kesalahannya, menguasai apa yang diriwayatkan, memahami maksudnya dan maknanya<\/li>\n
Sanadnya bersambung (tidak putus) artinya sanad yang selamat dari keguguran atau dengan kata lain; tiap-tiap rawi dapat saling bertemu dan menerima langsung dari yang memberi hadits.<\/li>\n
Hadits itu tidak ber\u2019illat (penyakit yang samar-samar yang dapat menodai keshahihan suatu hadits)<\/li>\n
Tidak janggal, artinya tidak ada pertentangan antara suatu hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang maqbul dengan hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang lebih rajin daripadanya.<\/li>\n<\/ol>\n
B. Hadits Hasan<\/strong><\/p>\n
Menurut Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Nukhbatul Fikar, hadits hasan adalah hadits yang dinukilkan oleh orang yang adil, yang kurang kuat ingatannya, yang muttashil (bersambung sanadnya) sampai kepada nabi SAW dan yang tidak cacat dan tidak punya keganjilan.<\/p>\n