Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":21324,"date":"2019-11-21T06:15:00","date_gmt":"2019-11-20T23:15:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=21324"},"modified":"2019-11-20T19:29:30","modified_gmt":"2019-11-20T12:29:30","slug":"imam-ahmad-ar-rifai-riwayat-singkat-dan-karomah-sang-waliyullah","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/imam-ahmad-ar-rifai-riwayat-singkat-dan-karomah-sang-waliyullah\/","title":{"rendered":"Imam Ahmad Ar-Rifa’i, Riwayat Singkat dan Karomah Sang Waliyullah"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Imam Ahmad Ar-Rifa\u2019i merupakan seorang wali quthub, Ulama Sufi yang menjadi tonggak thariqah dan tokoh para wali agung, beliau bernama lengkap Syaikh Sayyid Ahmad al-Rifa`i bin Sayyid `Ali, bin Sayyid Yahya, bin Sayyid Tsabit, bin Sayyid Hazim, bin Sayyid Ahmad, bin Sayyid Ali, bin Sayyid Hasan al-Rifa`ah. <\/p>\n\n\n\n

Jika Nasabnya diteruskan, maka akan sampai kepada Sayyidina Husain<\/a><\/strong>, bin Sayyidina \u2018Ali wa Sayyidatina Fatimah az-Zahra, binti Sayyidina Muhammad Rasulullah SAW. <\/p>\n\n\n\n

Beliau dilahirkan hari Kamis pada pertengahan bulan Rajab tahun 512 H di Ummi Abidah, daerah yang berada diantara Bashrah dan Baghdad, yang masyhur di Irak<\/p>\n\n\n\n

Pertama sekali belajar fikih madzhab Syafi\u2019i<\/strong><\/a> pada pamannya sendiri, yang bernama Syekh Abu Bakar al-Wasiti al-Anshari. Beliau sempat mengajar kitab Tanbih, kemudian masuk\u00a0 ke dunia Thariqah dan menempa dirinya dengan sungguh-sungguh.<\/p>\n\n\n\n

Beliau meninggalkan kesenangan duniawi dan memusatkan perhatiannya pada ilmu thariqah, sehingga menjadi seorang wali agung dan sangat ahli dalam bidang ilmu thariqah. <\/p>\n\n\n\n

Imam Ahmad Ar-Rifa\u2019i memiliki banyak murid dan sahabat yang sangat menghormatinya. Menurut Syeikh Ibnu Khalkan dan lainnya, santri-santrinya terkenal dengan nama Rifa`iyah, memiliki hal-hal yang aneh dan menakjubkan<\/p>\n\n\n\n

Imam Ahmad Ar-Rifa\u2019i rahimahullah<\/em> wafat pada waktu dhuhur, hari Kamis 12 Jumadil Ula tahun 578 H. Kalimat terakhir yang beliau ucapkan adalah:<\/p>\n\n\n\n

\u0623\u064e\u0634\u0652\u0647\u064e\u062f\u064f \u0623\u064e\u0646\u0652 \u0644\u064e\u0622\u0625\u0650\u0644\u0670\u0647\u064e \u0625\u0650\u0644\u064e\u0651\u0627 \u0627\u0644\u0644\u0647\u064f \u0648\u064e\u0623\u064e\u0634\u0652\u0647\u064e\u062f\u064f \u0623\u064e\u0646\u064e\u0651 \u0645\u064f\u062d\u064e\u0645\u064e\u0651\u062f\u064b\u0627 \u0631\u064e\u0633\u064f\u0648\u0652\u0644\u064f \u0627\u0644\u0644\u0647\u0650<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Pada hari wafatnya Imam Ahmad Ar-Rifa\u2019i, ribuan orang datang melayat. Beliau dikebumikan di kuburan Yahya al-Bukhari di Bukhara.<\/p>\n\n\n\n

Kisah Karomahnya<\/strong><\/p>\n\n\n\n

* <\/strong>Syaikh Syamsuddin Sibtu bin al-Zauji dalam kitab Tarikhnya mengatakan, bahwa disamping Sayyid Ahmad Ar-Rifa\u2019i yang memiliki berbagai karamah dan maqam\/kedudukan, santri-santrinya juga luar biasa. Mereka terkadang menaiki binatang buas dan bermain-main dengan ular. Di antara mereka bahkan ada yang memanjat pohon kurma lalu menjatuhkan diri ke tanah, namun tak merasa sakit sedikitpun. <\/p>\n\n\n\n

*<\/strong> Imam Ahmad Ar-Rifa\u2019i sering melihat (Tajalli\/tersingkap) Nur kebesaran Allah Swt. Dan ketika hal itu terjadi, dirinya pun meleleh seperti genangan air. Namun dengan berkat Kelembutan dan Kasih Sayang Allah SWT, beliau kembali mengeras sedikit demi sedikit sehingga kembali ke wujud semula. Lantas beliau pun berkata kepada para santrinya: \u201cSekiranya bukan karena kemurahan Allah SWT, sungguh aku tidak akan kembali pada kalian\u201c. <\/p>\n\n\n\n

*<\/strong> Jika ada orang yang meminta dituliskan azimat kepadanya, maka beliau mengambil kertas lalu menuliskannya dengan tangan kosong (tanpa pena\/tinta). <\/p>\n\n\n\n

*<\/strong> Suatu hari Imam Ahmad Ar-Rifa\u2019i berangkat ke Mekkah untuk melaksanakan Haji, disaat berziarah ke Maqam Nabi Muhammad Saw, keluarlah tangan dari dalam kubur Nabi SAW lalu bersalaman dengan Imam Ahmad, lantas beliau pun mencium tangan yang mulia Nabi SAW. Kejadian tersebut dapat disaksikan oleh orang ramai yang juga berziarah ke Maqam Nabi Saw ketika itu. <\/p>\n\n\n\n

*<\/strong> Ketika sedang mengajar di atas kursinya, Orang yang jauh sekalipun akan mendengar suara beliau seperti sedang berada di dekatnya. Bahkan, semua penduduk desa Ummi Abidah dan sekitarannya pun turut mendengar seperti berada di tempat pengajiannya. Hingga orang tuli pun apabila datang ke majelis pengajiannya, maka akan dibukakan pendengarannya oleh Allah SWT.<\/p>\n\n\n\n

Beberapa Kalam Hikmahnya<\/strong><\/p>\n\n\n\n