Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":21704,"date":"2019-11-22T15:35:07","date_gmt":"2019-11-22T08:35:07","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=21704"},"modified":"2019-11-22T15:35:07","modified_gmt":"2019-11-22T08:35:07","slug":"5-periode-pemerintahan-khalifah-abbasiyah","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/5-periode-pemerintahan-khalifah-abbasiyah\/","title":{"rendered":"5 Periode Pemerintahan Khalifah Abbasiyah"},"content":{"rendered":"
PeciHitam.org –\u00a0<\/strong>Pada masa pemerintahan Khalifah Abbasiyah, wilayah geografis dunia Islam membentang dari timur ke barat, meliputi Mesir, Sudan, Syam, Jazirah Arab, Iraq, Parsi sampai ke Cina. Luasnya daerah kekuasaan Khalifah Abbasiyah ini mengantarkan terjadinya interaksi intensif antara daerah satu dengan daerah lainnya. Asimilasi budaya dan peradaban setiap daerah menjadi tidak terelakkan. Nyanyian dan musik menjadi booming dalam kehidupan bangsawan dan pemuka istana era Abbasiyah.<\/p>\n
Anak-anak khalifah diberikan les khusus supaya pintar dan cakap dalam mendendangkan suara mereka. Seniman-seniman terkenal bermunculan, diantaranya Ibrahim bin Mahdi, Ibrahim al Mosuly dan anaknya Ishaq. Lingkungan istana berubah dan dipengaruhi nuansa Borjuis mulai dari pakaian, makanan, dan hadirnya pelayan-pelayan wanita.<\/p>\n
Para penguasa Abbasiyah membentuk masyarakat berdasarkan rasa persamaan. Pendekatan terhadap kaum Malawi dilakukan antara lain dengan mengadopsi sistem Administrasi dari tradisi setempat (Persia) mengambil beberapa pegawai dan Menteri dari bangsa Persia dan meletakan ibu kota kerajaannya, Baghdad di wilayah yang dikelilingi oleh bangsa dan agama yang berlainan seperti bangsa Aria dan Sumit dan agama Islam, Kristen, dan Majusi.<\/p>\n
Pada zaman Abbasiyah konsep kekhalifahan berkembang sebagai sistem politik. Ketika Khalifah Abasiyah memegang tampuk kekuasaan tertinggi Islam, terjadi banyak perubahan dalam kehidupan masyarakat.<\/p>\n
Kekuasaan bani Abassiyah berlangsung dalam kurun waktu yang sangat panjang berkisar tahun 132 H sampai 656 H (750 M-1258 M) yang dibagi menjadi 5 periode :<\/p>\n
\n
Periode pertama (132 H\/750 M- 232 H\/847 M). Di sebut periode pengaruh Persia pertama.<\/li>\n
Periode kedua (232 H\/847 M- 334 H\/945 M). Di sebut masa pengaruh Turki pertama.<\/li>\n
Periode ketiga (334 H\/ 945 M \u2013 447 H\/1055 M). Masa kekuasaan dinasti Buwaih atau pengaruh Persia kedua.<\/li>\n
Periode keempat (447 H\/1055 M \u2013 590 H\/1194 M). Merupakan kekuasaan dinasti Bani Saljuk dalam pemerintahan atau pengaruh Turki dua.<\/li>\n
Periode kelima (590 H\/1194 M \u2013 565 H\/1258 M). Merupakan masa mendekati kemunduran dalam sejarah peradaban Islam.<\/li>\n<\/ol>\n
Pada periode pertama ini, pemerintahan Bani Abbas mencapai masa kegemilangannya. Khalifah merupakan pusat kekuasaan politik dan sekaligus agama. Di sisi lain, kemakmuran masyarakat mencapai tingkat tertinggi. Periode ini juga berhasil menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan dalam Islam. Namun setelah periode ini berakhir, pemerintahan Bani Abbas mulai menurun dalam bidang politik, meskipun filsafat dan ilmu pengetahuan terus berkembang.<\/p>\n
Pada mulanya ibu kota negara adalah al-Hasyimiyah, dekat Kufah. Namun, untuk lebih memantapkan dan menjaga stabilitas negara yang baru berdiri itu, al-Mansyur memindahkan ibu kota negara ke kota yang baru dibangunnya,yaitu di Baghdad, dekat bekas ibu kota Persia, Ctesiphon, tahun 762 M. Di ibu kota yang baru ini al Manshur melakukan konsolidasi dan penertiban pemerintahannya, di antaranya dengan membuat semacam lembaga eksekutif dan yudikatif.<\/p>\n
Di bidang pemerintahan, dia menciptakan tradisi baru dengan mengangkat Wazir sebagai koordinator dari kementrian yang ada, Wazir pertama yang diangkat adalah Khalid bin Barmak, berasal dari Balkh, Dia juga membentuk lembaga protokol negara, sekretaris negara, dan kepolisian negara di samping membenahi angkatan bersenjata. Muhammad ibn Abdurrahman dipercaya sebagai hakim pada lembaga kehakiman negara.<\/p>\n