Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":21719,"date":"2019-11-24T23:15:00","date_gmt":"2019-11-24T16:15:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=21719"},"modified":"2019-11-25T14:31:16","modified_gmt":"2019-11-25T07:31:16","slug":"mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/","title":{"rendered":"Mengambil Hikmah Dari Kisah Kaum Nabi Luth"},"content":{"rendered":"\n

Maraknya isu lesbian, gay<\/em>, biseksual, dan transgender belakangan ini mengharuskan kita semua belajar lagi dan mengambil hikmah dari kisah kaum Nabi Luth yang dikenal berperilaku menyimpang, yaitu liwath <\/em>(homosek).<\/p>\n\n\n\n

Pembelajaran tersebut agar hikmah\nyang dipetik dari kisah kaum Nabi Luth itu benar-benar menjadi pelajaran bagi\nmasa depan bangsa dan umat manusia. Setidak-tidaknya ada tujuh narasi kategori\nperilaku yang disematkan Alquran kepada kaum Nabi Luth AS.<\/p>\n\n\n\n

Pertama, disebut fahisyah<\/em>\nbagi pelaku perbuatan homoseksual (pria atau perempuan penyuka sesama jenis).<\/em> \u201cDan\n(ingatlah) ketika Luth berkata kepada kaumnya, ‘Kamu benar-benar melakukan\nperbuatan yang sangat keji (homoseksual) yang belum pernah dilakukan oleh\nseorang pun dari umat-umat sebelum kamu’<\/em>.\u201d (QS al-‘Ankabut [29]:\n28). Dalam at-Tafsir al-Wadhih,<\/em> Menurut\nMuhammad al-Hijazi,<\/em> esensi fahisyah<\/em> itu\nadalah perbuatan yang sangat keji, menjijikkan, buruk, dan sangat membahayakan.
\n
\nKedua, perilaku lesbian dan gay<\/em> kaum\nLuth AS itu disebut mungkar (ditolak keras, tidak bisa diterima norma agama,\netika, atau hukum). \u201cApakah pantas kamu mendatangi laki-laki,\nmenyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu?\u201d <\/em>Maka,\njawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan, \u201cDatangkanlah kepada kami azab Allah, jika\nengkau termasuk orang-orang yang benar.<\/em>\u201d (QS al-`Ankabut [29]: 29).\nLebih parah lagi, mereka menantang Nabinya untuk meminta didatangkan azab Allah\nSWT kepada mereka.<\/p>\n\n\n\n

Ketiga,  tingkah laku kaum Nabi Luth AS itu dinilai mufsid<\/em> (merusak). \u201cDia (Luth) berdoa, \u201cYa Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas golongan yang berbuat kerusakan itu.<\/em>\u201d (QS al-`Ankabut [29]: 30). Mereka dinilai sebagai pembuat kerusakan karena mereka itu merusak indahnya lembaga pernikahan berbeda jenis, merusak salah satu tujuan dan fungsi pernikahan, yaitu reproduksi secara sehat dan halal, sekaligus merusak mental-spiritual dan masa depan manusia.
Bayangkan, jika mayoritas manusia berperilaku seperti kisah dalam kaum Nabi Luth AS, niscaya punahlah kehidupan manusia di muka bumi ini.<\/p>\n\n\n\n

Keempat, perilaku kaum Nabi Luth AS\nitu dianggap musrif,<\/em> sungguh keterlaluan,\natau melampaui batas: rasionalitas, kepatutan, dan kewajaran (abnormal). \u201cDia\n(Ibrahim) berkata, \u201cApakah urusanmu yang penting wahai para utusan (malaikat)<\/em>?\u201d\nMereka menjawab, \u201cSesungguhnya kami diutus kepada kaum yang\nberdosa (kaum Luth) agar kami menimpa mereka dengan batu-batu dari tanah (yang\nkeras), yang ditandai dari Tuhanmu untuk (membinasakan) orang-orang yang\nmelampaui batas.<\/em>\u201d (QS az-Dzariyat [51]: 31-34).<\/p>\n\n\n\n

Betapa tidak melampaui batas, binatang saja yang\ntidak diberikan oleh Allah SWT akal dan kalbu, tidak ada yang menyukai sesama\njenis. Tidak ada ayam, kambing, kerbau dan lainnya yang jantan atau betina\nmenyukai dan mengawini sesama jantan atau betina. Artinya, perilaku kaum Nabi\nLuth itu jauh lebih buruk daripada perilaku binatang.<\/p>\n\n\n\n

Kelima, perilaku kaum Nabi Luth AS itu dinilai zalim (aniaya), baik terhadap diri mereka sendiri maupun orang lain. Disebut zalim karena mereka melakukan perbuatan yang menyimpang dari fitrah kemanusiaan dan melawan norma dan etika sosial. Banyak riset menunjukkan asal mula timbulnya penyakit AIDS<\/a> adalah karena hubungan seksual sesama jenis, melalui perilaku seks anal (dubur<\/em>) yang oleh Nabi SAW secara tegas dilarang.<\/p>\n\n\n\n

Keenam, perilaku kaum Nabi Luth\nAS itu merupakan dosa besar, pelakunya disebut mujrimun<\/em>. Ketujuh, perilaku kaum\nNabi Luth itu termasuk perilaku yang berulang kali diberi peringatan (mundzar)<\/em> oleh\nAllah SWT, namun mereka tetap tidak percaya, bahkan menentang dan menantang\ndidatangkannya azab kepada mereka.\n\nAkibatnya, \u201cDan Kami hujani mereka (dengan hujan batu),\nmaka betapa buruk hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan\nitu. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi\nkebanyakan mereka tidak beriman.<\/em>\u201d (QS asy-Syu’ara’ [26]: 173-174).

\nKisah dalam Alquran tersebut faktual, benar adanya, dan tidak ahistoris. Azab\nyang diturunkan Allah SWT kepada kaum Nabi Luth AS yang berperilaku ala LGBT itu\nadalah hukuman superdahsyat.
\nTidak ada argumen yang dapat dijadikan sebagai pembenaran atas legalisasi\nperkawinan sejenis, termasuk argumen HAM, karena perilaku kaum Nabi Luth itu\njustru melanggar HAM: melawan nurani dan fitrah kemanusiaan yang benar dan\nlurus, mematikan proses reproduksi melalui pernikahan berbeda jenis dan\nmematikan masa depan kemanusiaan.\n\n\n\n<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Maraknya isu lesbian, gay, biseksual, dan transgender belakangan ini mengharuskan kita semua belajar lagi dan mengambil hikmah dari kisah kaum Nabi Luth yang dikenal berperilaku menyimpang, yaitu liwath (homosek). Pembelajaran tersebut agar hikmah yang dipetik dari kisah kaum Nabi Luth itu benar-benar menjadi pelajaran bagi masa depan bangsa dan umat manusia. Setidak-tidaknya ada tujuh narasi kategori perilaku […]<\/p>\n","protected":false},"author":40,"featured_media":22061,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[379],"tags":[7020],"yoast_head":"\nMengambil Hikmah Dari Kisah Kaum Nabi Luth - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"artikel ini membahas tentang Belajar Mengambil Hikmah Dari Kisah Kaum Nabi Luth, semoga artikel ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Mengambil Hikmah Dari Kisah Kaum Nabi Luth - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"artikel ini membahas tentang Belajar Mengambil Hikmah Dari Kisah Kaum Nabi Luth, semoga artikel ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-11-24T16:15:00+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-11-25T07:31:16+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Mengambil-Hikmah-Dari-Kisah-Kaum-Nabi-Luth-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mochamad Ari Irawan\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mochamad Ari Irawan\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mochamad Ari Irawan\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d\"},\"headline\":\"Mengambil Hikmah Dari Kisah Kaum Nabi Luth\",\"datePublished\":\"2019-11-24T16:15:00+00:00\",\"dateModified\":\"2019-11-25T07:31:16+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/\"},\"wordCount\":630,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Mengambil-Hikmah-Dari-Kisah-Kaum-Nabi-Luth-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"Kisah Kaum Nabi Luth\"],\"articleSection\":[\"Kisah\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/\",\"name\":\"Mengambil Hikmah Dari Kisah Kaum Nabi Luth - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Mengambil-Hikmah-Dari-Kisah-Kaum-Nabi-Luth-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2019-11-24T16:15:00+00:00\",\"dateModified\":\"2019-11-25T07:31:16+00:00\",\"description\":\"artikel ini membahas tentang Belajar Mengambil Hikmah Dari Kisah Kaum Nabi Luth, semoga artikel ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Mengambil-Hikmah-Dari-Kisah-Kaum-Nabi-Luth-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Mengambil-Hikmah-Dari-Kisah-Kaum-Nabi-Luth-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Mengambil Hikmah Dari Kisah Kaum Nabi Luth\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Mengambil Hikmah Dari Kisah Kaum Nabi Luth\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d\",\"name\":\"Mochamad Ari Irawan\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mochamad Ari Irawan\"},\"description\":\"Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin | Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/arirawan\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Mengambil Hikmah Dari Kisah Kaum Nabi Luth - Pecihitam.org","description":"artikel ini membahas tentang Belajar Mengambil Hikmah Dari Kisah Kaum Nabi Luth, semoga artikel ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Mengambil Hikmah Dari Kisah Kaum Nabi Luth - Pecihitam.org","og_description":"artikel ini membahas tentang Belajar Mengambil Hikmah Dari Kisah Kaum Nabi Luth, semoga artikel ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-11-24T16:15:00+00:00","article_modified_time":"2019-11-25T07:31:16+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Mengambil-Hikmah-Dari-Kisah-Kaum-Nabi-Luth-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mochamad Ari Irawan","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mochamad Ari Irawan","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/"},"author":{"name":"Mochamad Ari Irawan","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d"},"headline":"Mengambil Hikmah Dari Kisah Kaum Nabi Luth","datePublished":"2019-11-24T16:15:00+00:00","dateModified":"2019-11-25T07:31:16+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/"},"wordCount":630,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Mengambil-Hikmah-Dari-Kisah-Kaum-Nabi-Luth-scaled.jpg","keywords":["Kisah Kaum Nabi Luth"],"articleSection":["Kisah"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/","name":"Mengambil Hikmah Dari Kisah Kaum Nabi Luth - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Mengambil-Hikmah-Dari-Kisah-Kaum-Nabi-Luth-scaled.jpg","datePublished":"2019-11-24T16:15:00+00:00","dateModified":"2019-11-25T07:31:16+00:00","description":"artikel ini membahas tentang Belajar Mengambil Hikmah Dari Kisah Kaum Nabi Luth, semoga artikel ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Mengambil-Hikmah-Dari-Kisah-Kaum-Nabi-Luth-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Mengambil-Hikmah-Dari-Kisah-Kaum-Nabi-Luth-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Mengambil Hikmah Dari Kisah Kaum Nabi Luth"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/mengambil-hikmah-dari-kisah-kaum-nabi-luth\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Mengambil Hikmah Dari Kisah Kaum Nabi Luth"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d","name":"Mochamad Ari Irawan","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g","caption":"Mochamad Ari Irawan"},"description":"Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin | Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/arirawan\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/21719"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/40"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=21719"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/21719\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/22061"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=21719"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=21719"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=21719"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}