Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":21765,"date":"2019-11-23T05:00:00","date_gmt":"2019-11-22T22:00:00","guid":{"rendered":"https:\/\/www.pecihitam.org\/?p=21765"},"modified":"2019-11-22T22:28:42","modified_gmt":"2019-11-22T15:28:42","slug":"ketika-hubungan-intim-mendengar-adzan-bagaimanakah-sebaiknya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ketika-hubungan-intim-mendengar-adzan-bagaimanakah-sebaiknya\/","title":{"rendered":"Ketika Hubungan Intim Mendengar Adzan, Bagaimanakah Sebaiknya?"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org<\/strong> – Dalam agama islam hubungan intim suami istri tidak hanya sekedar untuk melampiaskan nafsu belaka, melainkan juga bisa menjadi sebuah ibadah kepada Allah SWT. Namun bagaimana apabila suami istri sedang melakukan hubungan intim pas di pertengahan jimak, tiba-tiba mendengar kumandang adzan apakah yang harus dilakukan? Dan bagaimanakah hukumnya menjawab kumandang adzan saat berhubungan intim tersebut?<\/p>\n\n\n\n
Menurut para ulama, tidak menjadi masalah bagi kedua pasangan suami istri tetap meneruskan aktivitas seksual atau hubungan intim mereka ketika mendengar suara adzan berkumandang. Bagi suami istri juga tidak harus langsung menyudahi jimak mereka karena adzan tersebut.<\/p>\n\n\n\n
Kecuali jika hal itu terjadi ketika adzan subuh pada hari dimana diwajibkannya puasa Ramadhan. Maka jika keadaan demikian pasangan suami istri wajib menghentikan aktivitas seksual mereka seketika itu juga. Sebab berhubungan intim antara suami istri pada waktu dimana telah diwajibkannya puasa Ramadhan adalah haram hukumnya.<\/p>\n\n\n\n
Akan tetapi ketika terdengar suara adzan dan suami istri sedang bercumbu maka hukumnya makruh untuk menjawab adzan tersebut. Hal ini sebagaimana yang dinyatakan oleh Imam an Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim.<\/p>\n\n\n\n
Sebab dalam hal ini, posisi seseorang yang sedang berhubungan intim hukumnya seperti orang yang sedang membuang hajat, mereka baru boleh menjawab adzan jika telah menyelesaikan hubungan intim tersebut atau telah selesai membuang hajat.<\/p>\n\n\n\n