PeciHitam.org –\u00a0<\/strong>Di pulau Jawa, kerajaan Islam tertua ialah Kesultanan Demak. Raden Patah sebagai pendiri dari kerajaan ini pada tahun 1478 yang masih merupakan keturunan bangsawan Kerajaan Majapahit. Awalnya, Raden Patah menjabat sebagai Adipati Kadipaten Demak Bintara. Pamor kesultanan ini didapatkan dari Walisanga, yang terdiri atas sembilan orang ulama besar, pendakwah Islam paling awal di pulau Jawa.<\/p>\n Majapahit pada masa itu tengah berada dalam kondisi yang sangat lemah. Dengan proklamasi itu, Raden Patah menyatakan kemandirian Demak dan mengambil gelar sultan Syah Alam Akbar akhirnya daerah-daerah lain yang sudah lebih dahulu menganut Islam seperti Jepara, Tuban dan Gresik, Raden Patah sebagai adipati Islam di Demak memutuskan ikatan dengan Majapahit saat itu bergabung dengan Kesultanan Demak.<\/p>\n Secara beruturut-turut, hanya tiga sultan Demak yang namanya cukup terkenal, yakni Raden Patah sebagai raja pertama, Adipati Muhammad Yunus atau Pati Unus sebagai raja kedua, dan Sultan Trenggana, saudara Pati Unus, sebagai raja ketiga (1524-1546). Pada masa pemerintahan Raden Patah, dari tahun 1478 hingga 1518, Demak menjadi pusat penyebaran agama Islam paling progresif.<\/p>\n Dalam masa pemerintahan Raden Patah, Demak berhasil dalam berbagai bidang, di antaranya adalah perluasan dan pertahanan kerajaan, pengembangan Islam dan pengamalannya, serta penerapan musyawarah dan kerja sama antara ulama dan umara (penguasa).<\/p>\n Keberhasilan raden Patah dalam perluasan dan pertahanan kerajaan dapat dilihat ketika ia menaklukkan Girindra Wardhana yang merebut tahkta Majapahit (1478), hingga dapat menggambil alih kekuasaan majapahit. Selain itu, Patah juga mengadakan perlawan terhadap portugis, yang telah menduduki malaka dan ingin mengganggu Demak. Ia mengutus pasukan di bawah pimpinan putranya, Pati Unus atau Adipati Yunus atau pangeran Sabrang Lor (1511), meski akhirnya gagal.<\/p>\n Perjuangan Raden Patah kemudian dilanjutkan oleh Pati Unus yang menggantikan ayahnya pada tahun 1518. Dalam bidang dakwah Islam dan pengembangannya, Raden Patah mencoba menerapkan hukum Islam dalam berbagai aspek kehidupan.<\/p>\n