Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":22363,"date":"2019-11-28T06:00:00","date_gmt":"2019-11-27T23:00:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=22363"},"modified":"2019-11-27T20:01:54","modified_gmt":"2019-11-27T13:01:54","slug":"mengenal-gagasan-pembaharuan-pemikiran-islam-muhammad-abid-al-jabiri","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-gagasan-pembaharuan-pemikiran-islam-muhammad-abid-al-jabiri\/","title":{"rendered":"Mengenal Gagasan Pembaharuan Pemikiran Islam Muhammad Abid Al-Jabiri"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Nama lengkapnya adalah Muhammad Abid al-Jabiri, lahir di kota Fejij, Maroko Tenggara pada tahun 1935. Ia adalah salah satu tokoh pembaharu Muslim yang paling banyak memberikan pengaruh dalam tradisi pemikiran Islam kontemporer, khususnya terkait dengan pembaharuan nalar-Arab-Islam. <\/p>\n\n\n\n

Muhammad Abid Al-Jabiri merupakan pemikir Islam kontemporer yang mampu memberikan nuansa nalar kritis terhadap perkembangan tradisi dan modernitas. <\/p>\n\n\n\n

Persoalan tradisi dan modernitas, keduanya saling mempertahankan identitasnya bahkan ideologinya, sehingga perkembangan dunia Islam Arab mengalami ambiguitas. <\/p>\n\n\n\n

Di dunia Islam sebenarnya kaya tradisi sebagaimana masyarakat Barat dengan kaya modernitas. Sedangkan tradisi adalah sesuatu yang lahir dari masa lalu, di mana masa lalu itu, bisa jauh atau dekat dan ada dalam ruang dan waktu. <\/p>\n\n\n\n

Terlepas dari itu semua, jika melihat awal mula karir intelektualnya, Muhammad Abid al-Jabiri memulainya tatkala ia mengajar filsafat di Sekolah Menengah Atas dan menjabat di bidang evaluasi dan perencanaan pendidikan. Ia termasuk salah seorang dari tim perencanaan pembuatan naskah untuk pelajaran filsafat dan pemikiran. <\/p>\n\n\n\n

Dewasa ini, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang menempatkan negara Arab dalam kondisi terbelakang, al-Jabiri telah memberikan angin segar untuk kebangkitan Arab dan Islam. <\/p>\n\n\n\n

Seruannya untuk memahami kembali al-Qur\u2019an dan Hadits Nabi dalam konteks kekinian memberikannya tempat yang khusus bagi pemikir dan mahasiswa yang belajar Islam pada era sekarang. <\/p>\n\n\n\n

Dalam studi tentang turats<\/em> (tradisi) Arab, nama Muhammad Abid al-Jabiri dan sejumlah karya-karyanya tidaklah asing bukan saja di negerinya sendiri, Maroko, melainkan di dunia Arab dan di dunia Islam pada umumnya. Al-Jabiri memproyeksikan diri dalam proyek pemikiran Arab yang spesifik selain Hasan Hanafi (asal Mesir) dan Muhammad Arkoun (asal Aljazair). <\/p>\n\n\n\n

Pemikiran al-Jabiri sendiri tidak bisa dipisahkan dari sejarah perkembangan Islam di Maroko, baik klasik maupun modern. <\/p>\n\n\n\n

Pada masa modern, tepatnya akhir abad ke-19 terjadi penetrasi ekonomi Eropa ke Maroko, sehingga negara ini tumbang dan menyebabkan munculnya protektorat Perancis dan Spanyol yang mengontrol beberapa wilayah tertentu, terutama pada tahun 1912. <\/p>\n\n\n\n

Protektorat<\/a><\/strong> ini muncul berdasarkan perjanjian Fez yang ditandatangani oleh pemerintah Perancis dan Sultan Maroko, Maulawi Abd al-Hafiz. Dalam perjanjian tersebut dinyatakan bahwa Perancis berhak bertindak atas nama Maroko. <\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya, penguasa Perancis mengontrol, mengintimidasi, mengambil lahan pertanian dan memaksa rakyat untuk membayar pajak. Semua penguasa seperti Sultan dan Qadi<\/em> berada di bawah kekuasaannya. <\/p>\n\n\n\n

Karena pengaruh kekuasaan Perancis terhadap Maroko, maka kebudayaan, pemikiran, dan bahasa Perancis sangat mewarnai peradaban di negeri ini. Sebagai bagian dari Negeri Maghribi selain Aljazair dan Tunisia, Maroko dengan demikian memiliki ciri pemikiran filsafat yang tidak jauh dari tradisi filsafat yang berkembang di Perancis. <\/p>\n\n\n\n

Dalam tradisi strukturalisme, bahasa dapat menentukan bentuk, ukuran, dan kandungan pemikiran seseorang. Al-Jabiri dengan demikian adalah produk pemikir yang lahir dari kebudayaan dan model pemikiran filsafat Perancis. <\/p>\n\n\n\n

Menurut Ahmad Baso, sebagaimana dikutip oleh Ro\u2019uf (2018), para pemikir post-modernisme dan post-strukturalisme Perancis banyak mempengaruhi jalan pikiran al-Jabiri. Misalnya, dari Foucault ia mengambil konsep tentang kritik nalar (arkeologi) dan kritik nalar politik (genealogi) yang kemudian oleh al-Jabiri diterapkan sebagai satu bentuk naqd <\/em>(kritik). <\/p>\n\n\n\n

Dari Claude Levi-Strauss dan Lalande, Muhammad Abid al-Jabiri mengenal satu pengertian al-\u2018Aql<\/em>. Dan dari Althusser, al-Jabiri mengadopsi \u2018cara membaca\u2019 terhadap turats<\/em>.<\/p>\n\n\n\n

Perkenalan\nal-Jabiri dengan tradisi pemikiran Perancis bermula sejak ia masih kuliah di\nUniversitas Rabat, Maroko. Sejak itu ia sudah akrab dengan pemikiran dan\npendekatan Marxisme. Meski demikian, al-Jabiri melakukan seleksi yang ketat\nketika menggunakan pendekatan Marxis dalam melihat teks-teks agama.<\/p>\n\n\n\n

Menurut\nAssyaukanie (1998), kebanyakan para pemikir dekonstruksionis Arab datang dari\nMaghribi, yakni Maroko, Aljazair, Tunisia dan Libia. Tampaknya unsur bahasa\nPerancis warisan kolonialisme yang tersisa di negeri-negeri tersebut\nmenyebabkan kalangan akademisinya lebih menyerap literatur berbahasa Perancis,\ndibandingkan dengan bahasa-bahasa Eropa lainnya. <\/p>\n\n\n\n

Bahkan,\nhampir seluruh pemikir Muslim Maghribi yang concern<\/em> terhadap kajian\nkeislaman dan kearaban adalah para penganut paham strukturalisme, itu\ndisebabkan problem yang mereka hadapi kebetulan sama, yaitu masalah pembacaan\natas tradisi, baik yang berbentuk teks maupun realitas. <\/p>\n\n\n\n

Al-Jabiri sendiri menempatkan dirinya sebagai pemikir filsafat<\/a><\/strong> keagamaan yang berkonsentrasi pada masalah epistemologi. Dalam soal ini, ia banyak mengulas soal model epistemologi bayani, irfani, dan burhani. Dua pemikir besar yang mempengaruhi pemikiran epistemologinya adalah Gaston Bachelard (1884-1962) dan Luis Altusser (1918-1990). Dalam kerangka pemikiran dua filosof tersebut, al-Jabiri kemudian mengadopsinya untuk membaca sejarah dan kebudayaan dalam struktur turats<\/em> Arab.<\/p>\n\n\n\n

Bagi al-Jabiri (2000), Turats<\/em> atau tradisi bukanlah produk sekali jadi; tradisi adalah problem historis yang bergolak antara satu sama lain, saling mengisi, saling mengkritisi, saling mengeliminir, dan bahkan bisa saling menjatuhkan. <\/p>\n\n\n\n

Karena sebuah tradisi, apalagi yang bernama tradisi Islam, adalah \u201csesuatu yang hadir dan menyertai kita\u201d, ia adalah sesuatu yang berafiliasi ke masa lalu dan menjadi sebuah ingatan yang melahirkan mekanisme berpikir atas memori yang ada.<\/p>\n\n\n\n

Persoalan\nkeagamaan yang muncul di tengah masyarakat Arab dan dalam menyikapi t<\/em>urats<\/em> yang\nmereka miliki, dan di antara riuh-rendah perdebatannya, yang mungkin banyak\nmenemuni jalan buntu, mendorong al-Jabiri untuk memasarkan gagasan-gagasan yang\ndimiliknya dengan menggeserkan perhatiannya untuk mempublikasikan sejumlah\nkarya-karyanya. <\/p>\n\n\n\n

Muhammad Abid Al-Jabiri menawarkan suatu ajakan untuk dapat memikirkan secara kritis apa yang dianggap sebagai \u201crujukan\u201d dan \u201ccara merujuknya\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Ia menjelaskan bahwa apa yang dibutuhkan saat ini adalah suatu kombinasi antara \u201ckritik atas masa lalu\u201d agar terhindar dari manipulasi sejarah untuk kepentingan sekarang, dan adanya \u201ckritik masa kini\u201d agar tidak muncul upaya penegasan identitas dan ideologi dalam berhadapan dengan konsep-konsep Barat yang dianggap asing tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Sementara itu, jika melacak pada karakter pemikiran al-Jabiri, khususnya jika melihat karya-karyanya, pemikiran al-Jabiri tidak lepas dari kecenderungan dan kecintaannya pada para pemikir Maghribi seperti Ibn Massarah (883-931), Ibn Hazm (994-1064), Ibn Bajjah<\/a><\/strong> (1095-1138), Ibn Rusyd<\/a><\/strong> (1128-1198), al-Shatibi (w. 1388), dan Ibn Khaldun (1332-1406). <\/p>\n\n\n\n

Apresiasi\nal-Jabiri terhadap Ibn Hazm misalnya karena Ibn Hazm dianggap telah berhasil\nmelakukan rekonstruksi terhadap metode bayani dengan memberikan landasan\nburhani serta membuang seluruh pengaruh irfani dari Syiah maupun tasawuf. Yang\ndimaksud dengan landasan burhani adalah metode penalaran Aristoteles beserta\nsegenap pandangan-pandangan ilmiah filsafatnya.<\/p>\n\n\n\n

Begitu\njuga dengan pemikiran Ibn Rusyid, al-Shatibi, dan Ibn Khaldun. Semuanya\ndiapresiasi karena menyandarkan epistemologinya pada nalar burhani. Al-Jabiri\n(1991: 179) mengatakan bahwa para tokoh tersebut telah berhasil membangun\nsebuah tradisi nalar kritis yang ditegaskan di atas struktur berpikir\ndemonstratif, yakni struktur berpikir yang kemudian dikenal dengan epistemologi\nburhani.<\/p>\n\n\n\n

Dalam\nkonteks tradisi pemikiran Islam kontemporer, al-Jabiri juga memiliki banyak\nkesamaan pemikiran dengan para pemikir Islam mutakhir dalam hal ide-ide kritik\npemikiran keagamaan. Untuk menyebut beberapa nama saja, seperti Halim Barakat,\nHisham Sharabi dengan teori Neopatriarchy<\/em>-nya, Hasan Hanafi dengan\nproyek al-Turats wa al-Tajdid<\/em>-nya,\nyang keduanya merupakan sebuah kritik atas struktur masyarakat Arab dan pola\npikirnya, begitu juga dengan Nasr Hamid Abu Zayd, Adonis, dan pemikir\nkontemporer lainnya.<\/p>\n\n\n\n

Namun\ndemikian, yang membedakan al-Jabiri dengan para pemikir kontemporer lainnya\nadalah jalur yang dipilih: masalah epistemologi Arab-Islam, atau lebih tepatnya\nkritik epistemologi. Karena baginya, metodologi hanyalah refleksi eksternal\ndari bangunan epistemologi itu sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Secara garis besar, Muhammad Abid al-Jabiri membuat hipotesa tentang hambatan atas kebangkitan Arab-Islam, menurutnya disebabkan oleh setidaknya dua faktor. <\/p>\n\n\n\n

Pertama<\/em>, adanya pembelaan terhadap tradisi tanpa kritik yang berkaitan dengan aspek pemikiran dalam peradaban Islam. Kedua<\/em>, di sini, tradisi mengukuhkan otoritasnya sehingga menimbulkan wacana yang semakin jauh dari realitas. <\/p>\n\n\n\n

Titik tolak pemikiran bukan berasal dari realitas tetapi memori yang diadopsi dari tradisi sehingga realitas kontemporer dibaca dari perspektif tradisi. <\/p>\n\n\n\n

Akibatnya alam pikiran generasi sekarang diarahkan oleh metode, konsep dan pikiran para pendahulu dan turut terbawa serta terlibat dalam konflik dan persoalan-persoalan mereka.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Nama lengkapnya adalah Muhammad Abid al-Jabiri, lahir di kota Fejij, Maroko Tenggara pada tahun 1935. Ia adalah salah satu tokoh pembaharu Muslim yang paling banyak memberikan pengaruh dalam tradisi pemikiran Islam kontemporer, khususnya terkait dengan pembaharuan nalar-Arab-Islam. Muhammad Abid Al-Jabiri merupakan pemikir Islam kontemporer yang mampu memberikan nuansa nalar kritis terhadap perkembangan tradisi […]<\/p>\n","protected":false},"author":13,"featured_media":22493,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[12],"tags":[7124,7123],"yoast_head":"\nMengenal Gagasan Pembaharuan Pemikiran Islam Muhammad Abid Al-Jabiri - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Muhammad Abid Al-Jabiri merupakan pemikir Islam kontemporer yang mampu memberikan nuansa nalar kritis terhadap perkembangan tradisi dan modernitas.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-gagasan-pembaharuan-pemikiran-islam-muhammad-abid-al-jabiri\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Mengenal Gagasan Pembaharuan Pemikiran Islam Muhammad Abid Al-Jabiri - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Muhammad Abid Al-Jabiri merupakan pemikir Islam kontemporer yang mampu memberikan nuansa nalar kritis terhadap perkembangan tradisi dan modernitas.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-gagasan-pembaharuan-pemikiran-islam-muhammad-abid-al-jabiri\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-11-27T23:00:00+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-11-27T13:01:54+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Pemikiran-Islam-Muhammad-Abid-Al-Jabiri-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Rohmatul Izad\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Rohmatul Izad\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"6 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-gagasan-pembaharuan-pemikiran-islam-muhammad-abid-al-jabiri\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-gagasan-pembaharuan-pemikiran-islam-muhammad-abid-al-jabiri\/\"},\"author\":{\"name\":\"Rohmatul Izad\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/6ff77bd4e73f1d72c0f96789b040072a\"},\"headline\":\"Mengenal Gagasan Pembaharuan Pemikiran Islam Muhammad Abid Al-Jabiri\",\"datePublished\":\"2019-11-27T23:00:00+00:00\",\"dateModified\":\"2019-11-27T13:01:54+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-gagasan-pembaharuan-pemikiran-islam-muhammad-abid-al-jabiri\/\"},\"wordCount\":1173,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-gagasan-pembaharuan-pemikiran-islam-muhammad-abid-al-jabiri\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Pemikiran-Islam-Muhammad-Abid-Al-Jabiri-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"Muhammad Abid Al-Jabiri\",\"Pemikiran Islam\"],\"articleSection\":[\"Tokoh\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-gagasan-pembaharuan-pemikiran-islam-muhammad-abid-al-jabiri\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-gagasan-pembaharuan-pemikiran-islam-muhammad-abid-al-jabiri\/\",\"name\":\"Mengenal Gagasan Pembaharuan Pemikiran Islam Muhammad Abid Al-Jabiri - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-gagasan-pembaharuan-pemikiran-islam-muhammad-abid-al-jabiri\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-gagasan-pembaharuan-pemikiran-islam-muhammad-abid-al-jabiri\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Pemikiran-Islam-Muhammad-Abid-Al-Jabiri-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2019-11-27T23:00:00+00:00\",\"dateModified\":\"2019-11-27T13:01:54+00:00\",\"description\":\"Muhammad Abid Al-Jabiri merupakan pemikir Islam kontemporer yang mampu memberikan nuansa nalar kritis terhadap perkembangan tradisi dan modernitas.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-gagasan-pembaharuan-pemikiran-islam-muhammad-abid-al-jabiri\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-gagasan-pembaharuan-pemikiran-islam-muhammad-abid-al-jabiri\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-gagasan-pembaharuan-pemikiran-islam-muhammad-abid-al-jabiri\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Pemikiran-Islam-Muhammad-Abid-Al-Jabiri-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Pemikiran-Islam-Muhammad-Abid-Al-Jabiri-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Muhammad Abid Al-Jabiri\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-gagasan-pembaharuan-pemikiran-islam-muhammad-abid-al-jabiri\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Mengenal Gagasan Pembaharuan Pemikiran Islam Muhammad Abid Al-Jabiri\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/6ff77bd4e73f1d72c0f96789b040072a\",\"name\":\"Rohmatul Izad\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/ba93774ce9134d53c46448d99649d962?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/ba93774ce9134d53c46448d99649d962?s=96&r=g\",\"caption\":\"Rohmatul Izad\"},\"description\":\"Magister Ilmu Filsafat Universitas Gadjah Mada | Alumni Pesantren Baitul Hikmah Krapyak Yogyakarta\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/rohmizad\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Mengenal Gagasan Pembaharuan Pemikiran Islam Muhammad Abid Al-Jabiri - Pecihitam.org","description":"Muhammad Abid Al-Jabiri merupakan pemikir Islam kontemporer yang mampu memberikan nuansa nalar kritis terhadap perkembangan tradisi dan modernitas.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-gagasan-pembaharuan-pemikiran-islam-muhammad-abid-al-jabiri\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Mengenal Gagasan Pembaharuan Pemikiran Islam Muhammad Abid Al-Jabiri - Pecihitam.org","og_description":"Muhammad Abid Al-Jabiri merupakan pemikir Islam kontemporer yang mampu memberikan nuansa nalar kritis terhadap perkembangan tradisi dan modernitas.","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-gagasan-pembaharuan-pemikiran-islam-muhammad-abid-al-jabiri\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-11-27T23:00:00+00:00","article_modified_time":"2019-11-27T13:01:54+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Pemikiran-Islam-Muhammad-Abid-Al-Jabiri-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Rohmatul Izad","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Rohmatul Izad","Est. reading time":"6 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-gagasan-pembaharuan-pemikiran-islam-muhammad-abid-al-jabiri\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-gagasan-pembaharuan-pemikiran-islam-muhammad-abid-al-jabiri\/"},"author":{"name":"Rohmatul Izad","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/6ff77bd4e73f1d72c0f96789b040072a"},"headline":"Mengenal Gagasan Pembaharuan Pemikiran Islam Muhammad Abid Al-Jabiri","datePublished":"2019-11-27T23:00:00+00:00","dateModified":"2019-11-27T13:01:54+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-gagasan-pembaharuan-pemikiran-islam-muhammad-abid-al-jabiri\/"},"wordCount":1173,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-gagasan-pembaharuan-pemikiran-islam-muhammad-abid-al-jabiri\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Pemikiran-Islam-Muhammad-Abid-Al-Jabiri-scaled.jpg","keywords":["Muhammad Abid Al-Jabiri","Pemikiran Islam"],"articleSection":["Tokoh"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-gagasan-pembaharuan-pemikiran-islam-muhammad-abid-al-jabiri\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-gagasan-pembaharuan-pemikiran-islam-muhammad-abid-al-jabiri\/","name":"Mengenal Gagasan Pembaharuan Pemikiran Islam Muhammad Abid Al-Jabiri - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-gagasan-pembaharuan-pemikiran-islam-muhammad-abid-al-jabiri\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-gagasan-pembaharuan-pemikiran-islam-muhammad-abid-al-jabiri\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Pemikiran-Islam-Muhammad-Abid-Al-Jabiri-scaled.jpg","datePublished":"2019-11-27T23:00:00+00:00","dateModified":"2019-11-27T13:01:54+00:00","description":"Muhammad Abid Al-Jabiri merupakan pemikir Islam kontemporer yang mampu memberikan nuansa nalar kritis terhadap perkembangan tradisi dan modernitas.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-gagasan-pembaharuan-pemikiran-islam-muhammad-abid-al-jabiri\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-gagasan-pembaharuan-pemikiran-islam-muhammad-abid-al-jabiri\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-gagasan-pembaharuan-pemikiran-islam-muhammad-abid-al-jabiri\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Pemikiran-Islam-Muhammad-Abid-Al-Jabiri-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Pemikiran-Islam-Muhammad-Abid-Al-Jabiri-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Muhammad Abid Al-Jabiri"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-gagasan-pembaharuan-pemikiran-islam-muhammad-abid-al-jabiri\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Mengenal Gagasan Pembaharuan Pemikiran Islam Muhammad Abid Al-Jabiri"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/6ff77bd4e73f1d72c0f96789b040072a","name":"Rohmatul Izad","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/ba93774ce9134d53c46448d99649d962?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/ba93774ce9134d53c46448d99649d962?s=96&r=g","caption":"Rohmatul Izad"},"description":"Magister Ilmu Filsafat Universitas Gadjah Mada | Alumni Pesantren Baitul Hikmah Krapyak Yogyakarta","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/rohmizad\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/22363"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/13"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=22363"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/22363\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/22493"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=22363"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=22363"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=22363"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}