Pecihitam.org<\/strong> \u2013 Polisi dan Pemerintah Daerah diminta untuk memperingatkan masjid-masjid yang dalam acara dakwahnya mengandung narasi kebencian. Hal itu ditegaskan Wakil Presiden (Wapres) Kiai Ma\u2019ruf Amin saat membuka Festival Tajug 2019 di Cirebon, Jawa Barat.<\/p>\n\n\n\n

“Masjid\nyang dijadikan tempat menebar kebencian harus diingatkan dan diperingatkan\nsupaya tidak dibiarkan masjidnya untuk menyebar kebencian. Itu harus aktif dari\nkepolisian maupun pemda untuk melakukan pencegahan,” kata Ma’ruf, dikutip\ndari CNN Indonesia, Rabu, 27 November 2019.<\/p>\n\n\n\n

Festival Tajug\n2019 merupakan acara tahunan yang digelar oleh Keraton Kasepuhan dan Pengurus\nBesar Nadhlatul Ulama (PBNU). Festival ini diisi sejumlah lomba dan pameran produk yang digelar hingga 24 November\nmendatang.<\/p>\n\n\n\n

Selain memerintahkan aparat kepolisian\nuntuk mengawasi masjid, Kiai Ma’ruf juga mengatakan perlu pendataan yang jelas masjid mana saja\nyang berpotensi terpapar.<\/p>\n\n\n\n

“Nanti\nkita minta dewan masjid untuk mencari, untuk memetakan. Kita recheck lagi mana\nmasjid yang perlu pembinaan supaya tidak menebar narasi-narasi kebencian,\npermusuhan, tapi sebaliknya membangun narasi kerukunan,” ucap Ma’ruf.<\/p>\n\n\n\n

Ia mengingatkan bahwa masjid harus diisi dengan narasi kerukunan dan kasih sayang.\nAjaran ini, kata Ma’ruf, sesuai dengan ajaran Sunan Gunung Jati, salah satu\nWalisongo penyebar agama Islam yang berasal dari Cirebon.<\/p>\n\n\n\n

Menurutnya,\najaran Sunan Gunung Jati tak jauh dari menjaga tajug atau masjid dengan\npengajaran, pengajian, dan khotbah yang baik seperti dilakukan para ulama\nterdahulu.<\/p>\n\n\n\n

“Jangan\nsampai ada distorsi penggunaan masjid dari fungsinya yang benar. Ini yang harus\nkita jaga, agar jangan sampaikan sumpah serapah, kebencian, permusuhan, caci\nmaki,” ujarnya.<\/p>\n\n\n\n

Selain menjaga masjid, lanjut Ma’ruf, Sunan Gunung Jati juga berpesan untuk menjaga fakir miskin. <\/p>\n\n\n\n

\u201cNegara turut bertanggung jawab atas jaminan hidup para fakir miskin. Terlebih hal ini telah diatur dalam UU untuk menjaga fakir miskin dan anak telantar,\u201d ujar Kiai Ma\u2019ruf.<\/p>\n\n\n\n

Ma’ruf\nmenuturkan angka kemiskinan di Indonesia masih mencapai 9 persen. Ia berharap\nangka ini dapat dikurangi hingga 0 persen agar tak ada lagi fakir miskin di\nIndonesia.<\/p>\n\n\n\n

“Negara\npunya kewajiban, orang kaya punya kewajiban, dan kalau tidak diatasi semua ikut\nberdosa. Saya kira ini tanggung jawab besar bangsa negara. Jadi ini tanggung\njawab saya, tanggung jawab Pak Jokowi, karena itu kita tekan angka kemiskinan\nyang masih 9 persen supaya menjadi 0 persen,” paparnya.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org \u2013 Polisi dan Pemerintah Daerah diminta untuk memperingatkan masjid-masjid yang dalam acara dakwahnya mengandung narasi kebencian. Hal itu ditegaskan Wakil Presiden (Wapres) Kiai Ma\u2019ruf Amin saat membuka Festival Tajug 2019 di Cirebon, Jawa Barat. “Masjid yang dijadikan tempat menebar kebencian harus diingatkan dan diperingatkan supaya tidak dibiarkan masjidnya untuk menyebar kebencian. Itu harus aktif […]<\/p>\n","protected":false},"author":15,"featured_media":22425,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2,3],"tags":[7104],"yoast_head":"\n