Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":22462,"date":"2019-11-27T18:30:00","date_gmt":"2019-11-27T11:30:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=22462"},"modified":"2019-11-27T18:22:09","modified_gmt":"2019-11-27T11:22:09","slug":"etika-dan-kewajiban-orangtua-terhadap-anak","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/etika-dan-kewajiban-orangtua-terhadap-anak\/","title":{"rendered":"Etika dan Kewajiban Orangtua Terhadap Anak"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.Org- <\/strong>Tidak hanya anak yang punya etika dan kewajiban kepada orangtua. Sebaliknya, orangtua pun juga memiliki etika dan kewajiban yang harus dilaksanakan untuk anaknya. Apa saja kewajiban orangtua terhadap anak?<\/p>\n\n\n\n

Orang tua sesunguhnya tidak bebas\nberbuat apa saja kepada anak-anaknya. Ada adab atau etika tertentu yang harus\ndiperhatikan para orang tua sehubungan adanya kewajiban anak-anak berbakti\nkepada mereka. Dalam kitabnya Imam\nAl-Ghazali yang berjudul Al-Adab\nfid Din (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 444) disebutkan setidaknya\nada lima (5) etika orang tua\nterhadap anak-anaknya sebagai berikut: \u201cAdab orang tua terhadap anak, yakni:\nmembantu mereka berbuat baik kepada orang tua; tidak memaksa mereka berbuat\nkebaikan melebihi batas kemampuannya; tidak memaksakan kehendak kepada mereka\ndi saat susah; tidak menghalangi mereka <\/em>untuk <\/em> taat kepada Allah SWT; tidak\nmembuat mereka sengsara<\/em> yang<\/em>\ndisebabkan <\/em>karena <\/em>pendidikan yang\nsalah.<\/em>\u201d<\/p>\n\n\n\n

Dalam perspektif Islam, seorang anak\nmemiliki hak-hak mendasar. Sebuah risalah kecil yang ditulis oleh Syekh\nAlauddin Za\u2019tari mencoba mengupas hak-hak itu berdasarkan paradigma displin\nilmu ushul fikih, terutama dengan pendekatan subtansi syariah (maqashid syariah).<\/p>\n\n\n\n

Dalam risalah yang berjudul Maqashid\nas-Syari\u2019ah wa Dauruha fi al-Hifazh ala Huquq ath-Thifl, sosok yang pernah\nmenjabat sebagai anggota Komisi Fatwa Kementerian Wakaf Suriah ini mengatakan\nbahwa hak paling mendasar yang dimiliki oleh anak ialah hak untuk hidup.<\/p>\n\n\n\n

Anak yang terlahir dari buah\npernikahan mempunyai hak hidup yang sama. \u201cSesungguhnya\nKami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya<\/em>.\u201d (QS\nat-Tin [95]:4). Karena itu, Islam melarang aborsi dan membunuh bayi yang lahir\nsekalipun dari hubungan gelap.<\/p>\n\n\n\n

Dalam\nsebuah hadist Rasulullah SAW bersabda, \u201cKamu sekalian adalah pemimpin dan kamu akan ditanya\ntentang kepemimpinanmu. Orang laki-laki (suami) adalah pemimpin dalam\nkeluarganya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Isteri adalah pemimpin\ndalam rumah tangga suaminya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. <\/em>(HR\nBukhari juz 1, hal. 215)<\/em><\/p>\n\n\n\n

Adapun kewajiban orangtua terhadap anak adalah sebagai berikut:<\/p>\n\n\n\n

  1. Memberinya\nNama Yang Baik<\/li><\/ol>\n\n\n\n

    Biasanya pemberian nama yang\nbaik untuk anak, dilakukan saat melaksanakan\naqiqah. \u201cRasulullah <\/em>SAW<\/em> diketahui\ntelah memberi perhatian yang sangat besar terhadap masalah nama. Kapan saja\nbeliau menjumpai nama yang tidak menarik (patut) dan tak berarti, beliau\nmengubahnya dan memilih beberapa nama yang pantas. Beliau  mengubah\nmacam-macam nama laki-laki dan perempuan.Seperti dalam hadis yang disampaikan\noleh Aisyah radhiyallahu \u2018anha bahwa\nRasulullah shallallahu\u2019alaihi wa sallam<\/em> biasa mengubah\nnama-nama yang tidak baik.\u201d<\/em> (HR Tirmidzi)<\/p>\n\n\n\n