Pecihitam.org<\/strong> \u2013 Kasus dugaan penipuan dan penggelapan bermodus tawaran pembangunan perumahan syariah berhasil dibongkar Polda Metro Jaya.<\/p>\n\n\n\n

Dalam kasus tersebut, diketahui jumlah\nkorbannya yakni sebanyak 270 orang. Hal itu\ndiungkapkan Kapolda Metro Jaya\nIrjen Gatot Pramono Eddy.<\/p>\n\n\n\n

Gatot menjelaskan, kasus penipuan ini\nterjadi sejak 2015 hingga 2019. Para pelaku awalnya berpura-pura menawarkan\nkepada masyarakat mengenai pembangunan perumahan syariah.<\/p>\n\n\n\n

“Membuat\nrumah-rumah contoh untuk meyakinkan dari pada korbannya, korbannya ini\nberjumlah lebih kurang 270 orang,” kata Irjen Gatot, dikutip\ndari Detik, Kamis, 28 November 2019.<\/p>\n\n\n\n

Modus pelaku, kata\nGatot, adalah menawarkan cicilan rendah dengan\nkredit tanpa bunga. Selain itu, para pelaku juga menjanjikan kepada para korban\ntidak ada pengecekan bank (BI checking) saat pengajuan aplikasi kredit.<\/p>\n\n\n\n

“Uang\nyang sudah masuk ke pelaku ini sebanyak Rp 23 miliar rupiah. Kenapa masyarakat\nitu menjadi tertarik ini mereka menyampaikan bahwa ini pembangunan perumahan\nsyariah dan dijanjikan tidak ada bunga kredit bank kemudian tidak ada lagi yang\nnamanya riba kemudian tidak ada checking bank,” ujarnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cUntuk lebih meyakinkan korbannya, para tersangka membuat sejumlah rumah\ncontoh,\u201d sambungnya.<\/p>\n\n\n\n

Adapun,\nproperti yang ditawarkan para tersangka, kata Gatot, yakni Perumahan de Alexandra di kabupaten Bogor, perumahan\nThe New Alexandra di Bojong Gede, Bogor, Perumahan Cordova di Cikarang, Perumahan Hagia Sophia di Bandung Timur, dan Perumahan Pesona Darussalam di Lampung.<\/p>\n\n\n\n

\u201cNamun setelah uang disetor, rumah yang dijanjikan pelaku tak juga\nterwujud. Bahkan para pelaku melarikan diri membawa uang dari para korban,\u201d ungkap\nGatot\/<\/p>\n\n\n\n

“Alhamdulillah\ntanggal 7 dan 8 November kemarin berdasarkan laporan masyarakat dari 270\nmasyarakat ada sekitar 41 orang yang melaporkan kepada Polda Metro Jaya, kita\nmelakukan penyelidikan kemudian kita bisa menangkap para pelakunya ini,” terangnya.<\/p>\n\n\n\n

Polda Metro Jaya telah menetapkan\nempat orang tersangka dari kasus tersebut. Salah satu\ndi antaranya adalah pelaku yang berperan sebagai otak penipuan.<\/p>\n\n\n\n

“Sekarang\npelaku ini kita tangani ada 4 orang pelaku yang sudah kita tangani baik dia\nsebagai pendirinya tersangka Ade dan 3 lainnya sebagai marketing,” ujar\nGatot.<\/p>\n\n\n\n

Untuk mempertanggungjawabkan\nperbuatannya, apara tersangka dijerat pasal\npenipuan dan penggelapan. <\/p>\n\n\n\n

Selain itu,\nmereka juga dijerat pasal TPPU lantaran ada sejumlah perumahan yang diduga\ndibangun dari uang hasil kejahatan.<\/p>\n\n\n\n

“Alhamdulillah\nkita bisa menangkap mereka dan masih mengembangkan jiwa kalau memang ada yang\nlain yang terlibat di dalam tindak pidana ini saya kira itu mungkin ada yang\nditanyakan yang kurang jelas,” pungkasnya.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org \u2013 Kasus dugaan penipuan dan penggelapan bermodus tawaran pembangunan perumahan syariah berhasil dibongkar Polda Metro Jaya. Dalam kasus tersebut, diketahui jumlah korbannya yakni sebanyak 270 orang. Hal itu diungkapkan Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Pramono Eddy. Gatot menjelaskan, kasus penipuan ini terjadi sejak 2015 hingga 2019. Para pelaku awalnya berpura-pura menawarkan kepada masyarakat mengenai […]<\/p>\n","protected":false},"author":15,"featured_media":22678,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2,3],"tags":[7159,7157,7158],"yoast_head":"\n