Pecihitam.org<\/strong> – “Jangan pernah sekali-kali ingin keluar dan coba-coba lepas dari Nahdlatul Ulama.” Demikian pesan dari KH. Marzuki Mustamar kepada Nahdliyin. <\/p>\n\n\n\n

Ulama NU yang akrab disapa Kiai Marzuki itu menyampaikan\namanahnya di acara peringatan hari lahir Nahdlatul Ulama ke-96, di MIS Miftahul\nUlum, Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada Rabu, 27 Maret 2019.<\/p>\n\n\n\n

Diwartakan NU Online, Kiai Marzuki menerangkan bahwa\nakhir-akhir ini banyak kalangan yang berusaha membuat kegaduhan dan sengaja\nmemecah belah umat. <\/p>\n\n\n\n

Maka itu, warga NU hendaknya tetap menjaga kebersamaan,\nmenghindari fitnah, dan perilaku negatif yang lain.<\/p>\n\n\n\n

Menurut Kiai yang juga Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul\nUlama (PWNU) Jawa Timur tersebut, umat yang hidup di akhir zaman ini dipecah\nbelah menjadi berbagai golongan. Caranya adalah dengan mempertajam perbedaan\ndan menggulirkan fitnah.<\/p>\n\n\n\n

\u201cHingga kini banyak umat selalu dipecah belah dengan berbagai golongan,\u201d ungkapnya. <\/p>\n\n\n\n

\u201cMereka saling menghina dan memfitnah, serta menyatakan\nbahwa NU tidak lagi Ahlussunnah wal Jamaah,\u201d kata Kiai yang juga dosen di\nUniversitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang tersebut. <\/p>\n\n\n\n

Strategi lainnya, label kafir bagi yang tak sepaham dan\nse-mazhab sangat mudah disematkan. Bahkan, antara ulama dan habaib pun dibuat\nseolah saling berselisih.<\/p>\n\n\n\n

\u201cBahkan tidak sedikit yang membenturkan ulama dengan habaib\nagar umat pecah serta bingung ke mana mencari ketenangan,\u201d kata Kiai Marzuki.<\/p>\n\n\n\n

Isu mengenai perpecahan umat dewasa ini bukan barang baru.\nSejak beberapa tahun terakhir, kerap terlihat bagaimana antarkelompok Muslim\nbersitegang meski untuk perkara yang remeh. <\/p>\n\n\n\n

Sejumlah ulama kita pun sering mengingatkan tentang masalah tersebut, dan pentingnya menjaga persatuan. Salah satunya Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, KH Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus. <\/p>\n\n\n\n

Pada 7 Juni 2017 lalu, dalam sebuah momen yang digelar di Rembang, Jawa Tengah, sebagaimana dikutip dari Merdeka.com, pesan tentang persatuan kembali digaungkan Gus Mus. <\/p>\n\n\n\n

“Ketika negeri kita diresahkan dengan kondisi yang\nsekarang ini, kita harus bersatu. Bersatu dengan rakyat, bersatu dengan pemuka\nagama, para pengemban amanat rakyat harus bersatu karena ini rumah kita\nbersama.”<\/p>\n\n\n\n

Gus Mus menyampaikan nasihat tersebut dalam konteks untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). <\/p>\n\n\n\n

“Jadi, jangan ada yang tidak ingin rumahnya baik, jangan ada. Semuanya ingin rumahnya itu baik. Tenang. Supaya kita bisa menyejahterakan bagaimana menyejahterakan diri kita bersama. Karena itu kita harus bersama-sama menjaga rumah kita. Jadi Indonesia itu rumah kita,” tandasnya. (ar\/ob)<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – “Jangan pernah sekali-kali ingin keluar dan coba-coba lepas dari Nahdlatul Ulama.” Demikian pesan dari KH. Marzuki Mustamar kepada Nahdliyin. Ulama NU yang akrab disapa Kiai Marzuki itu menyampaikan amanahnya di acara peringatan hari lahir Nahdlatul Ulama ke-96, di MIS Miftahul Ulum, Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada Rabu, 27 Maret 2019. Diwartakan NU Online, […]<\/p>\n","protected":false},"author":8,"featured_media":2289,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[3],"tags":[1556,33,238,50,1557],"yoast_head":"\n