Pecihitam.org<\/strong> – Komitmen setia pada Pancasila dan UUD 1945 tak cukup dengan tanda tangan di atas kertas bermeterai. Mesti ditunjukkan melalui ujaran dan perbuatan. Hal ini diungkapkan Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas.<\/p>\n\n\n\n

Pernyataannya tersebut menanggapi kabar Front Pembela Islam (FPI) telah\nmenandatangani surat pernyataan setia pada Pancasila dan UUD 1945 agar surat\nketerangan terdaftar (SKT) sebagai ormas diperpanjang oleh pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

“Dalam\norganisasi, komitmen tersebut tak cukup hanya dipegang oleh individu pimpinan\norganisasi dengan menuangkannya di atas kertas. Namun harus terkonfirmasi dari\nujaran, sikap dan perbuatan,” tutur Robikin, dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu,\n30 Desember 2019.<\/p>\n\n\n\n

Pemerintah, kata dia, tak boleh terkecoh dengan iktikad FPI yang\nmenandatangani surat pernyataan setia pada Pancasila dan UUD 1945. Terlebih,\nFPI mencantumkan penerapan khilafah dalam anggaran dasar\/anggaran rumah tangga.<\/p>\n\n\n\n

Robikin\nmenjelaskan bahwa pernyataan kesetiaan kepada Pancasila dan UUD 1945 idealnya\nditindaklanjuti dengan keputusan organisasi lewat forum permusyawaratan\ntertinggi organisasi, apakah itu bernama muktamar, kongres, musyawarah nasional\natau apa pun namanya.<\/p>\n\n\n\n

“Jika\ntidak, hal itu lebih terkesan sebagai siasat agar mendapat legitimasi\nadministratif dari pemerintah. Suatu yang tak bisa dibenarkan,” ujarnya.<\/p>\n\n\n\n

Diketahui, sejauh ini Mendagri Tito Karnavian belum mau memperpanjang SKT FPI\nsebagai ormas lantaran masih ada rencana menerapkan khilafah dalam AD\/ART FPI.<\/p>\n\n\n\n

Robikin ormas\nyang menganut ideologi bertentangan dengan Pancasila dan konstitusi tak layak\nmendapat legitimasi dari pemerintah Indonesia.<\/p>\n\n\n\n

Pihaknya juga menegaskan bahwa Pancasila dan UUD 1945 adalah komitmen bersama\nyang ditetapkan oleh para pendiri bangsa. <\/p>\n\n\n\n

Dia mengatakan\nbahwa Islam menyebutnya dengan istilah mu’ahadah wathaniyah, yaitu NKRI dengan\nPancasila dan UUD 1945.<\/p>\n\n\n\n

Menurutnya,\nsemua anak bangsa terikat dengan komitmen dan janji tersebut. Termasuk lembaga\natau organisasi.<\/p>\n\n\n\n

“Tak\npandang pribadi warga negara atau kumpulan orang yang berhimpun dalam LSM atau\npun organisasi, termasuk organ negara. Itu tuntunan ajaran agama,” ujar\ndia.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Komitmen setia pada Pancasila dan UUD 1945 tak cukup dengan tanda tangan di atas kertas bermeterai. Mesti ditunjukkan melalui ujaran dan perbuatan. Hal ini diungkapkan Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas. Pernyataannya tersebut menanggapi kabar Front Pembela Islam (FPI) telah menandatangani surat pernyataan setia pada Pancasila dan UUD […]<\/p>\n","protected":false},"author":15,"featured_media":23020,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2,3],"tags":[582,1766],"yoast_head":"\n