Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":23800,"date":"2019-12-08T05:17:17","date_gmt":"2019-12-07T22:17:17","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=23800"},"modified":"2019-12-07T21:02:17","modified_gmt":"2019-12-07T14:02:17","slug":"bagaimanakah-hadits-hasan-itu-berikut-penjelasannya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimanakah-hadits-hasan-itu-berikut-penjelasannya\/","title":{"rendered":"Bagaimanakah Hadits Hasan Itu? Berikut Penjelasannya"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Bagi orang yang berkecimpung dalam dunia hadits, tentu kita akan diperkenalkan dengan beberapa kualitas hadits<\/a> <\/strong>yang dapat diterima atau malah sebaliknya, seperti hadits Shahih, hasan, dhaif, ataupun hadits maudhu\u2019. Dan pastinya ini sangat penting untuk kita ketahui terlebih dalam mengamalkan dan menyampaikan sebuah hadis. <\/p>\n\n\n\n

Adapun jikalau kita menoreh pada sejarah periwayatan hadis, rupanya pada masa Imam Bukhari dan Muslim yang dikenal hanyalah kualitas hadis Shahih dan Dhaif. Dan diantara keduanya hadirlah hadits hasan yang muncul pada masa Muhammad bin \u2018Isa bin Saurah bin Musa bin adl Dlahhak atau lebih terkenal dengan nama Imam at Tirmidzi<\/a>. <\/strong>Karena memang yang pertama kali memperkenalkan hadits hasan adalah Imam At Tirmidzi. <\/p>\n\n\n\n

Memandang hadits hasan, bisa dikatakan status hadis ini berada di bawah hadis Shahih dan berada di atas hadis Dhaif. Sedangkan jika kita membandingkan antara hadis Shahih dan hadits hasan maka sebenarnya hampir sama, dan yang menjadi titik pembeda ialah berada pada kekuatan daya hafal (dhabith) perawinya. <\/p>\n\n\n\n

Jika Hadits shahih diriwayatkan oleh rawi yang sempurna daya hafalnya yakni kuat hafalan dan tinggi tingkat akurasinya, maka rawi hadits hasan adalah yang rendah tingkat daya hafalnya.<\/p>\n\n\n\n

Dalam hal ini Ibnu\nal-Shalah, berkata, \u201cRawi hadis hasan adalah orang yang dikenal jujur dan dapat\ndipercaya, tetapi tidak mencapai tingkatan para rawi hadis shahih, karena\ntingkat daya hafalannya dan akurasinya masi dibawah mereka. Meskipun demikian\nderajat rawi hadis hasan berbeda di atas para rawi yang menyendiri dan hadisnya\ndisebut mungkar\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Sedangkan menurut Jumhur Ulama, hadits hasan ialah hadis yang dinukilkan oleh seorang yang adil akan tetapi tidak begitu kuat ingatannya, bersambung-sambung sanadnya dan tidak terdapat \u2018illat serta kejanggalan matannya.<\/p>\n\n\n\n

Sedangkan dalam menentukan kriteria, Imam At Tirmidzi memiliki 3 point kriteria terkait hadis hasan itu yang diantaranya ialah<\/p>\n\n\n\n