Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":24196,"date":"2019-12-08T07:01:00","date_gmt":"2019-12-08T00:01:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=24196"},"modified":"2019-12-07T23:20:49","modified_gmt":"2019-12-07T16:20:49","slug":"mengapa-fatwa-ulama-bisa-beda-meski-rujukannya-sama","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengapa-fatwa-ulama-bisa-beda-meski-rujukannya-sama\/","title":{"rendered":"Mengapa Fatwa Ulama Bisa Beda Meski Rujukannya Sama"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org<\/strong> – Dalam suatu riwayat masa Kekhalifahan Umar bin Khatab setelah penaklukan kota Irak dan Syam, para sahabat dihadapkan mengenai persoalan tanah hasil rampasan perang tersebut.<\/p>\n\n\n\n
Jika mengikuti apa dipraktekkan oleh Rasulullah Saw di masa hidupnya, maka empat perlima dari bagian tanah tersebut harus dibagikan kepada mereka yang ikut berperang dan seperlimanya digunakan untuk kemaslahatan umat.<\/p>\n\n\n\n
Akan tetapi Khalifah Umar mengambil keputusan yang berbeda, ia tidak lagi membagikan harta rampasan perang tersebut seperti aturan yang pernah berlaku.<\/p>\n\n\n\n
Malah Khalifah Umar memutuskan untuk membiarkan tanah tersebut tetap berada di tangan pemiliknya, hanya saja sang pemilik dikenakan pajak yang dari hasilnya itu diberdayakan untuk kepentingan umat Islam dan pemerintahan.<\/p>\n\n\n\n
Keputusan Umar dalam mengambil kebijakan pada kasus di atas sekilas merupakan hal yang menyalahi aturan baku dari apa yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya.<\/p>\n\n\n\n
Sebab dalam surat al-Anfal, ayat ke-41, sudah dijelaskan bahwa seperlima harta rampasan perang digunakan untuk kepentingan kaum muslimin dan sisanya dibagikan kepada prajurit muslim yang ikut berperang.<\/p>\n\n\n\n
Kemudian yang menjadi pertanyaan mengapa fatwa Khalifah Umar terkait kasus di atas bisa berbeda dengan ketentuan Allah dan RasulNya? Apa dasar hukum serta alasan beliau mengubah hukum tersebut? Apa tidak khawatir jika nanti Umar dianggap sebagai orang yang berani merubah ataupun bahkan menentang hukum Allah dan Rasul-Nya?<\/p>\n\n\n\n
Dari pertanyaan di atas, ternyata para ulama Ushul Fiqih salah satunya Ibn Qayyim al-Jauziyyah dalam karyanya I\u2019lam al-Muwaqqi\u2019in, telah merumuskan sebuah kaidah bahwa fatwa dalam kasus tertentu dapat berubah dikarenakan oleh perubahan waktu, tempat, orientasi, situasi dan kondisi lingkungan di mana fatwa hukum tersebut disampaikan.<\/p>\n\n\n\n