Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":24471,"date":"2019-12-09T14:31:40","date_gmt":"2019-12-09T07:31:40","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=24471"},"modified":"2019-12-09T14:32:08","modified_gmt":"2019-12-09T07:32:08","slug":"hukum-menyambung-rambut-bagi-wanita-menurut-islam","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-menyambung-rambut-bagi-wanita-menurut-islam\/","title":{"rendered":"Hukum Menyambung Rambut bagi Wanita Menurut Islam"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Menyambung rambut (Hair extension) merupakan salah satu teknik dalam dunia kecantikan yang cukup populer di kalangan wanita. Di Indonesia sendiri banyak sekali model dan cara menyambung rambut. Ada yang menggunakan perekat tertentu, konde dan lain sebagainya. Lalu bagaimanakah hukum menyambung rambut tersebut menurut islam?<\/p>\n\n\n\n

Dalam sebuah riwayat, disebutkan bahwa menyambung rambut ini\nmerupakan bagian dari budaya kaum Yahudi sejak dahulu. Karena memang, hingga\nsaat ini budaya menyambung rambut (hair extension) dan penggunaan wig masih\nmenjadi komoditi yang paling banyak diekspor di di Negara-negara seperti\nIsrael.<\/p>\n\n\n\n

Mengenai hukum menyambung rambut, dalam kitab al-Fiqh\nal-Manhaji \u2018ala al-Mazhab as-Syafi\u2019i yang ditulis oleh Dr. Mushtofa al-Khin,\nDr. Mushthofa al-Bugha, dan Ali al-Syuraij, \nmengatakan bahwa menyambung rambut haram hukumnya bagi perempuan atau\nlaki-laki. Baik tujuannya untuk mempercantik\/memperindah diri atau tidak.\nMenyambung rambut adalah termasuk perilaku dosa besar. (al-Fiqh al-Manhaji:\n3-100).<\/p>\n\n\n\n

Alasan haramnya menyambung rambut adalah karena larangan\nbagi kita untuk memanfaatkan seluruh tubuh manusia termasuk rambut karena\nkemuliaannya. Selain itu kita juga dilarang untuk memanfaatkan rambut hewan,\napalagi hewan yang ketika hidupnya termasuk najis. Sebab jika kita gunakan,\nmaka itu sama saja dengan melekatkan najis ke tubuh kita.<\/p>\n\n\n\n

Hukum haramnya menyambung ramut ini berdasarkan hadits\nriwayat al-Bukhari dan Muslim dari Asma\u2019 binti Abu Bakar Ra sebagaimana\nberikut:<\/p>\n\n\n\n

\u062c\u0627\u0621\u062a \u0627\u0645\u0631\u0623\u0629 \u0625\u0644\u0649 \u0627\u0644\u0646\u0628\u064a \u0635\u0644\u0649 \u0627\u0644\u0644\u0647 \u0639\u0644\u064a\u0647 \u0648\u0633\u0644\u0645 \u0641\u0642\u0627\u0644\u062a \u064a\u0627 \u0631\u0633\u0648\u0644 \u0627\u0644\u0644\u0647 \u0625\u0646 \u0644\u064a \u0627\u0628\u0646\u0629 \u0639\u0631\u064a\u0633\u0627 \u0623\u0635\u0627\u0628\u062a\u0647\u0627 \u062d\u0635\u0628\u0629 \u0641\u062a\u0645\u0631\u0642 \u0634\u0639\u0631\u0647\u0627 \u0623\u0641\u0623\u0635\u0644\u0647 \u0641\u0642\u0627\u0644 \u0644\u0639\u0646 \u0627\u0644\u0644\u0647 \u0627\u0644\u0648\u0627\u0635\u0644\u0629 \u0648\u0627\u0644\u0645\u0633\u062a\u0648\u0635\u0644\u0629<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: \u201cSeorang perempuan datang kepada Nabi saw. lalu berkata: \u201cYa Rasulullah, saya punya anak perempuan yang sudah dinikahi (walaupun belum dewasa). Kemudian, ia terkena penyakit kerontokan rambut sehingga rambutnya berguguran. Maka, boleh saya sambung rambut kepadanya? Nabi saw. menjawab: \u201cAllah melaknat penyambung rambut dan mereka yang meminta menyambung rambut.\u201d\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0 <\/em><\/p>\n\n\n\n

Hadis ini menjadi dalil kemutlakan haramnya menyambungkan rambut. Dan menurut Imam al-Nawawi<\/a><\/strong> dalam Syarah Shahih Muslim, ini adalah pendapat mayoritas ulama.<\/p>\n\n\n\n

Alasan mengapa hukum menyambung rambut ini diharamkan\nmenurut Thahir bin \u2018Asyur, ulama pakar maqasid syariah asal Tunisia, sebab\nkebiasaan-kebiasaan orang-orang Arab. Menurutnya, hal itu menjadi tanda tidak\nterhormatnya seorang wanita. Salah satu kebiasaan wanita yang kurang baik pada\nmasa itu adalah menyambung rambut. Dan wanita yang menyambung rambut biasanya\njuga dekat pelacuran.<\/p>\n\n\n\n

Masih menurut Imam an Nawawi, beliau megatakan bahwa hukum\nmenyambung rambut menjadi beragam jika rambut tersebut berasal dari rambut\nselain manusia. Contohnya adalah jika yang digunakan adalah rambut hewan yang\nboleh dimakan. Jika rambut tersebut termasuk suci namun tidak diizinkan oleh\npemilik hewan tersebut, maka haram hukumnya. Namun jika diizinkan ada tiga\npendapat:<\/p>\n\n\n\n