PeciHitamorg – <\/strong>Gibah secara bahasa merupakan \u201cmin al ightiyab<\/em>\u201d diartikan sebagai yang tidak tampak. Gibah juga dapat berarti umpatan, fitnah dan gunjingan. Gibah dalam bahasa Indonesia berarti perkataan yang memburuk-burukkan orang lain.<\/p>\n Gibah dapat pula diartikan penggunjingan yang diidentikan dengan kata gosip, yaitu cerita negatif tentang seseorang. Dengan demikian, gibah dapat dipahami mempunyai arti kurang lebih sama dengan kata umpatan, penggunjingan dan gosip. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia gibah didefinisikan sebagai obrolan tentang orang-orang lain atau cerita-cerita negatif tentang seseorang.<\/p>\n Menurut Imam Ghazali, gibah secara istilah berarti tidak hanya melakukan pengungkapan aib seseorang secara lisan, melainkan termasuk pula pengungkapan melalui perbuatan, seperti melalui isyarat tangan, mata, tulisan, dan sebagainya yang dapat dimengerti maksudnya.<\/p>\n Di antara aib tersebut adalah kekurangan seseorang pada tubuh, keturunan, akhlak, perbuatan, ucapan, agama, pakaian, tempat tinggal, kendaraan, dan lain sebagainya.<\/p>\n Jika dilihat dalam konteks yang marak terjadi saat ini, gosip termasuk dalam gibah karena maksud dari gosip dan gibah dalam hal ini adalah sama. Gosip merupakan qiyas dari gibah sehingga hukumnya sama dengan gibah yaitu haram.<\/p>\n Beberapa unsur yang ada dalam gosip menunjukkan kesamaan dalam unsur yang ada dalam gibah seperti berita yang terkandung dalam gosip hanyalah kabar burung yang belum tentu kejelasannya, sedangkan sesuatu yang tidak benar adanya maka itu disebut gunjingan atau gosip.<\/p>\n Orang yang digunjingkan atau digosipkan mereka tidak merasa senang jika mendengar gosip karena yang diperbincangkan adalah keburukannya. Ditambah lagi, perbuatan ini berpotensi menimbulkan konflik berkepanjangan dan merusak jalinan pertemanan seseorang.<\/p>\n