Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":24965,"date":"2019-12-17T07:30:00","date_gmt":"2019-12-17T00:30:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=24965"},"modified":"2019-12-16T21:07:34","modified_gmt":"2019-12-16T14:07:34","slug":"membaca-kembali-gagasan-pribumisasi-islam-gus-dur","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/membaca-kembali-gagasan-pribumisasi-islam-gus-dur\/","title":{"rendered":"Membaca Kembali Gagasan Pribumisasi Islam Gus Dur"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Memahami tentang Islam memang tidak bisa jauh dari budaya yang selalu melekat dalam setiap nilai-nilai keislaman. Akulturasi<\/a> budaya merupakan salah satu dari sekian proses berkembang pesatnya khazanah kebudayaan yang sering menjadi resepresentasi kondisi masyarakat. <\/p>\n\n\n\n

Wabil khusus, masyarakat Indonesia yang memiliki banyak simbol-simbol kearifan dan lokalitas di masing-masing daerah. <\/p>\n\n\n\n

Dalam memahami prinsip kebudayaan, Gus Dur<\/strong><\/a> memiliki pendirian serta prinsip kebudayaan yang kental. Pemikiran kultural yang lahir dari nilai-nilai kultural membuat Gus Dur juga mencetuskan pemikirannya melalui gagasan Pribumisasi Islam. <\/p>\n\n\n\n

Pemikiran Gus Dur inilah yang membuka jalan bagi berbagai budaya dan kearifan lokal yang ada di Nusantara tidak tercerabut dari akar budaya kita sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Pada prinsipnya awal mula gagasan Pirbumisasi Islam ini secara geneologis dilontarkan pertama kali tahun 1980-an. Saat itu, Islam pribumi menjadi perdebatan yang sangat menarik di kalangan para intelektual muda dan senior. <\/p>\n\n\n\n

Dalam gambarannya, Pribumisasi Islam menggambarkan diri sebagai wajah Islam sebagai ajaran yang normative yang bersumber dari Tuhan yang diakomodasikan ke dalam prinsip kebudayaan yang berasal dari manusia tanpa menghilangkan identitasnya. <\/p>\n\n\n\n

Dari sinilah gagasan Pribumisasi Islam tumbuh subur untuk menjawab tantang Islam Pribumi ditengah arus perdebatan. Proses pribumisasi Islam ini terbilang unik dalam kacamata masyarakat Muslim Nusantara. <\/p>\n\n\n\n

Pasalnya, Pribumisasi Islam ini menghindarkan kita semua untuk menafikan keberadaan budaya yang ada di Nusantara. <\/p>\n\n\n\n

Wujudnya Pribumisasi Islam telah menjadikan agama dan budaya untuk tidak saling mengalahkan, melainkan memainkan perannya sebagai instrumen dalam mewujudkan nalar keagamaan yang tidak lagi mengambil bentuk dari autentik dari agama. <\/p>\n\n\n\n

Keduanya, menjadi jembatan yang selama ini menjadi lintasan yang saling mempertemukan keunikannya. <\/p>\n\n\n\n

Bentuk dari pribumisasi Islam sendiri dalam masyarakat saat ini banyak sekali. Seperti prosesi selamatan atau \u201csedekah bumi<\/strong><\/a>\u201d yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia dengan kultur dan budayanya masing-masing. <\/p>\n\n\n\n

Masyarakat melakukan budaya selametan dengan berbagai ritual yang mengakomodasi antara simbol-simbol kebudayaan dan kearifan lokal setempat. <\/p>\n\n\n\n

Hal ini yang menjadi jawaban atas mengerasnya kondisi keberagamaan kita, yang kerap kali mengembalikan gagasan puritanisme atau adanya upaya arabisasi. <\/p>\n\n\n\n

Kedua budaya ini menjadi budaya masa lalu kita dan tantangan tersendiri bagi kita untuk menjawab teks-teks keagamaan kita saat ini. \u00a0<\/p>\n\n\n\n

Nah, Gagasan Pribumisasi Islam ini juga menjadi jawaban atas munculnya istilah-istilah semacam \u201cIslam Autentik\u201d atau \u201cIslam Purifikatif\u201d yang ingin melakukan proyek arabisme di komunitas-komunitas islam seluruh penjuru dunia. <\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya istilah \u201cIslam Pribumi\u201d justru memberikan keanekaragaman intrepretatif dalam praktik beragama di wilayah yang berbeda-beda. <\/p>\n\n\n\n

Pemikiran pribumisasi Islam ini memberikan jawaban dalam tiga hal, Pertama, <\/em>dalam istilah \u201cIslam Pribumi\u201d memiliki sifat konstekstual dengan memahami ajaran agama sesuai dengan konteks zaman dan tempat. <\/p>\n\n\n\n

Kedua,<\/em> “Islam Pribumi” bersifat progresif untuk melihat kemajuan zaman, bukan sebagai ancaman terhadap ajaran Islam dan dapat dipahami sebagai pemicu untuk melakukan respons kreatif secara intens. <\/p>\n\n\n\n

Ketiga,<\/em> \u201cIslam Pribumi\u201d memiliki karakter yang kuat dalam menjawab problem-problem kemanusiaan secara universal tanpa membeda-bedakan agama dan etnik. <\/p>\n\n\n\n

Sehingga jika ketiga pandangan ini tertanam dalam masyarakat, tentu saja Islam mampu menghadapi realitas sosial yang selalu berubah-ubah setiap saat. <\/p>\n\n\n\n

Nah, dalam konsteks inilah, Islam Pribumi ingin mencoba membebaskan puritanisme dan segala bentuk purifikasi dalam Islam, sekaligus menjadi penjaga utama kearifan lokal yang ada dalam masyarakat. <\/p>\n\n\n\n

Pribumisasi Islam ini selalu mempertimbangkan perbedaan lokalitas dengan tanpa merusak kultur lokal masyarakat setempat. <\/p>\n\n\n\n

Sehingga pada akhirnya, perlu kita bersama membaca kembali pemikiran dan gagasan Gus Dur dalam menjawab isu-isu keberagamaan di tengah realitas sosial. <\/p>\n\n\n\n

Justru hal ini menjadi tantangan bagi kita, sebagai penikmat pemikiran Gus Dur yang banyak mencetuskan hal baru dalam kehidupan beragama kita. <\/p>\n\n\n\n

Alfatihah untuk Gus Dur yang senantiasa telah mengingatkan kita bersama melalui pemikirannya yang jernih dan menyejukkan. Wallahu a\u2019lam bisshowab<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Memahami tentang Islam memang tidak bisa jauh dari budaya yang selalu melekat dalam setiap nilai-nilai keislaman. Akulturasi budaya merupakan salah satu dari sekian proses berkembang pesatnya khazanah kebudayaan yang sering menjadi resepresentasi kondisi masyarakat. Wabil khusus, masyarakat Indonesia yang memiliki banyak simbol-simbol kearifan dan lokalitas di masing-masing daerah. Dalam memahami prinsip kebudayaan, Gus […]<\/p>\n","protected":false},"author":49,"featured_media":25926,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[8],"tags":[762,2561],"yoast_head":"\nMembaca Kembali Gagasan Pribumisasi Islam Gus Dur - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Pemikiran kultural yang lahir dari nilai-nilai kultural membuat Gus Dur juga mencetuskan pemikirannya melalui gagasan Pribumisasi Islam. Pemikiran inilah...\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/membaca-kembali-gagasan-pribumisasi-islam-gus-dur\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Membaca Kembali Gagasan Pribumisasi Islam Gus Dur - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Pemikiran kultural yang lahir dari nilai-nilai kultural membuat Gus Dur juga mencetuskan pemikirannya melalui gagasan Pribumisasi Islam. Pemikiran inilah...\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/membaca-kembali-gagasan-pribumisasi-islam-gus-dur\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-12-17T00:30:00+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-12-16T14:07:34+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Membaca-Kembali-Gagasan-Pribumisasi-Islam-Gus-Dur-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Arief Azizy\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Arief Azizy\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/membaca-kembali-gagasan-pribumisasi-islam-gus-dur\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/membaca-kembali-gagasan-pribumisasi-islam-gus-dur\/\"},\"author\":{\"name\":\"Arief Azizy\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/811c79f56e9dfa5160589c42cb34c76c\"},\"headline\":\"Membaca Kembali Gagasan Pribumisasi Islam Gus Dur\",\"datePublished\":\"2019-12-17T00:30:00+00:00\",\"dateModified\":\"2019-12-16T14:07:34+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/membaca-kembali-gagasan-pribumisasi-islam-gus-dur\/\"},\"wordCount\":578,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/membaca-kembali-gagasan-pribumisasi-islam-gus-dur\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Membaca-Kembali-Gagasan-Pribumisasi-Islam-Gus-Dur-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"gus dur\",\"pribumisasi islam\"],\"articleSection\":[\"Opini\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/membaca-kembali-gagasan-pribumisasi-islam-gus-dur\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/membaca-kembali-gagasan-pribumisasi-islam-gus-dur\/\",\"name\":\"Membaca Kembali Gagasan Pribumisasi Islam Gus Dur - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/membaca-kembali-gagasan-pribumisasi-islam-gus-dur\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/membaca-kembali-gagasan-pribumisasi-islam-gus-dur\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Membaca-Kembali-Gagasan-Pribumisasi-Islam-Gus-Dur-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2019-12-17T00:30:00+00:00\",\"dateModified\":\"2019-12-16T14:07:34+00:00\",\"description\":\"Pemikiran kultural yang lahir dari nilai-nilai kultural membuat Gus Dur juga mencetuskan pemikirannya melalui gagasan Pribumisasi Islam. Pemikiran inilah...\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/membaca-kembali-gagasan-pribumisasi-islam-gus-dur\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/membaca-kembali-gagasan-pribumisasi-islam-gus-dur\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/membaca-kembali-gagasan-pribumisasi-islam-gus-dur\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Membaca-Kembali-Gagasan-Pribumisasi-Islam-Gus-Dur-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Membaca-Kembali-Gagasan-Pribumisasi-Islam-Gus-Dur-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Membaca Kembali Gagasan Pribumisasi Islam Gus Dur\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/membaca-kembali-gagasan-pribumisasi-islam-gus-dur\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Membaca Kembali Gagasan Pribumisasi Islam Gus Dur\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/811c79f56e9dfa5160589c42cb34c76c\",\"name\":\"Arief Azizy\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/5590eeaf11b6936076fcea548adc3bf7?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/5590eeaf11b6936076fcea548adc3bf7?s=96&r=g\",\"caption\":\"Arief Azizy\"},\"description\":\"Peneliti di Pusat Studi Psikologi Sosial UIN Sunan Kalijaga\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/azizarief\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Membaca Kembali Gagasan Pribumisasi Islam Gus Dur - Pecihitam.org","description":"Pemikiran kultural yang lahir dari nilai-nilai kultural membuat Gus Dur juga mencetuskan pemikirannya melalui gagasan Pribumisasi Islam. Pemikiran inilah...","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/membaca-kembali-gagasan-pribumisasi-islam-gus-dur\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Membaca Kembali Gagasan Pribumisasi Islam Gus Dur - Pecihitam.org","og_description":"Pemikiran kultural yang lahir dari nilai-nilai kultural membuat Gus Dur juga mencetuskan pemikirannya melalui gagasan Pribumisasi Islam. Pemikiran inilah...","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/membaca-kembali-gagasan-pribumisasi-islam-gus-dur\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-12-17T00:30:00+00:00","article_modified_time":"2019-12-16T14:07:34+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Membaca-Kembali-Gagasan-Pribumisasi-Islam-Gus-Dur-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Arief Azizy","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Arief Azizy","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/membaca-kembali-gagasan-pribumisasi-islam-gus-dur\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/membaca-kembali-gagasan-pribumisasi-islam-gus-dur\/"},"author":{"name":"Arief Azizy","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/811c79f56e9dfa5160589c42cb34c76c"},"headline":"Membaca Kembali Gagasan Pribumisasi Islam Gus Dur","datePublished":"2019-12-17T00:30:00+00:00","dateModified":"2019-12-16T14:07:34+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/membaca-kembali-gagasan-pribumisasi-islam-gus-dur\/"},"wordCount":578,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/membaca-kembali-gagasan-pribumisasi-islam-gus-dur\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Membaca-Kembali-Gagasan-Pribumisasi-Islam-Gus-Dur-scaled.jpg","keywords":["gus dur","pribumisasi islam"],"articleSection":["Opini"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/membaca-kembali-gagasan-pribumisasi-islam-gus-dur\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/membaca-kembali-gagasan-pribumisasi-islam-gus-dur\/","name":"Membaca Kembali Gagasan Pribumisasi Islam Gus Dur - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/membaca-kembali-gagasan-pribumisasi-islam-gus-dur\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/membaca-kembali-gagasan-pribumisasi-islam-gus-dur\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Membaca-Kembali-Gagasan-Pribumisasi-Islam-Gus-Dur-scaled.jpg","datePublished":"2019-12-17T00:30:00+00:00","dateModified":"2019-12-16T14:07:34+00:00","description":"Pemikiran kultural yang lahir dari nilai-nilai kultural membuat Gus Dur juga mencetuskan pemikirannya melalui gagasan Pribumisasi Islam. Pemikiran inilah...","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/membaca-kembali-gagasan-pribumisasi-islam-gus-dur\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/membaca-kembali-gagasan-pribumisasi-islam-gus-dur\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/membaca-kembali-gagasan-pribumisasi-islam-gus-dur\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Membaca-Kembali-Gagasan-Pribumisasi-Islam-Gus-Dur-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Membaca-Kembali-Gagasan-Pribumisasi-Islam-Gus-Dur-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Membaca Kembali Gagasan Pribumisasi Islam Gus Dur"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/membaca-kembali-gagasan-pribumisasi-islam-gus-dur\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Membaca Kembali Gagasan Pribumisasi Islam Gus Dur"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/811c79f56e9dfa5160589c42cb34c76c","name":"Arief Azizy","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/5590eeaf11b6936076fcea548adc3bf7?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/5590eeaf11b6936076fcea548adc3bf7?s=96&r=g","caption":"Arief Azizy"},"description":"Peneliti di Pusat Studi Psikologi Sosial UIN Sunan Kalijaga","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/azizarief\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/24965"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/49"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=24965"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/24965\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/25926"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=24965"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=24965"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=24965"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}