Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":25315,"date":"2019-12-13T19:45:00","date_gmt":"2019-12-13T12:45:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=25315"},"modified":"2019-12-13T19:22:30","modified_gmt":"2019-12-13T12:22:30","slug":"berbagai-cobaan-di-masa-kerasulan-nabi-muhammad","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/berbagai-cobaan-di-masa-kerasulan-nabi-muhammad\/","title":{"rendered":"Berbagai Cobaan Di Masa Kerasulan Nabi Muhammad"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.Org- <\/strong>Ketika Masa Kerasulan Nabi Muhammad SAW, di kalangan suku Quraisy terdapat persengketaan ketika bersama-sama membangun ka\u2019bah yang rusak. Sengketa itu berawal dari penentuan siapa yang berhak meletakkan hajar aswad pada dinding ka\u2019bah. <\/p>\n\n\n\n
Ahirnya terdapat usulan, bahwa yang berhak meletakkannya adalah orang yang pertama masuk masjid (kompleks ka\u2019bah) pertama kali esok pagi. Ternyata kemudian, bahwa Muhammad lah yang paling dulu. Melihat hal tersebut, semua orang pun tidak keberatan. <\/p>\n\n\n\n
Akan tetapi Muhammad melakukan cara yang menenteramkan hati semua orang, yaitu dengan cara mengambil selembar kain yang dibentangkan, menaruh hajar aswad di atasnya dan meminta semua kepala suku bersama-sama mengangkatnya.<\/p>\n\n\n\n
Dalam perjalanan hidupnya Muhammad selalu terjaga dari maksiyat, atau hal-hal yang tidak bermanfaat yang sering dilakukan anak-anak muda. Ia juga tidak percaya kepada berbagai berhala yang dipertuhankan oleh masyarakatnya. Ia juga berteman dengan orang-orang yang terhormat, dan berusaha mencari kebenaran yang hakiki. <\/p>\n\n\n\n
Untuk itu ia sering bermeditasi. Tujuh tahun lamanya Muhammad sering mengunjungi gua Hira, untuk bermeditasi dan mencari petunjuk jalan yang lurus. Suatu hari di bulan Ramadlan 610 M ia didatangi malaikat Jibril yang menyuruhnya membaca. Kemudian disampaikanlah kepadanya wahyu yang pertama (surat al-\u2018Alaq 1-5).\u00a0 <\/p>\n\n\n\n
Sepulang dari gua Hira ia meminta Isterinya untuk menyelimutinya, karena ia begitu terkejut dengan peristiwa itu. Beberapa bulan kemudian ia didatangi kembali malaikat Jibril yang menyuruhnya bangun.<\/p>\n\n\n\n
Sejak itu Muhammad mulai berdakwah secara tertutup, sampai datang perintah berdakwa secara terbuka (terang-terangan) (Surat Al-Hijr: 94). Misi kerasulan pertama kali disebarkan kepada keluarga terdekat. Kemudian kepada saudara-saudaranya juga pada sahabat-sahabat terdekatnya. <\/p>\n\n\n\n
Secara perlahan, pengikutnya bertambah. Yang mula-mula sekali melangkahkan kakinya untuk masuk Islam adalah Abu Bakar As-Shidiq sekaligus menjadi pembantu Nabi dalam menyebarkan ajaran Islam. Melalui Abu Bakar masuklah Usman bin Affan ke dalam ajaran Islam, Talhah dan Sa\u2019ad dll. <\/p>\n\n\n\n
Dari kalangan wanita yang mula-mula masuk Islam adalah Khadijah, istri beliau sendiri yang paling dicintainya. Setelah itu segera Ali masuk Islam, dari golongan anak-anak yang berumur sekitar delapan tahun, beliau adalah anak Abu Thalib<\/a>.<\/p>\n\n\n\n