Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":25622,"date":"2019-12-16T07:00:00","date_gmt":"2019-12-16T00:00:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=25622"},"modified":"2019-12-15T20:16:19","modified_gmt":"2019-12-15T13:16:19","slug":"9-pandangan-said-nursi-terhadap-para-pelaku-tasawuf","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/9-pandangan-said-nursi-terhadap-para-pelaku-tasawuf\/","title":{"rendered":"9 Pandangan Said Nursi terhadap Para Pelaku Tasawuf"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam,org,<\/strong>– Said Nursi<\/strong><\/a>, Tokoh Agama satu inilah yang kita kenali sebagai salah satu pembaharu dalam peradaban Islam dengan metode berfikirnya yang sudah melaju pada era kontemporer (Modern), Beliau yang lahir pada tahun 1293 H (1877 M) merupakan tokoh yang sangat aktif dibidang Agama yang seperti Ilmu Mantiq, Tafsir Hadis, Fikih, Ilmu Nahwu dan keislaman lainnya.<\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya itu, kecerdasan dan kekuatan yang dimilikinya pun mendapatkan pengakuan dari para guru gurunya, bagimana tidak? beliau mampu menghafal hampir 9O buku referensial. Bahkan ia mampu menghafal buku Jam\u2018ul Jawami\u2019-di bidang usul fikih-<\/em> hanya dalam tempo satu minggu. <\/p>\n\n\n\n

Namun kali ini, kita tidak akan jauh membahas tentang bagaimana perjalanan hidupnya dalam menimba ilmu agama, namun lebih mengarah tentang bagaimana Apresiasi Said Nursi terhadap Tasawuf. <\/p>\n\n\n\n

Berhubung beliau merupakan salah satu tokoh yang kembali memaknai Tasawuf dengan berpijak pada Al Qur\u2019an dan hadis demi menyelamatkan keimanan masyarakat yang pada saat itu sedang dilanda krisis spritual.<\/p>\n\n\n\n

Dalam hal ini, paling tidak ada sembilan bentuk apresiasi Said Nursi terhadap mereka yang terjun dalam dunia Tasawuf yang dibarengi dengan kesungguhan hati. <\/p>\n\n\n\n

1.<\/strong> Dengan tasawuf, seseorang akan mendapatkan jalan yang lurus serta mencapai tingkatan keyakinan \u2018ainul yaqin (The vision of certainty). <\/strong><\/p>\n\n\n\n

Dalam hal inilah bisa disimpulkan bahwa kesungguhan seseorang yang terjun dalam dunia tasawuf pastinya akan menguatkan keimanannya, bahkan kesungguhan inilah yang menurut Said Nursi akan mengantarkan seseorang pada keadaan dimana tersingkapnya derajat \u2018Ainul Yaqin.<\/em> <\/p>\n\n\n\n

Namun yang diperlu diketahui ialah seorang sufi tidak langsung berada pada derajat tersebut dengan mudahnya. Karena dalam literatur tasawuf sendiri, dibagi atas tiga tingkatan secara berurutan (tiga level hierarki) dan sinilah seorang sufi berproses hingga sampai pada maqam keyakinan \u2018ainul yaqin. <\/p>\n\n\n\n

Dimana tiga tingkatan tersebut yang dijelaskan oleh al Hujwiri (Cendekiawan Muslim yang berasal dari India) sebagai berikut: <\/p>\n\n\n\n

 Ilmu Yaqin,<\/em>\ndimana keyakinan seorang sufi berasal dari pengetahuan, pada tingkatan ini\ndimiliki oleh kebanyakan orang<\/p>\n\n\n\n

\u2018ainul yaqin<\/em> dimana keyakinan seorang sufi berasal dari pengamatan atau penyaksian langsung dan orang orang yang berada pada tingkatan ini adalah orang orang terpilih <\/p>\n\n\n\n

Haqqul yaqin,<\/em> dimana keyakinan seorang sufi tersebut telah berasal dari pengalamannya secara langsung, sehingga mereka yang berada pada tingkatakan ini adalah orang orang pilihan. <\/p>\n\n\n\n

2<\/strong>. Dengan jalan sufi, hati akan menjadi sumber dan pusat kesejatian manusia. <\/strong><\/p>\n\n\n\n

pada point ini, paling tidak Said Nursi beranggapan bahwa dengan menempuh jalan sufi pastinya selain membuat hati bekerja dan mengarahkan yang lainnya pada tujuan, rupanya pun mendidik kalbu sebagai pusat kemanusiaan guna mendapatka ridha Allah Swt., dan pada akhirnya sampailah pada derajat manusia sejati. <\/p>\n\n\n\n

Mengapa seorang sufi sangat menitikberatkan hati mereka dalam beribadah? Jawabannya tidak lain karena para sufi memang mengilustrasikan hati sebagai raja pada diri mereka, dan hati ini pula yang bakal dilihat oleh Allah dan menerima tanggung jawab atas apa yang dinampakkan dari diri seorang sufi. <\/p>\n\n\n\n

3<\/strong>. Dengan jalan sufi, maka seorang murid akan bergabung dengan para orang orang Shaleh dalam menuju alam Barzakh dan akhirat. <\/strong><\/p>\n\n\n\n

Dari point ini, Said Nursi meyakini bahwa dengan jalan sufi maka para murid akan mendapatkan dukungan dan pelindung yang kuat dari keragu-raguan dan kesesatan. Sehingga begitu sangat penting akan kehadiran guru dalam mendampingin perjalanan spritual seorang murid. <\/p>\n\n\n\n

4. Dengan jalan sufi, kita akan mengalami kenikmatan melihat Allah melalui cahaya iman dan cinta kepada Allah yang berasal  dari pengetahuan tentang Allah<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Disinilah akan nampak kebahagiaan\nhakiki yang manakalah seorang sufi telah sampai pada tingkat hakikat\nkeimananan. Tentulah seorang sufi tak akan mengalami kesepian atau kesendirian\ndi alam semesta karena buah dari keimanannya yang akan berujung pada kenikmatan\ndengan melihat sang kekasih melalui cahaya iman dan cinta. <\/p>\n\n\n\n

Dan terkait pengetahuan tentang hakikat ketuhanan itu diyakini muncul dari dalam jiwa melalui dada, dan ilmu tersebut tidak pernah keruh sebab ia diperoleh dengan penyaksian langsung . <\/p>\n\n\n\n

5. Melalui jalan sufi, kita akan merasakan keterjagaan Kalbu<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwasanya seorang sufi melakukan ibadah semata mata karena cinta, rindu dan ridha. Bukan karena pahala terlebih karena keterpaksaan. Sehingga dari rasa cinta dan rindu inilah mengantarkan mereka pada penantian untuk terus menaati dan menjalankan Ibadah, hingga mereka setiap saat merasa sangat tenang dan merasakan keterjagaan Kalbu. <\/p>\n\n\n\n

6. Dengan jalan sufi, kita akan mencapai derajat tawakal, ridha dan pasrah kepada Allah dan untuk meraih keridhan-Nya. <\/strong><\/p>\n\n\n\n

Sebagai seorang sufi yang telah mendalami dunia tasawuf dengan kesungguhan hatinya, tentulah secara perlahan akan mengantarkannya pada tingkat pengamalan tawakkal, pasrah dan keridhannya. Bahkan menurut Sarraj al Thusi dikatakan bahwa “Maqam tawakkal dan ridha kepada Allah tidak lain puncak dari pelbagai maqam sebelumnya yang memang seharusnya diraih oleh para pejalan spritual<\/em>“<\/p>\n\n\n\n

7. Keikhlasan<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Pada point ini, Said Nursi\nberanggapan bahwa kehidupan seorang sufi dalam menjalankan ibadah akan\ndibebaskan dari penyakit kalbu berupa kemunafikan dan riya\u2019. Karena dengan dua\npenyakit inilah yang bakal menjadi kendala dalam meraih keikhlasan dalam\nberibadah. <\/p>\n\n\n\n

Sehingga dalam tasawuf dikenal dengan adanya istilah Tazkiyatun nafs<\/em>, yakni proses penyucian diri yang melalui tiga tahapan yakni membersihkan diri dari segala kotoran atau penyakit jiwa, menanamkan sifat sifat terpuji dan menggantikan sifat tercela, dan yang ketiga ialah menirukan segala sifat sifat atau nama nama yang indah dari Allah dan Rasulullah (Mulyadhi Kartanegara, menyelami lubuk tasawuf [Jakarta: Erlangga])<\/em><\/p>\n\n\n\n

8. Dengan jalan sufi, kita akan senantiasa menstransformasi perbuatan perbuatan sederhana menjadi bernilai ibadah serta  amal duniawi  menjelma amal Ukhrawi<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Berangkat dari point ini, tentulah seorang sufi sangat berhati hati dalam melakukan atau bertindak dalam melewati hari hari mereka, mengapa? Karena mereka akan berpikir bahwa apakah yang mereka lakukan benar benar berada dijalan yang benar? Tidak hanya itu, mereka pun lebih mengutamakan kualitas ketimbang kuantitas dalam beribadah. <\/p>\n\n\n\n

Seperti yang diikrarkan oleh Ibn Mas\u2019ud <\/a>sebagai Prinsip ialah \u201cDua rakaat sembahyang dari seorang alim yang zuhud lebih baik disisi Allah dari pada Ibadat orang orang yang ahli ibadah sepanjang hidupnya\u201d<\/p>\n\n\n\n

9. Melalui perjalanan dengan hati dan perjuangan tiada henti terhadap godaan setan dan nafsu pribadinya, memungkinkan seorang pelaku tasawuf menjadi manusia yang sempurna<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Pada point terakhir ini, Said Nursi percaya bahwa jalan sufi mampu mengantarkan orang orang yang mengamalkannya menjadi wali dan kekasih Allah, selain itu mereka pun menghadirkan sifar sifat Allah secara utuh sekaligus menunjukkan keunggulan mereka terhadap para malaikat, dan menampilkan diri sebagai Insan kamil (Perfect Human Being) pada manfaat jalan Tasawuf. (Dr. Zaprulkhan, Ilmu Tasawuf sebuah kajian temanik, (Jakarta: Rajawali Press), h. 232)<\/em><\/p>\n\n\n\n

Sekiranya itulah beberapa pandangan seorang Said Nursi terhadap Tasawuf, semoga bermanfaat bagi kita semua, Aamiin. <\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam,org,– Said Nursi, Tokoh Agama satu inilah yang kita kenali sebagai salah satu pembaharu dalam peradaban Islam dengan metode berfikirnya yang sudah melaju pada era kontemporer (Modern), Beliau yang lahir pada tahun 1293 H (1877 M) merupakan tokoh yang sangat aktif dibidang Agama yang seperti Ilmu Mantiq, Tafsir Hadis, Fikih, Ilmu Nahwu dan keislaman lainnya. […]<\/p>\n","protected":false},"author":22,"featured_media":25700,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[17],"tags":[7830,3150],"yoast_head":"\n9 Pandangan Said Nursi terhadap Para Pelaku Tasawuf - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Said Nursi merupakan tokoh yang kembali memaknai Tasawuf yang berpijak pada Al Qur\u2019an dan hadis, untuknya berikut Apresiasi Siad Nursi terhadap tasawuf\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/9-pandangan-said-nursi-terhadap-para-pelaku-tasawuf\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"9 Pandangan Said Nursi terhadap Para Pelaku Tasawuf - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Said Nursi merupakan tokoh yang kembali memaknai Tasawuf yang berpijak pada Al Qur\u2019an dan hadis, untuknya berikut Apresiasi Siad Nursi terhadap tasawuf\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/9-pandangan-said-nursi-terhadap-para-pelaku-tasawuf\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:author\" content=\"Nonna\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-12-16T00:00:00+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-12-15T13:16:19+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Pandangan-Said-Nursi-terhadap-Para-Pelaku-Tasawuf-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Rosmawati\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Rosmawati\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"5 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/9-pandangan-said-nursi-terhadap-para-pelaku-tasawuf\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/9-pandangan-said-nursi-terhadap-para-pelaku-tasawuf\/\"},\"author\":{\"name\":\"Rosmawati\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/680cbfd4c454cdb5498e1c55d3360a02\"},\"headline\":\"9 Pandangan Said Nursi terhadap Para Pelaku Tasawuf\",\"datePublished\":\"2019-12-16T00:00:00+00:00\",\"dateModified\":\"2019-12-15T13:16:19+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/9-pandangan-said-nursi-terhadap-para-pelaku-tasawuf\/\"},\"wordCount\":1026,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/9-pandangan-said-nursi-terhadap-para-pelaku-tasawuf\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Pandangan-Said-Nursi-terhadap-Para-Pelaku-Tasawuf-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"pemikiran Said Nursi\",\"said nursi\"],\"articleSection\":[\"Tasawuf\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/9-pandangan-said-nursi-terhadap-para-pelaku-tasawuf\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/9-pandangan-said-nursi-terhadap-para-pelaku-tasawuf\/\",\"name\":\"9 Pandangan Said Nursi terhadap Para Pelaku Tasawuf - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/9-pandangan-said-nursi-terhadap-para-pelaku-tasawuf\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/9-pandangan-said-nursi-terhadap-para-pelaku-tasawuf\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Pandangan-Said-Nursi-terhadap-Para-Pelaku-Tasawuf-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2019-12-16T00:00:00+00:00\",\"dateModified\":\"2019-12-15T13:16:19+00:00\",\"description\":\"Said Nursi merupakan tokoh yang kembali memaknai Tasawuf yang berpijak pada Al Qur\u2019an dan hadis, untuknya berikut Apresiasi Siad Nursi terhadap tasawuf\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/9-pandangan-said-nursi-terhadap-para-pelaku-tasawuf\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/9-pandangan-said-nursi-terhadap-para-pelaku-tasawuf\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/9-pandangan-said-nursi-terhadap-para-pelaku-tasawuf\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Pandangan-Said-Nursi-terhadap-Para-Pelaku-Tasawuf-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Pandangan-Said-Nursi-terhadap-Para-Pelaku-Tasawuf-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Pandangan Said Nursi terhadap Para Pelaku Tasawuf\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/9-pandangan-said-nursi-terhadap-para-pelaku-tasawuf\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"9 Pandangan Said Nursi terhadap Para Pelaku Tasawuf\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/680cbfd4c454cdb5498e1c55d3360a02\",\"name\":\"Rosmawati\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/75f3a6b6134387355a132be51f24d1c4?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/75f3a6b6134387355a132be51f24d1c4?s=96&r=g\",\"caption\":\"Rosmawati\"},\"description\":\"Biasa dipanggil Nonna Mahasiswa UIN Alauddin Makassar, Jurusan Ilmu Al-Qur\u2019an dan Tafsir Ig: @nonna039\",\"sameAs\":[\"Nonna\"],\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/nonnaros\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"9 Pandangan Said Nursi terhadap Para Pelaku Tasawuf - Pecihitam.org","description":"Said Nursi merupakan tokoh yang kembali memaknai Tasawuf yang berpijak pada Al Qur\u2019an dan hadis, untuknya berikut Apresiasi Siad Nursi terhadap tasawuf","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/9-pandangan-said-nursi-terhadap-para-pelaku-tasawuf\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"9 Pandangan Said Nursi terhadap Para Pelaku Tasawuf - Pecihitam.org","og_description":"Said Nursi merupakan tokoh yang kembali memaknai Tasawuf yang berpijak pada Al Qur\u2019an dan hadis, untuknya berikut Apresiasi Siad Nursi terhadap tasawuf","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/9-pandangan-said-nursi-terhadap-para-pelaku-tasawuf\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_author":"Nonna","article_published_time":"2019-12-16T00:00:00+00:00","article_modified_time":"2019-12-15T13:16:19+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Pandangan-Said-Nursi-terhadap-Para-Pelaku-Tasawuf-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Rosmawati","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Rosmawati","Est. reading time":"5 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/9-pandangan-said-nursi-terhadap-para-pelaku-tasawuf\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/9-pandangan-said-nursi-terhadap-para-pelaku-tasawuf\/"},"author":{"name":"Rosmawati","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/680cbfd4c454cdb5498e1c55d3360a02"},"headline":"9 Pandangan Said Nursi terhadap Para Pelaku Tasawuf","datePublished":"2019-12-16T00:00:00+00:00","dateModified":"2019-12-15T13:16:19+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/9-pandangan-said-nursi-terhadap-para-pelaku-tasawuf\/"},"wordCount":1026,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/9-pandangan-said-nursi-terhadap-para-pelaku-tasawuf\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Pandangan-Said-Nursi-terhadap-Para-Pelaku-Tasawuf-scaled.jpg","keywords":["pemikiran Said Nursi","said nursi"],"articleSection":["Tasawuf"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/9-pandangan-said-nursi-terhadap-para-pelaku-tasawuf\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/9-pandangan-said-nursi-terhadap-para-pelaku-tasawuf\/","name":"9 Pandangan Said Nursi terhadap Para Pelaku Tasawuf - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/9-pandangan-said-nursi-terhadap-para-pelaku-tasawuf\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/9-pandangan-said-nursi-terhadap-para-pelaku-tasawuf\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Pandangan-Said-Nursi-terhadap-Para-Pelaku-Tasawuf-scaled.jpg","datePublished":"2019-12-16T00:00:00+00:00","dateModified":"2019-12-15T13:16:19+00:00","description":"Said Nursi merupakan tokoh yang kembali memaknai Tasawuf yang berpijak pada Al Qur\u2019an dan hadis, untuknya berikut Apresiasi Siad Nursi terhadap tasawuf","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/9-pandangan-said-nursi-terhadap-para-pelaku-tasawuf\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/9-pandangan-said-nursi-terhadap-para-pelaku-tasawuf\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/9-pandangan-said-nursi-terhadap-para-pelaku-tasawuf\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Pandangan-Said-Nursi-terhadap-Para-Pelaku-Tasawuf-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Pandangan-Said-Nursi-terhadap-Para-Pelaku-Tasawuf-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Pandangan Said Nursi terhadap Para Pelaku Tasawuf"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/9-pandangan-said-nursi-terhadap-para-pelaku-tasawuf\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"9 Pandangan Said Nursi terhadap Para Pelaku Tasawuf"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/680cbfd4c454cdb5498e1c55d3360a02","name":"Rosmawati","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/75f3a6b6134387355a132be51f24d1c4?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/75f3a6b6134387355a132be51f24d1c4?s=96&r=g","caption":"Rosmawati"},"description":"Biasa dipanggil Nonna Mahasiswa UIN Alauddin Makassar, Jurusan Ilmu Al-Qur\u2019an dan Tafsir Ig: @nonna039","sameAs":["Nonna"],"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/nonnaros\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/25622"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/22"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=25622"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/25622\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/25700"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=25622"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=25622"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=25622"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}