Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":26427,"date":"2019-12-18T21:10:00","date_gmt":"2019-12-18T14:10:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=26427"},"modified":"2019-12-18T21:58:43","modified_gmt":"2019-12-18T14:58:43","slug":"mengungkap-makna-kata-walisongo-yang-sebenarnya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengungkap-makna-kata-walisongo-yang-sebenarnya\/","title":{"rendered":"Mengungkap Makna Kata Walisongo Yang Sebenarnya"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org- <\/strong>Sebelum lebih jauh mengungkap makna kata walisongo, perlu diketahui bahwa Wali dan manusia adalah dua entitas yang berbeda. Untuk bisa kearah itu diperlukan penyadaran bahwa wali-wali adalah sosok yang memiliki kelebihan, karena kedekatannya dengan Allah SWT. <\/p>\n\n\n\n
Wali dapat menjadi wasilah atau perantara yang menghubungkan antara manusia dengan Allah. Untuk dapat menjadi wasilah tentu harus memiliki atau memenuhi persyaratan kedekatan dan kesucian atau menjadi orang suci. <\/p>\n\n\n\n
Kedekatan tersebut diperoleh melalui upaya-upaya individual yang dilakukan seseorang dalam berhubungan dengan Allah lewat dzikir atau wirid dan riyadha yang sistematis dan terstruktur. Melalui kedekatan (taqarrub) akan memunculkan aura yang disebut dengan kesucian. <\/p>\n\n\n\n
Dengan demikian kesucian adalah level kedua yang diperoleh seseorang setelah level pertama dipenuhi, dan lewat kesucian wasilah dapat dimaknai. Lantas apa makna kata walisongo itu?<\/p>\n\n\n\n
Wali memiliki kekuatan supranatural dan manusia biasa hanya memiliki kekuatan natural. Agar sampai kepada kesadaran diperlukan penyadaran yang dibarengi dengan penguatan-penguatan kelebihan dalil-dalil dan nash-nash yang memberikan rujuan kepada Nabi Muhammad SAW<\/a>.\u00a0 <\/p>\n\n\n\n