Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":26772,"date":"2019-12-22T05:30:19","date_gmt":"2019-12-21T22:30:19","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=26772"},"modified":"2019-12-21T18:56:36","modified_gmt":"2019-12-21T11:56:36","slug":"daud-ath-thai-waliyullah-yang-hanya-punya-harta-20-dinar-dalam-20-tahun","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/daud-ath-thai-waliyullah-yang-hanya-punya-harta-20-dinar-dalam-20-tahun\/","title":{"rendered":"Daud ath-Tha’i, Waliyullah yang Hanya Punya Harta 20 Dinar dalam 20 Tahun"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Beliau bernama lengkap Abu Sulaiman Daud bin Nushair ath-Tha’i, berasal dari Kufah. Beliau adalah seorang yang begitu masyhur kepintarannya. Daud ath-Tha’i tercatat pernah menjadi murid Abu Hanifah, dan setelah diperkenalkan dengan jalan kesufian oleh Habib ar- Ra’i, ia membuang semua buku- buku yang dimilikinya ke sungai Euphrat. Beliau meninggal dunia pada tahun 165 H. \/ 781 M.<\/p>\n\n\n\n

Sejak kecil batinnya dicekam duka sehingga ia sering\nmenghindar dari pergaulan. Yang menjadi sebab pertaubatannya adalah seorang\nwanita yang sedang berkabung, yang melantunkan syair: <\/p>\n\n\n\n

\u201cPipimu yang manakah yang telah mulai kendur? Dan matamu\nyang manakah yang mula kabur?\u201d<\/p>\n\n\n\n

Setelah mendengar hal tersebut, Kesedihan pun mulai mencekam\nbatinnya dan kegelisahan pun tak dapat dibendung. Dalam keadaan yang seperti\ninilah ia mulai belajar di bawah bimbingan Imam Abu Hanifah.<\/p>\n\n\n\n

“Apakah yang telah terjadi terhadap dirimu?”, tanya Abu Hanifah kepadanya, Daud pun mengisahkan pengalamannya dengan menambahkan: <\/p>\n\n\n\n

“Dunia ini tidak lagi mampu menarik hatiku. Telah terjadi sesuatu di dalam diriku yang tak dapat kumengerti dan juga tak dapat dijelaskan oleh buku-buku atau pun keterangan-keterangan para ahli yang kutemukan”. Lalu Abu Hanifah<\/a> <\/strong>menyarankan: “menghindarlah dari manusia-manusia lain”.<\/p>\n\n\n\n

Maka Daud berpaling dari manusia-manusia lain dan mengunci\ndiri di dalam kamarnya. Setelah beberapa lama berselang, barulah Abu Hanifah datang\nmenjenguknya, lalu Abu Hanifah berkata kepadanya:<\/p>\n\n\n\n

“Aduhai, caranya bukan dengan bersembunyi di dalam rumah begini, tanpa mengucapkan sepatah kata pun juga. Yang harus engkau lakukan adalah hadir di kaki para imam dan mendengarkan ajaran-ajaran mulia yang mereka ajarkan. <\/p>\n\n\n\n

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun engkau harus mencamkan segala sesuatu yang mereka ajarkan itu. Dengan berbuat demikian engkau akan lebih memahami masalah-masalah yang mereka bicarakan itu daripada mereka sendiri”.<\/p>\n\n\n\n

Setelah menyadari maksud dari kata-kata Abu Hanifah itu,\nDaud ath-Tha\u2019i kembali mengjkuti pelajaran- pelajarannya. Setahun lamanya ia\nduduk di kaki para imam, hadir di majelis mereka tanpa mengucapkan sepatah kata\npun, menerima keterangan- keterangan mereka dengan tekun dan sungguh-sungguh,\nbeliau hanya cukup mendengarkan saja tanpa memberi atau mengajukan tanggapan\napapun.<\/p>\n\n\n\n

Setelah berakhir masa setahun tersebut Daud berkata: “Ketekunanku dalam setahun itu sama dengan tiga puluh tahun lamanya bekerja keras (mujahadah)”.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian beliau bertemu dengan Habib ar-Ra’i, yang membawanya ke jalan kesufian (mistik). Jalan ini ditempuhnya dengan tawakkal, semua buku yang dimilikinya dilemparkannya ke dalam sungai.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian ia mengasingkan diri dan membuang segala harapan dari manusia lainnya. Daud menerima uang sebanyak dua puluh dinar sebagai warisan. Jumlah ini dihabiskannya dalam waktu dua puluh tahun. <\/p>\n\n\n\n

Beberapa orang guru besar kala itu mencela perbuatannya\ntersebut, mereka berkata: “Di atas jalan ini kita harus memberi, bukan\nmenabung untuk diri sendiri”, Namun Daud ath-Tha\u2019i menjelaskan: “Dengan\nuang sebanyak ini aku dapat menenangkan diriku. Uang sebanyak ini cukup bagi\ndiriku hingga mati nanti”. <\/p>\n\n\n\n

Daud menjalani kehidupan yang sedemikian prihatin sehingga\nuntuk makannya ia sering mencelupkan roti ke dalam air, kemudian mereguk air\nitu, sambil berdalih: “Sebelum memakan roti ini aku masih sempat membaca\nlima puluh ayat al-Qur’an. Mengapa harus kusia-siakan hidupku ini?”<\/p>\n\n\n\n

Pada suatu ketika penduduk desa menyaksikan Daud ath-Tha\u2019i bergegas-\ngegas hendak melakukan shalat. ”Mengapa engkau tergesa-gesa seperti\nitu?”, tanya orang-orang kepada Daud. “Pasukan yang berada di gerbang\nkota sedang menantikan kedatanganku”, jawabnya. “Pasukan\nsiapa?”, tanya mereka. lalu Daud menjawab: “Penghuni-penghuni\nkubur”.<\/p>\n\n\n\n

Harun ar-Rasyid dan Abu Yusuf pernah mengunjunginya untuk mendengarkan nasehat darinya. Ketika Daud ath-Tha\u2019i memberikan wejangannya, Harun ar- Rasyid pun menangis tersedu-sedu. Saat hendak kembali ke istana, Harun menaruh sekeping dinar<\/strong><\/a> sambil berkata: “ini adalah harta yang halal”.<\/p>\n\n\n\n

“Ambillah uang itu kembali”, cegah Daud. “Aku\ntidak memerlukan uang itu. Aku telah menjual sebuah rumah yang kuterima sebagai\nwarisan yang halal dan hidup dengan uang penjualan itu. Aku telah bermohon\nkepada Allah, jika uang itu telah habis, agar Dia mencabut nyawaku, sehingga\naku tidak akan membutuhkan bantuan dari seorang manusia pun. Aku berkeyakinan\nbahwa Allah telah mengabulkan permohonanku itu”. <\/p>\n\n\n\n

Harun ar-Rasyid dan Abu Yusuf kembali ke istana. Kemudian\nAbu Yusuf mendatangi orang yang diamanahkan uang itu oleh Daud dan bertanya:\n“Masih tersisa berapakah uang Daud hari ini?” “Dua dirham”,\njawab orang itu. “Setiap hari Daud membelanjakan satu sen uang\nperak”. <\/p>\n\n\n\n

Abu Yusuf mengira-ngira. Lalu Beberapa hari kemudian di\ndalam masjid ia mengumumkan di depan semua jama’ah: “Hari ini Daud meninggal\ndunia”. Setelah ditelusuri ternyata kata-kata Abu Yusuf itu benar. <\/p>\n\n\n\n

orang-orang bertanya kepada Abu Yusuf: “Bagaimanakah\nengkau mengetahui kematian Daud?”, ia pun menjawab: “Aku telah\nmemperhitungkan bahwa pada hari ini Daud tidak mempunyai uang lagi. Aku tahu\nbahwa doa Daud ath-Tha\u2019i pasti dikabulkan Allah.<\/p>\n\n\n\n

Demikian sekilas perjalanan seorang sufi besar, ahli zuhud\nterkenal pada masanya bahkan hingga saat ini namanya masih harum dan\ndisebut-sebut dalam berbagai literatur keilmuan, terkhususnya dalam bidang\nkesufian. semoga bermanfaat, wallahua\u2019lambisshawab!<\/p>\n\n\n\n

{Disarikan dari kitab tazkiratul auliya karya Syeikh\nFariduddin \u2018Atthar}<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Beliau bernama lengkap Abu Sulaiman Daud bin Nushair ath-Tha’i, berasal dari Kufah. Beliau adalah seorang yang begitu masyhur kepintarannya. Daud ath-Tha’i tercatat pernah menjadi murid Abu Hanifah, dan setelah diperkenalkan dengan jalan kesufian oleh Habib ar- Ra’i, ia membuang semua buku- buku yang dimilikinya ke sungai Euphrat. Beliau meninggal dunia pada tahun 165 […]<\/p>\n","protected":false},"author":43,"featured_media":26922,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[12],"tags":[4172,5781,4862,4869,4315],"yoast_head":"\nDaud ath-Tha'i, waliyullah yang hanya berhartakan 20 dinar- Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Beliau bernama lengkap Abu Sulaiman Daud bin Nushair ath-Tha'i, berasal dari Kufah. Beliau adalah seorang yang begitu masyhur kepintarannya. Daud ath-Tha'i.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/daud-ath-thai-waliyullah-yang-hanya-punya-harta-20-dinar-dalam-20-tahun\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Daud ath-Tha'i, waliyullah yang hanya berhartakan 20 dinar- Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Beliau bernama lengkap Abu Sulaiman Daud bin Nushair ath-Tha'i, berasal dari Kufah. Beliau adalah seorang yang begitu masyhur kepintarannya. Daud ath-Tha'i.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/daud-ath-thai-waliyullah-yang-hanya-punya-harta-20-dinar-dalam-20-tahun\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-12-21T22:30:19+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-12-21T11:56:36+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Daud-ath-Thai-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"592\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Muhammad Haekal\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Muhammad Haekal\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"4 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/daud-ath-thai-waliyullah-yang-hanya-punya-harta-20-dinar-dalam-20-tahun\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/daud-ath-thai-waliyullah-yang-hanya-punya-harta-20-dinar-dalam-20-tahun\/\"},\"author\":{\"name\":\"Muhammad Haekal\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/9cc72771dc2d36a63270ba1088891391\"},\"headline\":\"Daud ath-Tha’i, Waliyullah yang Hanya Punya Harta 20 Dinar dalam 20 Tahun\",\"datePublished\":\"2019-12-21T22:30:19+00:00\",\"dateModified\":\"2019-12-21T11:56:36+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/daud-ath-thai-waliyullah-yang-hanya-punya-harta-20-dinar-dalam-20-tahun\/\"},\"wordCount\":771,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/daud-ath-thai-waliyullah-yang-hanya-punya-harta-20-dinar-dalam-20-tahun\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Daud-ath-Thai-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"biografi ulama\",\"kisah wali\",\"tokoh sufi\",\"waliyullah\",\"zuhud\"],\"articleSection\":[\"Tokoh\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/daud-ath-thai-waliyullah-yang-hanya-punya-harta-20-dinar-dalam-20-tahun\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/daud-ath-thai-waliyullah-yang-hanya-punya-harta-20-dinar-dalam-20-tahun\/\",\"name\":\"Daud ath-Tha'i, waliyullah yang hanya berhartakan 20 dinar- Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/daud-ath-thai-waliyullah-yang-hanya-punya-harta-20-dinar-dalam-20-tahun\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/daud-ath-thai-waliyullah-yang-hanya-punya-harta-20-dinar-dalam-20-tahun\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Daud-ath-Thai-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2019-12-21T22:30:19+00:00\",\"dateModified\":\"2019-12-21T11:56:36+00:00\",\"description\":\"Beliau bernama lengkap Abu Sulaiman Daud bin Nushair ath-Tha'i, berasal dari Kufah. Beliau adalah seorang yang begitu masyhur kepintarannya. Daud ath-Tha'i.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/daud-ath-thai-waliyullah-yang-hanya-punya-harta-20-dinar-dalam-20-tahun\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/daud-ath-thai-waliyullah-yang-hanya-punya-harta-20-dinar-dalam-20-tahun\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/daud-ath-thai-waliyullah-yang-hanya-punya-harta-20-dinar-dalam-20-tahun\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Daud-ath-Thai-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Daud-ath-Thai-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":592,\"caption\":\"Daud ath-Tha'i\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/daud-ath-thai-waliyullah-yang-hanya-punya-harta-20-dinar-dalam-20-tahun\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Daud ath-Tha’i, Waliyullah yang Hanya Punya Harta 20 Dinar dalam 20 Tahun\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/9cc72771dc2d36a63270ba1088891391\",\"name\":\"Muhammad Haekal\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c01a19335511aa704ba68aeb6c05a700?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c01a19335511aa704ba68aeb6c05a700?s=96&r=g\",\"caption\":\"Muhammad Haekal\"},\"description\":\"Alumni Ponpes Moderen Babun Najah Banda Aceh | Santri di Dayah Raudhatul Hikmah Al-Waliyyah, Banda Aceh\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/mhaykal\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Daud ath-Tha'i, waliyullah yang hanya berhartakan 20 dinar- Pecihitam.org","description":"Beliau bernama lengkap Abu Sulaiman Daud bin Nushair ath-Tha'i, berasal dari Kufah. Beliau adalah seorang yang begitu masyhur kepintarannya. Daud ath-Tha'i.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/daud-ath-thai-waliyullah-yang-hanya-punya-harta-20-dinar-dalam-20-tahun\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Daud ath-Tha'i, waliyullah yang hanya berhartakan 20 dinar- Pecihitam.org","og_description":"Beliau bernama lengkap Abu Sulaiman Daud bin Nushair ath-Tha'i, berasal dari Kufah. Beliau adalah seorang yang begitu masyhur kepintarannya. Daud ath-Tha'i.","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/daud-ath-thai-waliyullah-yang-hanya-punya-harta-20-dinar-dalam-20-tahun\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-12-21T22:30:19+00:00","article_modified_time":"2019-12-21T11:56:36+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":592,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Daud-ath-Thai-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Muhammad Haekal","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Muhammad Haekal","Est. reading time":"4 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/daud-ath-thai-waliyullah-yang-hanya-punya-harta-20-dinar-dalam-20-tahun\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/daud-ath-thai-waliyullah-yang-hanya-punya-harta-20-dinar-dalam-20-tahun\/"},"author":{"name":"Muhammad Haekal","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/9cc72771dc2d36a63270ba1088891391"},"headline":"Daud ath-Tha’i, Waliyullah yang Hanya Punya Harta 20 Dinar dalam 20 Tahun","datePublished":"2019-12-21T22:30:19+00:00","dateModified":"2019-12-21T11:56:36+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/daud-ath-thai-waliyullah-yang-hanya-punya-harta-20-dinar-dalam-20-tahun\/"},"wordCount":771,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/daud-ath-thai-waliyullah-yang-hanya-punya-harta-20-dinar-dalam-20-tahun\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Daud-ath-Thai-scaled.jpg","keywords":["biografi ulama","kisah wali","tokoh sufi","waliyullah","zuhud"],"articleSection":["Tokoh"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/daud-ath-thai-waliyullah-yang-hanya-punya-harta-20-dinar-dalam-20-tahun\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/daud-ath-thai-waliyullah-yang-hanya-punya-harta-20-dinar-dalam-20-tahun\/","name":"Daud ath-Tha'i, waliyullah yang hanya berhartakan 20 dinar- Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/daud-ath-thai-waliyullah-yang-hanya-punya-harta-20-dinar-dalam-20-tahun\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/daud-ath-thai-waliyullah-yang-hanya-punya-harta-20-dinar-dalam-20-tahun\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Daud-ath-Thai-scaled.jpg","datePublished":"2019-12-21T22:30:19+00:00","dateModified":"2019-12-21T11:56:36+00:00","description":"Beliau bernama lengkap Abu Sulaiman Daud bin Nushair ath-Tha'i, berasal dari Kufah. Beliau adalah seorang yang begitu masyhur kepintarannya. Daud ath-Tha'i.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/daud-ath-thai-waliyullah-yang-hanya-punya-harta-20-dinar-dalam-20-tahun\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/daud-ath-thai-waliyullah-yang-hanya-punya-harta-20-dinar-dalam-20-tahun\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/daud-ath-thai-waliyullah-yang-hanya-punya-harta-20-dinar-dalam-20-tahun\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Daud-ath-Thai-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Daud-ath-Thai-scaled.jpg","width":1024,"height":592,"caption":"Daud ath-Tha'i"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/daud-ath-thai-waliyullah-yang-hanya-punya-harta-20-dinar-dalam-20-tahun\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Daud ath-Tha’i, Waliyullah yang Hanya Punya Harta 20 Dinar dalam 20 Tahun"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/9cc72771dc2d36a63270ba1088891391","name":"Muhammad Haekal","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c01a19335511aa704ba68aeb6c05a700?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c01a19335511aa704ba68aeb6c05a700?s=96&r=g","caption":"Muhammad Haekal"},"description":"Alumni Ponpes Moderen Babun Najah Banda Aceh | Santri di Dayah Raudhatul Hikmah Al-Waliyyah, Banda Aceh","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/mhaykal\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/26772"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/43"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=26772"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/26772\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/26922"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=26772"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=26772"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=26772"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}