Pecihitam.org<\/strong> – Proses masuknya Islam di bumi Nusantara melalui berbagai jalur dan pengaruh. Selain dipengaruhi Champa<\/strong><\/a> (Vietnam), proses masuknya Islam di Nusantara dipengaruhi oleh India. <\/p>\n\n\n\n

Tesis tentang pengaruh masuknya Islam di Indonesia ditengarai oleh sebab hubungan dagang Nusantara dengan India sejak sebelum masuknya Islam di Indonesia.<\/p>\n\n\n\n

Menurut budayawan NU, Agus Sunyoto (2017) dengan mengutip O. W.\nWolters dari buku Early Indonesian Commerce: A Study of The Origins of\nSrivijaya <\/em>bahwa orang-orang India sudah menjalin perdagangan dengan\nNusantara dan sebaliknya sejak sebelum tahun masehi.<\/p>\n\n\n\n

Informasi penguat lain adalah bahwa pada abad pertama masehi,\ncengkeh-cengkeh Maluku sudah mendarat ke Roma, Italia. Konon, cengkeh-cengkeh\nMaluku tersebut diangkut oleh pedagang-pedagang tersebut diangkut dari bumi\nNusantara dengan transit melalui India. Kemudian, dari India tersebut diangkut\nke Roma.<\/p>\n\n\n\n

Pada mulanya, hubungan tersebut berpengaruh terhadap masuknya agama\nHindu-Budha di bumi Nusantara. Misalnya banyak kerajaan di Indonesia itu\nberagama Hindu-Budha. Contoh, kerajaan Kutai Kartanegara, Tarumanegara, Majapahit,\nBali, Gowa, Ternate dan Banjar.<\/p>\n\n\n\n

Bukti yang memperkuat ini adalah banyaknya bangunan ibadah Hindhu-Budha\ndi Indonesia. Misalnya candi Borobudur, Prambanan, Mendut, Muara Takus, Cetho\ndan masih banyak lagi. Bukti-bukti tersebut menjelaskan begitu besarnya\npengaruh India sejak masa pra Islam.<\/p>\n\n\n\n

Namun, kemudian di India pada abad ke 10 M muncul banyak komunitas\nmuslim. Wilayah dimana Islam sedang tersebut disebut sebagai kota Mangiri.\nPenjelasan demikian ini dikemukakan oleh Ahmad Baso dalam bukunya terbaru dengan\njudul Islamisasi Nusantara (2018).<\/em><\/p>\n\n\n\n

Dalam buku tersebut, Baso menjelaskan dengan gamblang bagaimana\nkota Mangiri menjadi kota penting yang memengaruhi masuknya Islam di Indonesia.\nPenjelasan Baso tersebut bersumber pada sejarawan Arab bernama al-Mas\u2019udi\n(wafat 957 M) dalam kitabnya berjudul Murujudz Dzahab.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Di sana dikemukakan bahwa saat itu (abad ke 10 M) di kota Mangiri\ntersebut sedang dikuasai oleh seorang raja bernama Narayana Pala. Yang menarik\nadalah, walaupun ia tidak beragama Islam. Namun, ia memberikan kesempatan\nkepada kaum muslim untuk mengembangkan Islam di sana saat itu.<\/p>\n\n\n\n

Dari sanalah kemudian komunitas muslim semakin berkembang dan\nmenancapkan berbagai pengaruh. Kemudian, terlebih lagi kota Mangiri ini\nmemiliki pengaruh besar dalam jalur perdagangan global saat itu. Para pedagang\ndari bumi Nusantara ketika hendak meuju Cina harus terlebih dulu transit di\nkota ini.<\/p>\n\n\n\n

Maka kemudian, ketika komunitas muslim di kota ini semakin\nberkembang dan besar. Maka kemudian memengaruhi kepada orang-orang Nusantara\nyang sedang transit di kota ini. Dan kemudian lambat laun Islam berkembang dan\nmasuk ke bumi Nusantara.<\/p>\n\n\n\n

Tokoh yang memiliki andil besar sehingga Islam dapat berkembang di\nkota Mangiri adalah Syaikh Jalal Mujarrad. Syaikh Jalal ini datang dari wilayah\nYaman. Ia bersuku Quraisy dan merupakan masih keturunan Arab.<\/p>\n\n\n\n

Perlu dipahami, bahwa saat itu Yaman menjadi tempat berkembangnya Islam setelah Khulafaur Rasyidin<\/strong><\/a>. Ketika Bani Umayyah<\/strong><\/a> berkuasa, para habaib (keturunan Nabi Muhammad Saw) banyak yang melakukan transmigrasi ke wilayah Yaman supaya tidak diganggu oleh kekuasaan Bani Umayah yang sangat sinis terhadap keturunan Nabi melalui jalur sahabat Ali bin Abi Thalib.<\/p>\n\n\n\n

Dengan demikian, Islam yang berkembang di Mangiri tersebut adalah\nIslamnya golongan alawiyyin atau habaib. Maka tak heran kemudian Islam yang\ndipengaruhi dari India dan kemudian masuk ke bumi Nusantara adalah berkat dari\ndakwah para habaib dari Yaman kemudian Mangiri hingga masuk ke Nusantara.<\/p>\n\n\n\n

Di bumi Nusantara sendiri terdapat wali songo<\/a> yang menjadi aktor kunci proses masuknya Islam di Nusantara. Dan benar saja, wali songo adalah para habaib. Dan kemungkinan besar, jalur koneksinya adalah dari Yaman kemudian ke Mangiri (India) hingga kemudian masuk ke Indonesia.<\/p>\n\n\n\n

Demikianlah sejarah pengaruh India terhadap proses masuknya Islam di Nusantara. Mulanya hubungan tersebut adalah hubungan dagang dan kemudian agama Hindu-Budha masuk pada masa pra Islam. Namun, pada abad ke 10 M setelah Islam berkembang di India kemudian masuk Indonesia. Wallahua\u2019lam.<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Proses masuknya Islam di bumi Nusantara melalui berbagai jalur dan pengaruh. Selain dipengaruhi Champa (Vietnam), proses masuknya Islam di Nusantara dipengaruhi oleh India. Tesis tentang pengaruh masuknya Islam di Indonesia ditengarai oleh sebab hubungan dagang Nusantara dengan India sejak sebelum masuknya Islam di Indonesia. Menurut budayawan NU, Agus Sunyoto (2017) dengan mengutip O. […]<\/p>\n","protected":false},"author":47,"featured_media":27094,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[10],"tags":[8145],"yoast_head":"\n