Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":27438,"date":"2019-12-25T09:08:38","date_gmt":"2019-12-25T02:08:38","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=27438"},"modified":"2019-12-25T19:12:49","modified_gmt":"2019-12-25T12:12:49","slug":"uwais-al-qarni-penghuni-langit-yang-dianggap-gila","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/uwais-al-qarni-penghuni-langit-yang-dianggap-gila\/","title":{"rendered":"Uwais Al Qarni Penghuni Langit yang Dianggap Gila"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Uwais Al-Qarni yang memiliki nama lengkap, Abu Amru Uwais bin Amir bin Jaza al-Qarni al-Muradi al-Yamani, adalah penduduk dari Qaran di Yaman<\/strong><\/a>, ia lahir pada tahun 594 M, dari Bani Murad dan meninggal pada tahun 657 M, di makamkan di Raqqah, Suriah. Ia juga pernah ikut dalam perang Shiffin.<\/p>\n\n\n\n

Uwais Al Qarni tinggal di kota Yaman, ia mendapatkan ujian berupa penyakit sopak. Seluruh tubuhnya menjadi belang-belang karena penyakit sopak tersebut. Meskipun ia cacat, namun ia adalah pemuda yang sangat shaleh dan sangat berbakti kepada ibunya.<\/p>\n\n\n\n

Ibunya sudah tua dan sakit lumpuh, namun Uwais Al-Qarni senantiasa merawat ibunya dengan telaten dan penuh kesabaran. Ia juga berusaha selalu memenuhi semua permintaan ibunya yang lumpuh itu. Tapi hanya satu permintaan yang belum ia kabulkan dan ia kesulitan untuk memenuhinya. <\/p>\n\n\n\n

\u201cWahai anakku, Uwais ! mungkin aku tidak akan lama lagi bisa bersamamu. Tolong, ikhtiarkan agar ibu dapat mengerjakan ibadah haji.\u201d Ucap ibunya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah mendengar permintaan dari ibunya tersebut, uwais terdiam dan termenung. Karena harus menempuh jarak yang sangat jauh perjalanan menuju ke Mekkah (Yaman ke Mekkah kira-kira 1.119 Km). Selain itu juga akan melewati padang tandus yang luas dan sangat panas.<\/p>\n\n\n\n

Biasannya orang-orang yang hendak pergi ke Makkah selalu menggunakan unta dan membawa bekal yang cukup banyak untuk persediaan selama perjalanan. Lalu bagaimana Uwais memenuhi permintaan ibunya, sedangkan ia sangat miskin dan tidak memiliki kendaraan untuk menuju ke Makkah?<\/p>\n\n\n\n

Setelah berpikir cukup lama mencari jalan keluarnya, kemudian Uwais memutuskan untuk membeli anak lembu. Tapi untuk apa Uwais membeli seekor anak lembu itu? Tidak mungkin juga jika anak lembu itu di jadikan sebagai kendaraan ia dan ibunya ke Makkah untuk pergi Haji.<\/p>\n\n\n\n

Dan ternayata Uwais membuatkan kandang di puncak bukit. Setiap pagi Uwais bolak-balik menggendong anak lembu tersebut naik turun bukit. Bahkan ia sampai di sebut gila oleh orang-orang yang melihat tingkah lakunya. Orang-orang menganggap bahwa yang ia lakukan itu sangat aneh.<\/p>\n\n\n\n

Uwais pun rutin setiap hari menggendong anak lembu itu naik turun bukit, tiada hari yang di lewatkan olehnya. Semakin hari, anak lembu itupun semakin besar dan berat. Sehingga semakin besar pula tenaga yang di butuhkan Uwais. Namun karena Uwais sudah latian setiap hari maka anak lembu yang semakin besar itu tidak terasa begitu berat lagi baginya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah 8 bulan berlalu, dan masuk pada musim Haji. Lembu milik Uwais pun beratnya telah mencapai 100 kilogram, begitupun dengan otot Uwais yang semakin kuat. Ia semakin bertenaga mengangkat barang. Akhirnya orang-orang pun mengetahui maksud dari Uwais menggendong lembunya setiap hari itu ternyata ia sedang latihan untuk menggendong ibunya. <\/p>\n\n\n\n

Uwais pun menggendong ibunya berjalan dari Yaman menuju ke Makkah. Begitu besar cintanya Uwais terhadap ibunya. Ia rela menempuh perjalanan yang jauh dan tidak mudah itu hanya demi ibunya.<\/p>\n\n\n\n

Ketika Wukuf pun Uwais dengan tegap dan gagah, ia tetap menggendong ibunya melaksanakan wukuf di Ka\u2019bah. Melihat perjungan anaknya tersebut, ibunya pun terharu dan bercucuran air mata bahagia telah melihat Baitullah sebelum ia meninggal.<\/p>\n\n\n\n

Dan di hadap Ka\u2019bah , Uwais berdo\u2019a \u201c Ya Allah, Ampunilah semua dosa ibuku,\u201d ibunya pun bertanya .\u201d Lalu bagaimana dengan dosamu?\u201d, Lalu uwais menjawab \u201cDengan terampuninya dosa ibu, maka ibu akan masuk syurga. Cukuplah ridha dari ibu yang akan membawaku ke surga.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Seketika itu juga penyakit sopaknya sembuh atas izin Allah Swt, hanya tertinggal bulatan putih di tengkuknya. Yang mana bulatan putih tersebut sengaja di sisakan sebagai tanda bagi Umar bin Khattab, dan Ali bin Abi Thalib agar dapat mengenali Uwais Al-Qarni kelak.<\/p>\n\n\n\n

Ketika dalam perjalanan pulang dan sampi di kota Madinah. Segera ia mencari rumah Nabi Muhammad. Setelah ia menemukan rumah Nabi, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam, keluarlah seseorang seraya membalas salamnya.<\/p>\n\n\n\n

Segera saja Uwais Al Qarni menyakan Nabi yang ingin dijumpainya. Namun ternyata Nabi tidak berada di rumahnya, beliau sedang berada di medan pertempuran. Uwais Al Qarni hanya dapat bertemu dengan Sayyidah Aisyah r.a., istri Nabi. Betapa kecewanya hati Uwais. Dari jauh ia datang untuk berjumpa langsung dengan Nabi, tetapi Nabi tidak dapat dijumpainya.<\/p>\n\n\n\n

Dalam hati Uwais Al Qarni bergejolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi dari medan perang. Tapi kapankah Nabi pulang? Sedangkan masih terniang di telinganya pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman, \u201cEngkau harus lepas pulang.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Akhirnya, karena ketaatanya kepada ibunya, pesan ibunya mengalahkan suara hati dan kemauannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi. Karena hal itu tidak mungkin, Uwais Al Qarni dengan terpaksa pamit kepada Sayyidah Aisyah r.a., untuk segera pulang kembali ke Yaman. Dia hanya menitipkan salamnya untuk Nabi. Setelah itu, Uwais pun segera berangkat pulang mengayunkan langkahnya dengan perasaan amat sedih dan terharu.<\/p>\n\n\n\n

Peperangan telah usai dan Nabi pulang menuju Madinah. Sesampainya di rumah, Nabi menanyakan kepada Siti Aisyah r.a., tentang orang yang mencarinya. Nabi mengatakan bahwa Uwais anak yang taat kepada orang ibunya, ia adalah penghuni langit.<\/p>\n\n\n\n

Mendengar perkataan Nabi, Siti Aisyah r.a. dan para sahabat tertegun. Menurut keterangan Siti Aisyah r.a. memang benar ada yang mencari Nabi dan segera pulang ke Yaman, karena ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama.<\/p>\n\n\n\n

Nabi Muhammad melanjutkan keterangannya tentang Uwais Al Qarni, penghuni langit itu, kepada sahabatnya, \u201cKalau kalian ingin berjumpa dengan dia, perhatikanlah ia mempunyai tanda putih di tengah telapak tangannya.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Sesudah itu Nabi memandang kepada Ali bin Abi Thalib dan Umar bin Khathab seraya berkata, \u201cSuatu ketika apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Dan setelah Rasulullah wafat, dan umar bin khattab menggantikan Abu Bakar sebagai khalifah, beliaupun mengingatkan kepada Ali bin Abi Thalib tentang Uwais Al Qarni yang diceritakan Nabi. Setiap kafilah yaman datang, dua sahabat ini selalu menanyakan tentang Uwais Al-Qarni.<\/p>\n\n\n\n

Rombongan kafilah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan mereka. Suatu ketika, Uwais Al Qarni turut bersama mereka. Rombongan kafilah itu pun tiba di kota Madinah. Melihat ada rombongan kafilah yang baru datang dari Yaman, segera Khalifah Umar dan Ali bin Abi Thalib mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais Al Qarni turut bersama mereka. Rombongan kafilah itu mengatakan bahwa Uwais ada bersama mereka, dia sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, Khalifah Umar dan Ali bin Abi Thalib segera pergi menjumpai Uwais Al Qarni.<\/p>\n\n\n\n

Sesampainya di kemah tempat Uwais berada, Khalifah Umar dan Ali bin Abi Thalib memberi salam. Tapi rupanya Uwais sedang salat. Setelah mengakhiri salatnya dengan salam, Uwais menjawab salam Khalifah Umar dan Ali bin Abi Thalib sambil mendekati kedua sahabat Nabi tersebut dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Sewaktu berjabatan, Khalifah dengan segera membalikan telapak tangan Uwais, seperti yang pernah dikatakan Nabi. Memang benar! Tampaklah tanda putihdi telapak tangan Uwais Al Qarni.<\/p>\n\n\n\n

Wajah Uwais nampak bercahaya. Benarlah seperti sabda Nabi. Bahwa ia adalah penghuni langit. Khalifah Umar dan Ali bin Abi Thalib menanyakan namanya, dan dijawab, \u201cAbdullah\u201d. Mendengar jawaban Uwais, mereka tertawa dan mengatakan, \u201cKami juga Abdullah, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya?\u201d Uwais kemudian berkata, \u201cNama saya Uwais Al Qarni\u201d.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais telah meninggal dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. akhirnya Khalifah Umar dan Ali bin Abi Thalib memohon agar Uwais membacakan doa dan Istighfar untuk mereka. Uwais enggan dan dia berkata kepada Khalifah, \u201cSaya lah yang harus meminta do\u2019a pada kalian\u201d.<\/p>\n\n\n\n

Mendengar perkataan Uwais, \u201cKhalifah berkata, \u201cKami datang kesini untuk mohon doa dan istighfar dari Anda\u201d. Seperti dikatakan Rasulullah sebelum wafatnya. Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais Al Qarni akhirnya mengangkat tangan, berdoa dan membacakan istighfar. Setelah itu Khalifah Umar berjanji untuk menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais untuk jaminan hidupnya. Segera saja Uwais menampik dengan berkata, \u201cHamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi.\u201d<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Uwais Al-Qarni yang memiliki nama lengkap, Abu Amru Uwais bin Amir bin Jaza al-Qarni al-Muradi al-Yamani, adalah penduduk dari Qaran di Yaman, ia lahir pada tahun 594 M, dari Bani Murad dan meninggal pada tahun 657 M, di makamkan di Raqqah, Suriah. Ia juga pernah ikut dalam perang Shiffin. Uwais Al Qarni tinggal […]<\/p>\n","protected":false},"author":14,"featured_media":27562,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[379],"tags":[6564,8269],"yoast_head":"\nUwais Al Qarni Penghuni Langit yang Dianggap Gila - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Nabi berkata; Suatu ketika apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfar pada Uwais al Qarni, dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi.\u201d\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/uwais-al-qarni-penghuni-langit-yang-dianggap-gila\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Uwais Al Qarni Penghuni Langit yang Dianggap Gila - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Nabi berkata; Suatu ketika apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfar pada Uwais al Qarni, dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi.\u201d\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/uwais-al-qarni-penghuni-langit-yang-dianggap-gila\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-12-25T02:08:38+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-12-25T12:12:49+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Uwais-Al-Qarni-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"575\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"6 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/uwais-al-qarni-penghuni-langit-yang-dianggap-gila\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/uwais-al-qarni-penghuni-langit-yang-dianggap-gila\/\"},\"author\":{\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\"},\"headline\":\"Uwais Al Qarni Penghuni Langit yang Dianggap Gila\",\"datePublished\":\"2019-12-25T02:08:38+00:00\",\"dateModified\":\"2019-12-25T12:12:49+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/uwais-al-qarni-penghuni-langit-yang-dianggap-gila\/\"},\"wordCount\":1274,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/uwais-al-qarni-penghuni-langit-yang-dianggap-gila\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Uwais-Al-Qarni-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"Kisah Uwais Al Qarni\",\"uwais al qarni\"],\"articleSection\":[\"Kisah\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/uwais-al-qarni-penghuni-langit-yang-dianggap-gila\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/uwais-al-qarni-penghuni-langit-yang-dianggap-gila\/\",\"name\":\"Uwais Al Qarni Penghuni Langit yang Dianggap Gila - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/uwais-al-qarni-penghuni-langit-yang-dianggap-gila\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/uwais-al-qarni-penghuni-langit-yang-dianggap-gila\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Uwais-Al-Qarni-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2019-12-25T02:08:38+00:00\",\"dateModified\":\"2019-12-25T12:12:49+00:00\",\"description\":\"Nabi berkata; Suatu ketika apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfar pada Uwais al Qarni, dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi.\u201d\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/uwais-al-qarni-penghuni-langit-yang-dianggap-gila\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/uwais-al-qarni-penghuni-langit-yang-dianggap-gila\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/uwais-al-qarni-penghuni-langit-yang-dianggap-gila\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Uwais-Al-Qarni-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Uwais-Al-Qarni-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":575,\"caption\":\"uwais al qarni\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/uwais-al-qarni-penghuni-langit-yang-dianggap-gila\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Uwais Al Qarni Penghuni Langit yang Dianggap Gila\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\",\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"caption\":\"Arif Rahman Hakim\"},\"description\":\"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Uwais Al Qarni Penghuni Langit yang Dianggap Gila - Pecihitam.org","description":"Nabi berkata; Suatu ketika apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfar pada Uwais al Qarni, dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi.\u201d","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/uwais-al-qarni-penghuni-langit-yang-dianggap-gila\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Uwais Al Qarni Penghuni Langit yang Dianggap Gila - Pecihitam.org","og_description":"Nabi berkata; Suatu ketika apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfar pada Uwais al Qarni, dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi.\u201d","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/uwais-al-qarni-penghuni-langit-yang-dianggap-gila\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-12-25T02:08:38+00:00","article_modified_time":"2019-12-25T12:12:49+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":575,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Uwais-Al-Qarni-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Arif Rahman Hakim","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Arif Rahman Hakim","Est. reading time":"6 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/uwais-al-qarni-penghuni-langit-yang-dianggap-gila\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/uwais-al-qarni-penghuni-langit-yang-dianggap-gila\/"},"author":{"name":"Arif Rahman Hakim","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b"},"headline":"Uwais Al Qarni Penghuni Langit yang Dianggap Gila","datePublished":"2019-12-25T02:08:38+00:00","dateModified":"2019-12-25T12:12:49+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/uwais-al-qarni-penghuni-langit-yang-dianggap-gila\/"},"wordCount":1274,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/uwais-al-qarni-penghuni-langit-yang-dianggap-gila\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Uwais-Al-Qarni-scaled.jpg","keywords":["Kisah Uwais Al Qarni","uwais al qarni"],"articleSection":["Kisah"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/uwais-al-qarni-penghuni-langit-yang-dianggap-gila\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/uwais-al-qarni-penghuni-langit-yang-dianggap-gila\/","name":"Uwais Al Qarni Penghuni Langit yang Dianggap Gila - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/uwais-al-qarni-penghuni-langit-yang-dianggap-gila\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/uwais-al-qarni-penghuni-langit-yang-dianggap-gila\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Uwais-Al-Qarni-scaled.jpg","datePublished":"2019-12-25T02:08:38+00:00","dateModified":"2019-12-25T12:12:49+00:00","description":"Nabi berkata; Suatu ketika apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfar pada Uwais al Qarni, dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi.\u201d","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/uwais-al-qarni-penghuni-langit-yang-dianggap-gila\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/uwais-al-qarni-penghuni-langit-yang-dianggap-gila\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/uwais-al-qarni-penghuni-langit-yang-dianggap-gila\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Uwais-Al-Qarni-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Uwais-Al-Qarni-scaled.jpg","width":1024,"height":575,"caption":"uwais al qarni"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/uwais-al-qarni-penghuni-langit-yang-dianggap-gila\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Uwais Al Qarni Penghuni Langit yang Dianggap Gila"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b","name":"Arif Rahman Hakim","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","caption":"Arif Rahman Hakim"},"description":"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/27438"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/14"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=27438"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/27438\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/27562"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=27438"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=27438"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=27438"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}