PeciHitam.org – <\/strong>Jalaluddin Al-Suyuti merupakan salah satu ulama besar yang lahir di Kairo tahun 849 H\/1445 M. Ulama yang terlahir malam ahad pertengahan bulan Rajab tersebut tumbuh dalam keadaan yatim karena ayahnya sudah meninggal ketika Al-Suyuti berumur lima tahun.<\/p>\n

Mengenai ayahnya, al-Suyuti sesekali disinggung dalam salah satu karyanya Husn al-Muhadharah. Ayah al-Suyuti terlahir kira-kira pada tahun 800 H dan salah satu ulama besar mazhab Syafi\u2019i yang berpengaruh di masanya.<\/p>\n

Secara genetis al-Suyuti terlahir dari keturunan ulama besar hidup yang hidup pada abad kedelapan hijriah. Nama lengkap Jalaluddin al-Suyuti adalah Abdurrahman ibn al-Kamal Abi Bakr ibn Muhammad bin Sabiq al-Din ibn Fakhr ibn Nadzr al-Din Muhammad ibn Saif al-Din Khadr ibn Najm al-Din Abi al-Salah Ayyub ibn Nasir al-Din Muhammad ibn al-Syaikh Hamam al-Din al-Khadliri al-Asyuti.<\/p>\n

Dengan demikian, Jallaal-Suyuti merupakan keturunan kesepuluh dari al-Syaikh Hamam al-Din al-Khadliri al-Asyuti. Nama inilah yang dijadikan nisbah panggilan al-Suyuti.<\/p>\n

Syarh al-Isti\u2019adzah wa al-Basmalah<\/em> merupakan karya pertama al-Suyuti yang diperkirakan ditulis 866 H atau ketika ia berumur 17 tahun. Hal ini mungkin tidak mengherankan, karena dengan kegigihan serta kecerdasan yang dimilikinya, al-Suyuti bahkan sudah menyelesaikan hafalan al-Quran sebelum usianya menginjak delapan tahun. Di usianya yang belum genap 15 tahun, ia hafal berbagai kitab seperti al-\u2018Umdah, Minhaj al-Fiqh wa al-Usul, Alfiyyah Ibn Malik<\/em>, dan lain-lain.<\/p>\n

Al-Suyuti menguasi tujuh cabang ilmu keislaman, yakni: tafsir<\/a>, hadis, fiqih, nahwu, ma\u2019ani, bayan, badi\u2019, dan balaghah. Tidak hanya itu, al-Suyuti pun menyusun kitab dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan.<\/p>\n

Sebagai ulama, al-Suyuti tidak hanya menuntut ilmu di kampung halamannya saja, namun berkunjung berbagai daerah. Sebelum melakukan perjalanan intelektual berbagai daerah, al-Suyuti menamatkan pendidikan di madrasah al-Syaikhuniyyah, kemudian madrasah al-Birbusiyyah. Adapun di antara beberapa kota yang pernah disinggahi antara lain, Syam, Hijaz, Yaman, India, tanah Maghrib (sekitar Turki), dan Takrur.<\/p>\n

Al-Suyuti terkenal atas hidup zuhud. Bahkan, Al-Suyuti pernah menolak hadiah seribu dinar hadiah dari raja. Berangakat dari penolakannya atas hadiah dari raja inilah, Al-Suyuti menuliskan sebuah kitab yang berjudul, Ma Rawah al-Astin fi \u2018Adami al-Taraddud \u2018Ala al-Salatin<\/em>.<\/p>\n

Adapun karya-karya al-Suyuti dalam bidang lainnya seperti dalam bidang tafsir dan qiraat adalah al-Itqan fi \u2018Ulum al-Quran, al-Fiyyah fi Qiraati al-Ashr, Tarjumanul al-Quran fi Tafsir al-Musnad, al-Takhbir fi \u2018Ulum al-Tafsir, Tafsir Jalalain <\/em>serta al-Durr al-Mantsur fi al-Tafsir bi al-Ma\u2019tsurr<\/em>.<\/p>\n

Karya al-Suyuti dalam bidang hadis dan segala yang berhubungan dengan hadis, antara lain: Adab al-Muluk, Taqrib al-Gharib, Jami\u2019 Al-Saghir min Hadithi al-Bashir Wa al-Nadzir, Jam\u2019 al-Jawami\u2019, Kawakib al-Munir Fi Syarhi Jami\u2019 al-Saghir<\/em>.<\/p>\n

Dalam bidang fiqh, al-Suyuti menulis beberapa kitab antara lain, al-Ashbah wa al-Nadha\u2019ir, al-Hawi li al-Fatawi, Syarh al-Tanbih, <\/em>dan Syarh al-Raudhah<\/em>. Dalam bidang perbandingan Madzhab, al-Suyuti menulis kitab sebagai berikut: Taqrir al-Isnad fi Taysir al-Ijtihad, Raf\u2019 al-Manar, Dzam al-Qada\u2019, dan Fadzl al-Kalam <\/em>serta Adab al-Fatawa<\/em>.<\/p>\n

Buah pena al-Suyuti tidak terbatas dalam keilmuan tafsir, hadis, dan fiqh. Al-Suyuti menulis pula kitab dalam bidang Bahasa Arab dan ilmu yang terkait dengan bahasa, seperti al-Ashbah wa al-Nadhair fi al-Nahw, al-Tadzkirah fi al-\u2018Arabiyyah, Ta\u2019rif al-A\u2019jam fi Huruf al-Mu\u2019jam, Syarh Alfiyah Ibn Malik, al-Muzhar fi \u2018Ulum al-Lughah.<\/em> Bahkan, al-Suyuti menulis pula kitab dalam bidang Tarikh dan Adab, antara lain: Tarikh al-Khulafa\u2019, Tarikh Umar, al-Rikhlah al-Makkiyyah, Tabaqat al-Huffadz, Tabaqat al-Mufassirin<\/em>.<\/p>\n

Tidak tertinggal pula, al-Suyuti menulis dalam bidang keilmuan usul, bayan, dan tasawuf yang tertulis dalam kitabnya seperti Tadzkiyat al-Nafs, Khawwas al-\u2018Asma\u2019 al-Husna, Uqud al-Juman fi Al-Ma\u2019na wa al-Bayan, Mukhtasar al-Ihya\u2019, Mukhtasar al-Waraqat li Imam al-Haramayn al-Juwayni<\/em>.<\/p>\n

Beberapa karya Al-Suyuti di atas merupakan sebagian kecil dari berbagai bidang keilmuan yang ditulis oleh Al-Suyuti. Kitab yang ditulis Al-Suyuti mencapai lima ratus. Bahkan, Ibn Iyas menyatakan karya tulis Al-Suyuti mencapai enam ratus karya.<\/p>\n

Banyak ulama yang hidup semasa al-Suyuti dan ulama setelahnya yang menyanjungnya. Penguasaan ilmu pengetahuan yang begitu luas dan beragam. Al-Suyuti menghempaskan nafas terakhir pada tahun 911 H\/1505 M.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PeciHitam.org – Jalaluddin Al-Suyuti merupakan salah satu ulama besar yang lahir di Kairo tahun 849 H\/1445 M. Ulama yang terlahir malam ahad pertengahan bulan Rajab tersebut tumbuh dalam keadaan yatim karena ayahnya sudah meninggal ketika Al-Suyuti berumur lima tahun. Mengenai ayahnya, al-Suyuti sesekali disinggung dalam salah satu karyanya Husn al-Muhadharah. Ayah al-Suyuti terlahir kira-kira pada […]<\/p>\n","protected":false},"author":16,"featured_media":27517,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[16],"tags":[3953],"yoast_head":"\n