Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":27907,"date":"2019-12-27T18:52:00","date_gmt":"2019-12-27T11:52:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=27907"},"modified":"2019-12-27T18:52:55","modified_gmt":"2019-12-27T11:52:55","slug":"dialektika-islam-dan-budaya-lokal-jawa-dalam-aktivitas-sosial","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/dialektika-islam-dan-budaya-lokal-jawa-dalam-aktivitas-sosial\/","title":{"rendered":"Dialektika Islam dan Budaya Lokal Jawa dalam Aktivitas Sosial"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org – <\/strong>Artikel ini akan membahas terkait Dialektika Islam dan Budaya Lokal Jawa dalam Aktivitas Sosial. Ada tiga metode penyebaran Islam, berdasarkan studinya terhadap cerita-cerita seputar islamisasi di Nusantara, yaitu:<\/p>\n\n\n\n
oleh pedagang muslim dalam jalur perdagangan yang damai<\/li>
oleh para da\u2019i dan orang suci (wali) yang datang dari India atau Arab yang sengaja bertujuan mengislamkan orang-orang kafir dan meningkatkan pengetahuan mereka yang telah beriman <\/li>
dengan kekuasaan atau memaklumkan perang terhadap negara-negara penyembah berhala. <\/li><\/ul>\n\n\n\n
Jadi dengan demikian bisa disimpulkan bahwasanya Islam disebarkan dengan cara perdagangan, pendakwah sufi dan politik (Graaf, 1989: 2). <\/p>\n\n\n\n
Dari sekian banyak cara penyebaran Islam tersebut, kiranya yang paling dominan adalah pendapat yang menyatakan bahwa Islam disebarkan melalui perdagangan. Pendapat seperti ini diangkat oleh sarjana-sarjana barat khususnya Belanda.<\/p>\n\n\n\n
Namun demikian, ada beberapa sarjana Belanda yang meragukan mengenai teori perdagangan ini, seperti Van Leur. Menurutnya, teori ini lemah, sebab tidak mungkin Islamisasi dapat dilakukan secara besar-besaran oleh kaum pedagang dan perkawinan. <\/p>\n\n\n\n
Di antara sejarawan Asia, seperti S.Q. Fatimi juga menyangkal teori perdagangan ini. Menurutnya bahwa Islam disebarkan justru oleh kaum pendakwah sufi <\/a>dari wilayah Bengal. <\/p>\n\n\n\n