Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":28117,"date":"2019-12-28T15:21:32","date_gmt":"2019-12-28T08:21:32","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=28117"},"modified":"2019-12-28T15:21:32","modified_gmt":"2019-12-28T08:21:32","slug":"mengenal-pemikiran-muhammad-syahrur-profesor-teknik-yang-memahami-seluk-beluk-tafsir-al-quran","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-pemikiran-muhammad-syahrur-profesor-teknik-yang-memahami-seluk-beluk-tafsir-al-quran\/","title":{"rendered":"Mengenal Pemikiran Muhammad Syahrur, Profesor Teknik yang Memahami Seluk Beluk Tafsir al-Quran"},"content":{"rendered":"
PeciHitam.org – <\/strong>Muhammad Syahrur merupakan Profesor Teknik Sipil Emeritus di Universitas Damaskus yang mencurahkan perhatiannya pada pemikiran keislaman. Ia lahir di Damaskus, Suriah, 11 April 1938 dan meninggal pada tanggal 22 Desember 2019 di usia 80 tahun.<\/p>\n
Muhammad Syahrur terkadang melakukan pemaknaan terhadap terminologi al-Quran menurut perspektif teori ilmu pengetahuan, seperti ketika ia menjelaskan hukum dialektika alam (jadal al-kawn). Ia memandang pemaknaan ra\u2018ad (kilat) pada surat al-Ra’d ayat 13 yang di jelaskan hadis Nabi dengan \u201cmalaikat yang menggiring mendung dan angin ke arah yang dikehendaki Allah\u201d sebagai pemaknaan yang sangat dangkal bila ditinjau dari sudut pandang sains modern.<\/p>\n
Menurut Muhammad Syahrur, untuk mendapatkan kesesuaian al-Quran dengan ilmu pengetahuan harus selalu dilakukan penakwilan. Bahkan takwil harus berkembang terus-menerus tiada henti seiring dengan perkembangan dan kemajuan teori ilmu pengetahuan. Dari sini tampak bahwa takwil dalam perspektif Syahrur sangat bergantung kepada kemajuan sains.<\/p>\n
Menurutnya, dengan teori takwil, seorang ilmuwan dapat merumuskan teori ilmiah, termasuk Carles Darwin yang dikenal dengan teori evolusinya, yang dipandang sebagai seorang penakwil sekalipun dia tidak pernah membaca al-Quran. Bila dicermati, dalam hal ini sains atau ilmu pengetahuan dijadikan tolok ukur Syahrur dalam memandang kebenaran.<\/p>\n
Pembacaan dan pemaknaan al-Quran dengan melakukan penakwilan sedemikian rupa agar sesuai dengan sains merupakan sesuatu yang harus dilakukan karena menurutnya, pemaknaan tersebut tidak akan mungkin dilakukan tanpa bantuan teori sains modern. Dengan ini Syahrur ingin mengatakan, bahwa takwil sebagai pemaknaan al-Quran hanya bisa dilakukan melalui ilmu pengetahuan.<\/p>\n