Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":28334,"date":"2019-12-30T05:45:09","date_gmt":"2019-12-29T22:45:09","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=28334"},"modified":"2019-12-30T09:55:36","modified_gmt":"2019-12-30T02:55:36","slug":"syekh-hasanuddin-quro-penyebar-islam-pertama-di-karawang","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/syekh-hasanuddin-quro-penyebar-islam-pertama-di-karawang\/","title":{"rendered":"Syekh Hasanuddin Quro, Penyebar Islam Pertama di Karawang"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Syekh Hasanuddin Quro merupakan sosok penyebar Islam pertama di wilayah Jawa Barat, khususnya kabupaten Karawang. Lokasi makamnya terletak di Dusun Pulobata, Desa Pulokelapa, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang. Diperkirakan bahwa Syekh Hasanuddin Quro tiba di Karawang pada tahun 1417 M.<\/p>\n\n\n\n

Menurut Agus Sunyoto (2017) dengan mengutip naskah Negarakertabhumi Sarga III dan IV <\/em>bahwa Syekh Hasanuddin Quro merupakan seorang putra dari Syaikh Siddik asal Negeri Champa<\/a><\/strong>, Vietnam. Syaikh Hasanuddin datang dengan menumpang kapal Cina yang dikomandoi oleh Panglima Besar Wai-ping dan Laksamana Cheng Ho<\/a><\/strong>.<\/p>\n\n\n\n

Armada Cina\ntersebut kemudian tiba di Pelabuhan Karawang pada tahun 1417 M. Saat itulah\nSyaikh Hasanuddin Quro turun di sana. Kemudian, kapal armada Cina tersebut\nmelanjutkan perjalanannya ke Pelabuhan Bandar Muara Jati, Cirebon.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian, Syekh Hasanuddin Quro setelah sampai di Karawang, ia menikah dengan seorang puteri bangsawan di sana. Putri bangsawan tersebut bernama Nay Retna Parwati. Kemudian, setelah mereka berdua menikah lantas mendirikan pesantren pada tahun 1418 M. <\/p>\n\n\n\n

Pesantren tersebut kemudian menjadi tempat penting dalam penyebaran Islam di Karawang. Syekh Hasanuddin Quro melakukan dakwah melalui jalur kebudayaan yang simpatik. Ia memanfaatkan kemerduan suaranya dalam membaca al-Qur\u2019an untuk menarik hati masyarakat Karawang untuk masuk Islam.<\/p>\n\n\n\n

Dikisahkan bahwa banyak penduduk dengan sukarela masuk Islam setelah terpana dengan suara merdu Syekh Hasanuddin Quro tersebut. Dari keahliannya dalam membaca al-Qur\u2019an tersebutlah gelar \u201cQuro\u201d diberikan kepadanya. Gelar tersebut memiliki makna sebagai orang yang ahli membaca al-Qur\u2019an.<\/p>\n\n\n\n

Lokasi tinggal Syekh Hasanuddin merupakan daerah pesisir dekat Pelabuhan Karawang. Pelabuhan tersebut memiliki posisi yang strategis bagi kerajaan yang saat itu masih berkuasa, yakni Kerajaan Padjajaran. Pelabuhan Karawang tersebut menjadi jalur utama untuk perdagangan menuju Pelabuhan Sunda Kelapa di Jayakarta atau Batavia (Jakarta).<\/p>\n\n\n\n

Selain itu,\nPelabuhan Karawang juga menghubungkan jalur darat antara pusat Kerajaan\nPadjajaran dengan wilayah-wilayah penting kerajaan lainnya. Menurut Agus\nSunyoto (2017) dengan mengutip Moh. Amir Sutaarga dalam karyanya Prabu\nSiliwangi <\/em>bahwa Pelabuhan Karawang tersebut merupakan jalur darat yang\nmenghubungkan pusat kerajaan dengan Purwakarta, Cileungsi, Sumedang, hingga\nCiamis.<\/p>\n\n\n\n

Dengan kata\nlain, daerah Pelabuhan Karawang tersebut merupakan tempat strategis jalur\nperdagangan dan kekuasaan Kerajaan Padjajaran. Lantas, usaha penyebaran Islam\nyang dilakukan oleh Syaikh Hasanuddin Quro tersebut membuat Kerajaan Padjajaran\nyang saat itu dipimpin Prabu Anggalarang menjadi khawatir.<\/p>\n\n\n\n

Kekhawatiran\nPrabu Anggalarang adalah karena jika Syaikh Hasanuddin Quro dibiarkan berdakwah\ndi sana akan menganggu kekuasaan kerajaan saat itu. Karena, lokasi penyebaran\nIslam SYaikh Hasanuddin Quro tersebut merupakan tempat yang strategis.\nDikakutkan akan cepat menyebar di wilayah lain kerajaan.<\/p>\n\n\n\n

Lantas,\nkemudian Prabu Anggalarang meminta Syaikh Hasanuddin Quro untukmenghentikan\ndakwahnya di Karawang. Kemudian, Syaikh Hasanuddin diminta oleh sang Prabu\nuntuk pindah ke Malaka. Karena saat itu Malaka sudah dikenal sebagai wilayah\nyang mana Islam sudah tersebar massif.<\/p>\n\n\n\n

Namun, setelah\ntak lama Syaikh Hasanuddin Quro pindah ke Malaka, ia kembali lagi ke Karawang.\nKetika kembali tersebut, ia kemudian mendirikan sebuah langgar atau mushola.\nDan syahdan, banyak penduduk di kawasan tersebut yang masuk Islam. Kemudian,\nperkembangan tersebut membuat Prabu Anggalarang marah kembali.<\/p>\n\n\n\n

Prabu Anggalarang\nkemudian memerintahkan putra mahkota, Raden Pamanah Rasa untuk membereskan\nSyaikh Hasanuddin Quro. Namun, naasnya bahwa ketika Raden Pamanah Rasa datang\nke tempat Syaikh Hasanuddin Quro malah justru membuatnya jatuh cinta kepada Nyi\nSubanglarang, putrid dari Syaikh Hasanuddin Quro.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian,\nsetelah sang putra mahkota tersebut jatuh cinta, lantas ia dinikahkan dengan\nNyi Subanglarang tersebut. Dengan demikan, langgar tempat Syaikh Hasanuddin\nQuro tidak jadi ditutup dan Islam terus berkembang. Bahkan memiliki hubungan\nyang baik dengan kekuasaan.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian,\npernikahan Raden Pamanah Rasa dengan Nyi Subanglarang tersebut melahirkan\nbeberapa keturunan. Antara lain adalah Pangeran Walangsungsang, Nyi\nLarasantang, dan Kian Santang.<\/p>\n\n\n\n

Keturunan\ntersebut kemudian menjadi tokoh besar dalam penyebaran Islam di Jawa Barat. Dan\nyang paling terkenal adalah Kian Santang. Dan dari Nyi Larangsantang,\nmelahirkan putera bernama Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Djati.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian, putra\nlain dari Syaikh Hasanuddin Quro, bernama Syaikh Bentong menikah dengan puteri\ndari Cina bernama Siu The Yo. Dan dari pernikahan tersebutlah melahirkan Prabu\nBrawijaya V, penguasa Majapahit. Dan Prabu Brawijaya V melahirkan putera\nbernama Raden Patah yang kemudian mendirikan Kerajaan Demak Islam.<\/p>\n\n\n\n

Demikianlah kisah Syekh Hasanuddin Quro yang menyebarkan Islam di Karawang. Dari beliaulah kemudian Islam berkembang dengan cepat di daerah Jawa Barat sebelum era Wali Songo. Wallahua\u2019lam.<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Syekh Hasanuddin Quro merupakan sosok penyebar Islam pertama di wilayah Jawa Barat, khususnya kabupaten Karawang. Lokasi makamnya terletak di Dusun Pulobata, Desa Pulokelapa, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang. Diperkirakan bahwa Syekh Hasanuddin Quro tiba di Karawang pada tahun 1417 M. Menurut Agus Sunyoto (2017) dengan mengutip naskah Negarakertabhumi Sarga III dan IV bahwa Syekh […]<\/p>\n","protected":false},"author":47,"featured_media":28395,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[12],"tags":[8451,8450,8449],"yoast_head":"\nSyekh Hasanuddin Quro, Penyebar Islam Pertama di Karawang - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Dikisahkan bahwa banyak penduduk dengan sukarela masuk Islam setelah terpana dengan suara merdu Syekh Hasanuddin Quro tersebut\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/syekh-hasanuddin-quro-penyebar-islam-pertama-di-karawang\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Syekh Hasanuddin Quro, Penyebar Islam Pertama di Karawang - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Dikisahkan bahwa banyak penduduk dengan sukarela masuk Islam setelah terpana dengan suara merdu Syekh Hasanuddin Quro tersebut\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/syekh-hasanuddin-quro-penyebar-islam-pertama-di-karawang\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-12-29T22:45:09+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-12-30T02:55:36+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/syekh-qura-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"M. Fakhru Riza\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"M. Fakhru Riza\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/syekh-hasanuddin-quro-penyebar-islam-pertama-di-karawang\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/syekh-hasanuddin-quro-penyebar-islam-pertama-di-karawang\/\"},\"author\":{\"name\":\"M. Fakhru Riza\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/b7fac6a01576c1cef4c0b46c9b7664b3\"},\"headline\":\"Syekh Hasanuddin Quro, Penyebar Islam Pertama di Karawang\",\"datePublished\":\"2019-12-29T22:45:09+00:00\",\"dateModified\":\"2019-12-30T02:55:36+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/syekh-hasanuddin-quro-penyebar-islam-pertama-di-karawang\/\"},\"wordCount\":680,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/syekh-hasanuddin-quro-penyebar-islam-pertama-di-karawang\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/syekh-qura-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"penyebar islam di karawang\",\"syekh hasanuddin qura\",\"syekh qura\"],\"articleSection\":[\"Tokoh\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/syekh-hasanuddin-quro-penyebar-islam-pertama-di-karawang\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/syekh-hasanuddin-quro-penyebar-islam-pertama-di-karawang\/\",\"name\":\"Syekh Hasanuddin Quro, Penyebar Islam Pertama di Karawang - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/syekh-hasanuddin-quro-penyebar-islam-pertama-di-karawang\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/syekh-hasanuddin-quro-penyebar-islam-pertama-di-karawang\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/syekh-qura-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2019-12-29T22:45:09+00:00\",\"dateModified\":\"2019-12-30T02:55:36+00:00\",\"description\":\"Dikisahkan bahwa banyak penduduk dengan sukarela masuk Islam setelah terpana dengan suara merdu Syekh Hasanuddin Quro tersebut\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/syekh-hasanuddin-quro-penyebar-islam-pertama-di-karawang\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/syekh-hasanuddin-quro-penyebar-islam-pertama-di-karawang\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/syekh-hasanuddin-quro-penyebar-islam-pertama-di-karawang\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/syekh-qura-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/syekh-qura-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"syekh qura\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/syekh-hasanuddin-quro-penyebar-islam-pertama-di-karawang\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Syekh Hasanuddin Quro, Penyebar Islam Pertama di Karawang\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/b7fac6a01576c1cef4c0b46c9b7664b3\",\"name\":\"M. Fakhru Riza\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/797f3a3837b59fe56dd81aba15de0674?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/797f3a3837b59fe56dd81aba15de0674?s=96&r=g\",\"caption\":\"M. Fakhru Riza\"},\"description\":\"Alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/rizafakhru\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Syekh Hasanuddin Quro, Penyebar Islam Pertama di Karawang - Pecihitam.org","description":"Dikisahkan bahwa banyak penduduk dengan sukarela masuk Islam setelah terpana dengan suara merdu Syekh Hasanuddin Quro tersebut","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/syekh-hasanuddin-quro-penyebar-islam-pertama-di-karawang\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Syekh Hasanuddin Quro, Penyebar Islam Pertama di Karawang - Pecihitam.org","og_description":"Dikisahkan bahwa banyak penduduk dengan sukarela masuk Islam setelah terpana dengan suara merdu Syekh Hasanuddin Quro tersebut","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/syekh-hasanuddin-quro-penyebar-islam-pertama-di-karawang\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-12-29T22:45:09+00:00","article_modified_time":"2019-12-30T02:55:36+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/syekh-qura-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"M. Fakhru Riza","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"M. Fakhru Riza","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/syekh-hasanuddin-quro-penyebar-islam-pertama-di-karawang\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/syekh-hasanuddin-quro-penyebar-islam-pertama-di-karawang\/"},"author":{"name":"M. Fakhru Riza","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/b7fac6a01576c1cef4c0b46c9b7664b3"},"headline":"Syekh Hasanuddin Quro, Penyebar Islam Pertama di Karawang","datePublished":"2019-12-29T22:45:09+00:00","dateModified":"2019-12-30T02:55:36+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/syekh-hasanuddin-quro-penyebar-islam-pertama-di-karawang\/"},"wordCount":680,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/syekh-hasanuddin-quro-penyebar-islam-pertama-di-karawang\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/syekh-qura-scaled.jpg","keywords":["penyebar islam di karawang","syekh hasanuddin qura","syekh qura"],"articleSection":["Tokoh"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/syekh-hasanuddin-quro-penyebar-islam-pertama-di-karawang\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/syekh-hasanuddin-quro-penyebar-islam-pertama-di-karawang\/","name":"Syekh Hasanuddin Quro, Penyebar Islam Pertama di Karawang - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/syekh-hasanuddin-quro-penyebar-islam-pertama-di-karawang\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/syekh-hasanuddin-quro-penyebar-islam-pertama-di-karawang\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/syekh-qura-scaled.jpg","datePublished":"2019-12-29T22:45:09+00:00","dateModified":"2019-12-30T02:55:36+00:00","description":"Dikisahkan bahwa banyak penduduk dengan sukarela masuk Islam setelah terpana dengan suara merdu Syekh Hasanuddin Quro tersebut","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/syekh-hasanuddin-quro-penyebar-islam-pertama-di-karawang\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/syekh-hasanuddin-quro-penyebar-islam-pertama-di-karawang\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/syekh-hasanuddin-quro-penyebar-islam-pertama-di-karawang\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/syekh-qura-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/syekh-qura-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"syekh qura"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/syekh-hasanuddin-quro-penyebar-islam-pertama-di-karawang\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Syekh Hasanuddin Quro, Penyebar Islam Pertama di Karawang"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/b7fac6a01576c1cef4c0b46c9b7664b3","name":"M. Fakhru Riza","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/797f3a3837b59fe56dd81aba15de0674?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/797f3a3837b59fe56dd81aba15de0674?s=96&r=g","caption":"M. Fakhru Riza"},"description":"Alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/rizafakhru\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/28334"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/47"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=28334"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/28334\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/28395"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=28334"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=28334"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=28334"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}