Pecihitam.org<\/strong> – Sumpah memiliki derajat yang tinggi atau tidak main-main. Sumpah pun memiliki konsekwensi dan dampak pada yang mengucapkannya. Bagi seorang mukmin disyariatkan untuk tidak banyak bersumpah, meskipun isi sumpahnya benar (jujur), karena banyak bersumpah terkadang menjerumuskan seseorang dalam kedustaan.. Tetapi bagaimana jadinya jika sumpah itu terucap dari Lisan yang Suci? Ya, Sumpah Nabi MUhammad SAW untuk umatnya?<\/p>\n\n\n\n Di dalam sebuah hadis, diriwayatkan oleh Ahmad. Ia mendapatkannya dari Abu Kabsyah al-Anmari, Rasululah pernah bersumpah. Ada tiga hal dalam sumpah Nabi Muhammad SAW yang tertuang didalamnya sebagai berikut :<\/p>\n\n\n\n \u062b\u064e\u0644\u064e\u0627\u062b\u064c \u0623\u064f\u0642\u0652\u0633\u0650\u0645 \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0647\u0650\u0646\u064e\u0651\u060c \u0648\u064e\u0623\u064f\u062d\u064e\u062f\u0650\u0651\u062b\u064f\u0643\u064f\u0645 \u062d\u064e\u062f\u0650\u064a\u062b\u064b\u0627\u0641\u064e\u0627\u062d\u0652\u0641\u064e\u0638\u064f\u0648\u0647\u064f\u060c\u0642\u064e\u0627\u0644\u064e\n\u0641\u064e\u0623\u064e\u0645\u064e\u0651\u0627\u0627\u0644\u062b\u064e\u0651\u0644\u064e\u0627\u062b\u064f \u0627\u0644\u064e\u0651\u062a\u0650\u064a \u0623\u064f\u0642\u0652\u0633\u0650\u0645\u064f \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0647\u0650\u0646\u064e\u0651: \u0641\u064e\u0625\u0650\u0646\u064e\u0651\u0647\u064f \u0645\u064e\u0627\u0646\u064e\u0642\u064e\u0651\u0635\u064e \u0645\u064e\u0627\u0644\u064e \u0639\u064e\u0628\u0652\u062f\u064d\n\u0635\u064e\u062f\u064e\u0642\u064e\u0629\u064c\u060c<\/p>\n\n\n\n \u0648\u064e\u0644\u064e\u0627\u0638\u064f\u0644\u0650\u0645 \u0639\u064e\u0628\u0652\u062f\u064c\u0628\u0650\u0645\u064e\u0638\u0652\u0644\u064e\u0645\u064e\u0629\u064d\n\u0641\u064e\u064a\u064e\u0635\u0652\u0628\u0650\u0631\u064f\u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0647\u064e\u0627 \u0625\u0650\u0644\u064e\u0651\u0627\u0632\u064e\u0627\u062f\u064e\u0647\u064f \u0627\u0644\u0644\u064e\u0651\u0647\u064f \u0628\u0650\u0647\u064e\u0627\u0639\u0650\u0632\u064b\u0651\u0627\u060c \u0648\u064e\u0644\u064e\u0627\u064a\u064e\u0641\u0652\u062a\u064e\u062d\u064f \u0639\u064e\u0628\u0652\u062f\u064c\u0628\u064e\u0627\u0628\u064e\n\u0645\u064e\u0633\u0652\u0623\u064e\u0644\u064e\u0629\u064d \u0625\u0650\u0644\u064e\u0651\u0627\u0641\u064e\u062a\u064e\u062d\u064e \u0627\u0644\u0644\u064e\u0651\u0647\u064f \u0644\u064e\u0647\u064f \u0628\u064e\u0627\u0628\u064e \u0641\u064e\u0642\u0652\u0631\u064d<\/p>\n\n\n\n \u201cAku bersumpah atas tiga hal, dan Aku akan ceritakan pada\nkalian kemudian perihal sumpah yang tiga tersebut,\u201d kemudian Nabi\nmelanjutkannya, \u201cadapun tiga hal yang atasnya aku bersumpah yaitu: harta tidak\nakan berkurang karena disedekahkan, dan tak seorangpun yang terdzalimi lalu\nkemudian ia bersabar atas perlakuan dzalim tersebut kecuali Allah akan\nmenambahkan baginya kemuliaan, dan tak seorang pun yang suka membuka diri untuk\nmeminta-minta selainkan Allah semakin membuka pintu kemiskinan baginya\u201d.<\/p>\n\n\n\n Ada pelajaran yang bisa kita petik dari hadis tersebut,\nyakni bahwa kita sebagai ummat Nabi SAW Umat yang murah hati, rajin bersedekah\nserta selalu bersabar dan tabah saat mendapatkan cobaan dari Allah SWT. <\/p>\n\n\n\n Asbabul Wurud atau sebab munculnya hadis di atas, seperti diceritakan oleh Ahmad yang didapat dari Abu Hurairah, bahwasanya suatu ketika pernah ada seorang laki-laki mencaci maki Abu Bakar dengan dengan berbagai cacian dan makian dan pada saat itu Nabi saw sedang duduk. Peristiwa itu membuat Nabi heran dan tersenyum. Beliau melihat Abu Bakar berlebihan dalam merespons sebagian cacian yang dilontarkan orang tersebut. Atas respons Abu Bakar yang berlebihan itu, Nabi marah dan bangun dari duduknya lantas pergi meninggalkan Abu Bakar.<\/p>\n\n\n\n Lalu, Abu Bakar pun membuntuti Rasul sambil berucap, \u201cYa\nRasulallah, orang itu mencaciku dan engkau Rasulullah duduk, saat aku merespon\ncacian orang itu, dan engkau marah lalu bagun dan langsung pergi.\u201d<\/p>\n\n\n\n Nabi Muhammad SAW pun bersabda, \u201cTadi ada malaikat datang untuk membelamu, tapi saat engkau merespon\u00a0 ucapan orang itu, setan pun ikut campur sedangkan aku tidak mau duduk dekat dengan setan.\u201d Lalu nabi berkata, \u201cWahai Abu Bakar, ada tiga hal yang kesemuanya itu benar, tak seorangpun dari hamba Allah yang terdzalomi,\u00a0 lalu kemudian orang tersebut menahan diri dengan tidak merespon dengan membalasnya karena Allah, melainkan Allah akan memberikan kemuliaan dengan sebuah kemenangan, dan tak seorang hambapun yang membuka pintu pemberian, yang dengannya bertujuan untuk bersilaturrahmi, maka Allah akan manambah hartanya, dan tak seorangpun yang dirinya suka membuka pintu untuk meminta-minta dengan tujuan untuk memperkaya diri, kecuali Allah akan semakin menguranginya.\u201d<\/p>\n\n\n\n Hadis mengenai sumpah nabi Muhammad SAW tersebut tercantum dalam Musnad Imam Ahmad 4\/231, selain itu juga ada dalam shahih Muslim\u00a0 2\/386 dalam kitab: al-Birr, bab: an-Nahyu dan as-Sabab (Larangan dari Mencaci,\u00a0 dari Abu Hurairah, Dan at-Tirmidzi dalam Abwabuz-Zuhd, bab: Ma Ja-a fi Hammi ad-Dun-ya wa Hubbiha Abu Hurairah (Hadits-hadits tentang Berkeinginan dan Mencintai Dunia, dari Abu Hurairah, (3\/386), dan Ahmad dari Abdurrahman bin \u2018Auf dengan lafazd-lafazd yang berbeda.<\/p>\n\n\n\n Wallahu a’lam<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Pecihitam.org – Sumpah memiliki derajat yang tinggi atau tidak main-main. Sumpah pun memiliki konsekwensi dan dampak pada yang mengucapkannya. Bagi seorang mukmin disyariatkan untuk tidak banyak bersumpah, meskipun isi sumpahnya benar (jujur), karena banyak bersumpah terkadang menjerumuskan seseorang dalam kedustaan.. Tetapi bagaimana jadinya jika sumpah itu terucap dari Lisan yang Suci? Ya, Sumpah Nabi MUhammad […]<\/p>\n","protected":false},"author":12,"featured_media":3672,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6],"tags":[2292,2291],"yoast_head":"\n