Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":28572,"date":"2020-01-03T21:05:29","date_gmt":"2020-01-03T14:05:29","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=28572"},"modified":"2020-01-03T21:05:30","modified_gmt":"2020-01-03T14:05:30","slug":"kisah-ummu-salamah-hingga-akhirnya-menjadi-istri-rasulullah-saw","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-ummu-salamah-hingga-akhirnya-menjadi-istri-rasulullah-saw\/","title":{"rendered":"Kisah Ummu Salamah Hingga Akhirnya Menjadi Istri Rasulullah Saw"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org<\/strong> – Hindun binti Suhail atau yang biasa kenal dengan nama Ummu Salamah, beliau adalah Ummul mukminin yang terkenal cantik, kuat menawan dan jihadis juga sabar.<\/p>\n\n\n\n
Ayahnya bernama Suhail bin Mughiroh bin Makhzum, seorang dermawan yang kaya, ia adalah pemimpin kaumnya. Ibunya bernama Atikah binti Amir bin Rabi\u2019ah bin Malik bin Jazimah bin Alqamah al-Kan\u2019aniyah, ia berasal dari bani Faras.<\/p>\n\n\n\n
Ia terkenal sebagai perempuan yang sangat menawan sehingga banyak yang ingin mempersuntingnya. Namun Abdullah bin Abdul Asad bin Hilal bin Abdullah bin Umar bin Makhzum lah yang berhasil menikahinya.<\/p>\n\n\n\n
Ibu dari Abdullah bin Abdul Asad adalah Barrah bin Abdul Muthalib yang berarti ia adalah bibi Nabi Muhammad SAW. Abdullah dan Nabi Muhammad merupakan saudara sesusuan dari Tsuwaibah budak Abu Lahab. <\/p>\n\n\n\n
Kondisi penyiksaan dan penggangguan dari orang-orang Quraisy membuat Rasulullah mengizinkan kaum muslimin untuk hijrah ke Habasyah, salah satunya adalah Abdullah bersama Hindun. Ketika disana Hindun melahirkan empat anaknya yaitu Zainab, Salamah, Umar dan Durrah.<\/p>\n\n\n\n
Setelah lama hidup di Habasyah mereka kembali ke Makkah, karena mendengar masuknya Umar bin Khathab dan Hamzah bin Abdul Muthalib dengan harapan dapat dilindungi dari penyiksaan orang-orang kafir.<\/p>\n\n\n\n