Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":28741,"date":"2019-12-31T15:30:24","date_gmt":"2019-12-31T08:30:24","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=28741"},"modified":"2019-12-31T17:03:49","modified_gmt":"2019-12-31T10:03:49","slug":"inilah-5-alasan-perbedaan-status-kenajisan-kencing-bayi-laki-laki-dan-bayi-perempuan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/inilah-5-alasan-perbedaan-status-kenajisan-kencing-bayi-laki-laki-dan-bayi-perempuan\/","title":{"rendered":"Inilah 5 Alasan Perbedaan Status Kenajisan Kencing Bayi Laki-Laki dan Bayi Perempuan"},"content":{"rendered":"\n

PECIHITAM.ORG –<\/strong> Sebagaimana kita tahu bahwa ada perbedaan hukum berkaitan status kenajisan kencing bayi laki-laki dan perempuan. Kencing bagi laki-laki yang belum berusia 2 tahun dan belum mengkonsumsi selain air susu, dihukumi najis mukhaffafah<\/em>, sementara kencing bayi perempuan dihukumi najis mutawassithah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Sekilas ini nampak tidak adil. Dengan alasan sama-sama bayi, tapi kok status kenajisan kencingnya berbeda. Kira-kira begitu masyghul dari sebagian orang tua, terutama ibu-ibu yang mungkin merawat bayi perempuan kembar. Waduh, repot untuk mensucikannya.<\/p>\n\n\n\n

Benarkan hukum ini tidak adil? Tinggu dulu. Definisi adil itu bukan berarti harus sama status hukumnya hanya karena ada kesamaan dalam sebagian kecil. Memang sama-sama bayi berusia di bawah dua tahun dan sama-sama hanya mengkonsumsi air susu.<\/p>\n\n\n\n

Tapi antara kedua bayi ini, yakni bayi laki-laki dan bayi perempuan terdapat perbedaan yang begitu banyak melebihi persamaannya. Dari sinilah kemudian status kencing bayi laki-laki dan perempuan menjadi berbeda pula.<\/p>\n\n\n\n

Karena definisi adil secara istilah adalah \u0648\u0636\u0639<\/strong> \u0634\u064a\u0621<\/strong> \u0641\u064a<\/strong> \u0645\u062d\u0644\u0647<\/strong> (menempatkan sesuatu pada tempatnya). Maka penetapan status kenajisan kencing bayi laki-laki sebagai najis mukhaffafah<\/em> dan kencing bayi perempuan sebagai najis mutawassithah<\/em> adalah sesuai prinsip keadilan. Jika dipaksakan sama, justeru di situlah terjadi ketidakadilan, karena menuntut kesamaan padahal kodrat beda. <\/p>\n\n\n\n

Berikut kami sajikan lima alasan yang membedakan anatara status kenajisan kencing bayi laki-laki dan perempuan.<\/p>\n\n\n\n

  1. Kencing bayi laki-laki lebih lembut daripada kencing bayi perempuan, sehingga lebih mudah menyerap pada tempat yang terkena kencing. Hal ini berbeda dengan kencing bayi perempuan yang lebih susah menyerap.<\/li>
  2. Asal penciptaan laki-laki dari adalah dari air dan tanah yang keduanya suci. Sedangkan asal kejadian wanita dari daging dan darah (najis), sebagaimana kita tahu Hawa tercipta dari tulang rusuk Nabi Adam AS.<\/li>
  3. Balig atau masuk fase dewasa bagi anak laki-laki ditandai dengan keluarnya cairan suci, yaitu mani. Sedangkan pada perempuan ditandai dengan mani dan atau cairan najis, yaitu darah haid.<\/li>
  4. Kencing bayi perempuan umumnya keluar dengan memancar keras dan menyebar. Sedangkan kencing bayi laki-laki hanya jatuh pada satu tempat saja.<\/li>
  5. Kencing bayi perempuan lebih pekat, lebih kekuning-kuningan dan lebih tajam baunya berbeda dengan kencing bayi laki-laki.<\/li><\/ol>\n\n\n\n

    Tentang 3 perbedaan pertama di atas dijelaskan oleh Syaikh Ibrahim al-Bajuri<\/a> berikut <\/p>\n\n\n\n

    \u0648\u0627\u0644\u0641\u0631\u0642 \u0628\u064a\u0646\u0647\u0645\u0627 \u0627\u0646 \u0628\u0648\u0644 \u0627\u0644\u0635\u0628\u064a \u0627\u0631\u0642 \u0645\u0646 \u0628\u0648\u0644 \u0627\u0644\u0635\u0628\u064a\u0629 \u0648 \u0627\u0644\u0627\u0626\u062a\u0644\u0627\u0641 \u0628\u0645\u062d\u0644\u0647 \u0627\u0643\u062b\u0631 \u0645\u0646 \u0627\u0644\u0627\u0626\u062a\u0644\u0627\u0641 \u0628\u0645\u062d\u0644\u0647\u0627 \u0641\u062e\u0641\u0641 \u0641\u064a\u0647 \u062f\u0648\u0646\u0647\u0627 \u0648\u0627\u064a\u0636\u0627 \u0627\u0635\u0644 \u062e\u0644\u0642\u0647 \u0645\u0646 \u0645\u0627\u0621 \u0648\u0637\u064a\u0646 \u0648\u0627\u0635\u0644 \u062e\u0644\u0642\u0647\u0627 \u0645\u0646 \u0644\u062d\u0645 \u0648\u062f\u0645 \u0641\u0627\u0646 \u062d\u0648\u0627\u0621 \u062e\u0644\u0642\u062a \u0645\u0646 \u0636\u0644\u0639 \u0627\u062f\u0645 \u0627\u0644\u0642\u0635\u064a\u0631 \u0648\u0627\u064a\u0636\u0627 \u0628\u0644\u0648\u063a \u0627\u0644\u0635\u0628\u064a \u0628\u0645\u0627\u0626\u0639 \u0637\u0627\u0647\u0631 \u0648\u0647\u0648 \u0627\u0644\u0645\u0646\u064a \u0641\u0642\u0637 \u0648\u0628\u0644\u0648\u063a\u0647\u0627 \u0628\u0630\u0627\u0644\u0643 \u0648\u0628\u0645\u0627\u0626\u0639 \u0646\u062c\u0633 \u0648\u0647\u0648 \u0627\u0644\u062d\u064a\u0636<\/strong><\/p>\n\n\n\n

    Perbedaan antara keduanya adalah kencing bayi lebih lembut daripada kencing bayi perempuan dan menyerapnya kencing bayi laki-laki dengan tempatnya lebih banyak daripada menyerapnya kencing bayi perempuan.<\/em><\/p>\n\n\n\n

    Maka kencing bayi laki-laki lebih ringan daripada kencing bayi perempuan. Juga asal penciptaan laki-laki dari air dan tanah, sedang penciptaan perempuan dari daging dan darah, karena Hawa diciptakan dari tulang rusuk pendek Nabi Adam. <\/em><\/p>\n\n\n\n

    Juga karena balighnya laki-laki hanya (ditandai) dengan keluarnya cairan yang suci, yakni mani. Sedang perempuan (ditandai) dengan cairan suci juga tapi bercampur dengan cairan najis, yakni darah haid<\/em>. (Hasyiyah al-Bajuri<\/em> Juz I halaman 106 – 107)<\/strong><\/p>\n\n\n\n

    Adapun 2 perbedaan terakhir dijelaskan oleh Abu Bakar Al-Hishny<\/a> sebagai berikut <\/p>\n\n\n\n

    \u0648 \u0641\u0631\u0642 \u0628\u064a\u0646\u0647\u0645\u0627 \u0645\u0646 \u062c\u0647\u0629 \u0627\u0644\u0645\u0639\u0646\u0649 \u0628\u0648\u062c\u0648\u0647. \u0645\u0646\u0647\u0627 \u0627\u0646 \u0628\u0648\u0644 \u0627\u0644\u062c\u0627\u0631\u064a\u0629 \u064a\u062a\u0631\u0634\u0634 \u0641\u0627\u062d\u062a\u064a\u062c \u0641\u064a\u0647 \u0627\u0644\u0649 \u0627\u0644\u063a\u0633\u0644 \u0628\u062e\u0644\u0627\u0641 \u0628\u0648\u0644 \u0627\u0644\u0635\u0628\u0649 \u0641\u0627\u0646\u0647 \u064a\u0642\u0639 \u0641\u064a \u0645\u062d\u0644 \u0648\u0627\u062d\u062f\u060c \u0645\u0646\u0647\u0627 \u0627\u0646 \u0628\u0648\u0644 \u0627\u0644\u062c\u0627\u0631\u064a\u0629\u062b\u062e\u064a\u0646 \u0627\u0635\u0641\u0631 \u0645\u0646\u062a\u0646 \u064a\u0644\u0635\u0642 \u0628\u0627\u0644\u0645\u062d\u0644 \u0628\u062e\u0644\u0627\u0641 \u0628\u0648\u0644 \u0627\u0644\u0635\u0628\u0649<\/strong><\/p>\n\n\n\n

    Perbedaan anatara kencing bayi laki-laki dan dari segi makna tedapat beberapa pendapat. Diantaranya bahwa kencing bayi perempuan memercik ke mana-mana, maka butuh disucikan dengan dibasuh. <\/em><\/p>\n\n\n\n

    Berbeda dengan kencing bayi laki-laki, karena hanya jatuh pada satu tempat. (Perbedaan lainnya) diataranya kencing bayi perempuan pekat, kekuning-kuningan dan menyengat baunya serta menempel pada tempat yang terkena kencing. Berbeda dengan kencing bayi laki-laki.<\/em> (Kifayah al-Akhyar<\/em> Juz I halaman 67)<\/strong><\/p>\n\n\n\n

    Demikianlah 5 alasan atau perbedaan tentang kencing bayi laki-laki dan perempuan yang kemudian berakibat pada status kenajisan dan cara mensukinnya, sebagaimana riwayat Imam Tirmidzi<\/a>.<\/p>\n\n\n\n

    \u064a\u064f\u063a\u0652\u0633\u064e\u0644\u064f \u0645\u0650\u0646\u0652 \u0628\u064e\u0648\u0652\u0644\u0650 \u0627\u0644\u0652\u062c\u064e\u0627\u0631\u0650\u064a\u064e\u0629\u0650 \u0648\u064a\u064f\u0631\u064e\u0634\u0651\u064f \u0645\u0650\u0646\u0652 \u0628\u064e\u0648\u0652\u0644\u0650 \u0627\u0644\u063a\u064f\u0644\u0627\u0645\u0650<\/strong><\/p>\n\n\n\n

    “MKencing bayi perempuan dibasuh dan kencing bayi laki-laki dipercikkan dengan air<\/em>. (HR. Tirmidzi)<\/strong><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

    PECIHITAM.ORG – Sebagaimana kita tahu bahwa ada perbedaan hukum berkaitan status kenajisan kencing bayi laki-laki dan perempuan. Kencing bagi laki-laki yang belum berusia 2 tahun dan belum mengkonsumsi selain air susu, dihukumi najis mukhaffafah, sementara kencing bayi perempuan dihukumi najis mutawassithah. Sekilas ini nampak tidak adil. Dengan alasan sama-sama bayi, tapi kok status kenajisan kencingnya […]<\/p>\n","protected":false},"author":38,"featured_media":28752,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2190],"tags":[8530,2515,2517],"yoast_head":"\nInilah 5 Alasan Perbedaan Status Kenajisan Kencing Bayi Laki-Laki dan Bayi Perempuan - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Sebagaimana kita tahu bahwa ada perbedaan hukum berkaitan status kenajisan kencing bayi dan perempuan. Kencing bayi laki-laki dihukumi najis mukhaffafah\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/inilah-5-alasan-perbedaan-status-kenajisan-kencing-bayi-laki-laki-dan-bayi-perempuan\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Inilah 5 Alasan Perbedaan Status Kenajisan Kencing Bayi Laki-Laki dan Bayi Perempuan - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Sebagaimana kita tahu bahwa ada perbedaan hukum berkaitan status kenajisan kencing bayi dan perempuan. Kencing bayi laki-laki dihukumi najis mukhaffafah\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/inilah-5-alasan-perbedaan-status-kenajisan-kencing-bayi-laki-laki-dan-bayi-perempuan\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:author\" content=\"facebook.com\/rahmatsemesta\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-12-31T08:30:24+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-12-31T10:03:49+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Ini-Alasan-di-Balik-Perbedaan-Status-Kenajisan-Kencing-Bayi-Laki-Laki-dan-Bayi-Perempuan-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Faisol Abdurrahman\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Faisol Abdurrahman\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/inilah-5-alasan-perbedaan-status-kenajisan-kencing-bayi-laki-laki-dan-bayi-perempuan\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/inilah-5-alasan-perbedaan-status-kenajisan-kencing-bayi-laki-laki-dan-bayi-perempuan\/\"},\"author\":{\"name\":\"Faisol Abdurrahman\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/4287e2a377f87d81b4bf980780d24486\"},\"headline\":\"Inilah 5 Alasan Perbedaan Status Kenajisan Kencing Bayi Laki-Laki dan Bayi Perempuan\",\"datePublished\":\"2019-12-31T08:30:24+00:00\",\"dateModified\":\"2019-12-31T10:03:49+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/inilah-5-alasan-perbedaan-status-kenajisan-kencing-bayi-laki-laki-dan-bayi-perempuan\/\"},\"wordCount\":553,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/inilah-5-alasan-perbedaan-status-kenajisan-kencing-bayi-laki-laki-dan-bayi-perempuan\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Ini-Alasan-di-Balik-Perbedaan-Status-Kenajisan-Kencing-Bayi-Laki-Laki-dan-Bayi-Perempuan-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"kencing bayi laki-laki dan perempuan\",\"najis mukhaffafah\",\"najis mutawassithah\"],\"articleSection\":[\"Thaharah\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/inilah-5-alasan-perbedaan-status-kenajisan-kencing-bayi-laki-laki-dan-bayi-perempuan\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/inilah-5-alasan-perbedaan-status-kenajisan-kencing-bayi-laki-laki-dan-bayi-perempuan\/\",\"name\":\"Inilah 5 Alasan Perbedaan Status Kenajisan Kencing Bayi Laki-Laki dan Bayi Perempuan - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/inilah-5-alasan-perbedaan-status-kenajisan-kencing-bayi-laki-laki-dan-bayi-perempuan\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/inilah-5-alasan-perbedaan-status-kenajisan-kencing-bayi-laki-laki-dan-bayi-perempuan\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Ini-Alasan-di-Balik-Perbedaan-Status-Kenajisan-Kencing-Bayi-Laki-Laki-dan-Bayi-Perempuan-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2019-12-31T08:30:24+00:00\",\"dateModified\":\"2019-12-31T10:03:49+00:00\",\"description\":\"Sebagaimana kita tahu bahwa ada perbedaan hukum berkaitan status kenajisan kencing bayi dan perempuan. Kencing bayi laki-laki dihukumi najis mukhaffafah\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/inilah-5-alasan-perbedaan-status-kenajisan-kencing-bayi-laki-laki-dan-bayi-perempuan\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/inilah-5-alasan-perbedaan-status-kenajisan-kencing-bayi-laki-laki-dan-bayi-perempuan\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/inilah-5-alasan-perbedaan-status-kenajisan-kencing-bayi-laki-laki-dan-bayi-perempuan\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Ini-Alasan-di-Balik-Perbedaan-Status-Kenajisan-Kencing-Bayi-Laki-Laki-dan-Bayi-Perempuan-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Ini-Alasan-di-Balik-Perbedaan-Status-Kenajisan-Kencing-Bayi-Laki-Laki-dan-Bayi-Perempuan-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Ini Alasan di Balik Perbedaan Status Kenajisan Kencing Bayi Laki-Laki dan Bayi Perempuan\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/inilah-5-alasan-perbedaan-status-kenajisan-kencing-bayi-laki-laki-dan-bayi-perempuan\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Inilah 5 Alasan Perbedaan Status Kenajisan Kencing Bayi Laki-Laki dan Bayi Perempuan\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/4287e2a377f87d81b4bf980780d24486\",\"name\":\"Faisol Abdurrahman\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/39e604c0f6389bea2d19e30a6392b71d?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/39e604c0f6389bea2d19e30a6392b71d?s=96&r=g\",\"caption\":\"Faisol Abdurrahman\"},\"description\":\"Alumni Ponpes Raudlatul Ulum Al-Khaliliyah || Mahasiswa Pascasarjana IAI Al-Qalam, Malang || Penyuluh Agama di Kemenag Provinsi Kalimantan Barat\",\"sameAs\":[\"http:\/\/Pecihitam.org\",\"facebook.com\/rahmatsemesta\"],\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/faisol\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Inilah 5 Alasan Perbedaan Status Kenajisan Kencing Bayi Laki-Laki dan Bayi Perempuan - Pecihitam.org","description":"Sebagaimana kita tahu bahwa ada perbedaan hukum berkaitan status kenajisan kencing bayi dan perempuan. Kencing bayi laki-laki dihukumi najis mukhaffafah","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/inilah-5-alasan-perbedaan-status-kenajisan-kencing-bayi-laki-laki-dan-bayi-perempuan\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Inilah 5 Alasan Perbedaan Status Kenajisan Kencing Bayi Laki-Laki dan Bayi Perempuan - Pecihitam.org","og_description":"Sebagaimana kita tahu bahwa ada perbedaan hukum berkaitan status kenajisan kencing bayi dan perempuan. Kencing bayi laki-laki dihukumi najis mukhaffafah","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/inilah-5-alasan-perbedaan-status-kenajisan-kencing-bayi-laki-laki-dan-bayi-perempuan\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_author":"facebook.com\/rahmatsemesta","article_published_time":"2019-12-31T08:30:24+00:00","article_modified_time":"2019-12-31T10:03:49+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Ini-Alasan-di-Balik-Perbedaan-Status-Kenajisan-Kencing-Bayi-Laki-Laki-dan-Bayi-Perempuan-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Faisol Abdurrahman","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Faisol Abdurrahman","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/inilah-5-alasan-perbedaan-status-kenajisan-kencing-bayi-laki-laki-dan-bayi-perempuan\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/inilah-5-alasan-perbedaan-status-kenajisan-kencing-bayi-laki-laki-dan-bayi-perempuan\/"},"author":{"name":"Faisol Abdurrahman","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/4287e2a377f87d81b4bf980780d24486"},"headline":"Inilah 5 Alasan Perbedaan Status Kenajisan Kencing Bayi Laki-Laki dan Bayi Perempuan","datePublished":"2019-12-31T08:30:24+00:00","dateModified":"2019-12-31T10:03:49+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/inilah-5-alasan-perbedaan-status-kenajisan-kencing-bayi-laki-laki-dan-bayi-perempuan\/"},"wordCount":553,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/inilah-5-alasan-perbedaan-status-kenajisan-kencing-bayi-laki-laki-dan-bayi-perempuan\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Ini-Alasan-di-Balik-Perbedaan-Status-Kenajisan-Kencing-Bayi-Laki-Laki-dan-Bayi-Perempuan-scaled.jpg","keywords":["kencing bayi laki-laki dan perempuan","najis mukhaffafah","najis mutawassithah"],"articleSection":["Thaharah"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/inilah-5-alasan-perbedaan-status-kenajisan-kencing-bayi-laki-laki-dan-bayi-perempuan\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/inilah-5-alasan-perbedaan-status-kenajisan-kencing-bayi-laki-laki-dan-bayi-perempuan\/","name":"Inilah 5 Alasan Perbedaan Status Kenajisan Kencing Bayi Laki-Laki dan Bayi Perempuan - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/inilah-5-alasan-perbedaan-status-kenajisan-kencing-bayi-laki-laki-dan-bayi-perempuan\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/inilah-5-alasan-perbedaan-status-kenajisan-kencing-bayi-laki-laki-dan-bayi-perempuan\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Ini-Alasan-di-Balik-Perbedaan-Status-Kenajisan-Kencing-Bayi-Laki-Laki-dan-Bayi-Perempuan-scaled.jpg","datePublished":"2019-12-31T08:30:24+00:00","dateModified":"2019-12-31T10:03:49+00:00","description":"Sebagaimana kita tahu bahwa ada perbedaan hukum berkaitan status kenajisan kencing bayi dan perempuan. Kencing bayi laki-laki dihukumi najis mukhaffafah","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/inilah-5-alasan-perbedaan-status-kenajisan-kencing-bayi-laki-laki-dan-bayi-perempuan\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/inilah-5-alasan-perbedaan-status-kenajisan-kencing-bayi-laki-laki-dan-bayi-perempuan\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/inilah-5-alasan-perbedaan-status-kenajisan-kencing-bayi-laki-laki-dan-bayi-perempuan\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Ini-Alasan-di-Balik-Perbedaan-Status-Kenajisan-Kencing-Bayi-Laki-Laki-dan-Bayi-Perempuan-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Ini-Alasan-di-Balik-Perbedaan-Status-Kenajisan-Kencing-Bayi-Laki-Laki-dan-Bayi-Perempuan-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Ini Alasan di Balik Perbedaan Status Kenajisan Kencing Bayi Laki-Laki dan Bayi Perempuan"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/inilah-5-alasan-perbedaan-status-kenajisan-kencing-bayi-laki-laki-dan-bayi-perempuan\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Inilah 5 Alasan Perbedaan Status Kenajisan Kencing Bayi Laki-Laki dan Bayi Perempuan"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/4287e2a377f87d81b4bf980780d24486","name":"Faisol Abdurrahman","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/39e604c0f6389bea2d19e30a6392b71d?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/39e604c0f6389bea2d19e30a6392b71d?s=96&r=g","caption":"Faisol Abdurrahman"},"description":"Alumni Ponpes Raudlatul Ulum Al-Khaliliyah || Mahasiswa Pascasarjana IAI Al-Qalam, Malang || Penyuluh Agama di Kemenag Provinsi Kalimantan Barat","sameAs":["http:\/\/Pecihitam.org","facebook.com\/rahmatsemesta"],"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/faisol\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/28741"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/38"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=28741"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/28741\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/28752"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=28741"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=28741"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=28741"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}