Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":29470,"date":"2020-01-04T10:40:09","date_gmt":"2020-01-04T03:40:09","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=29470"},"modified":"2020-01-04T13:25:51","modified_gmt":"2020-01-04T06:25:51","slug":"jangan-ngaku-sunni-kalau-belum-kenali-tokoh-tokoh-dan-ajaran-tasawuf-sunni","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/jangan-ngaku-sunni-kalau-belum-kenali-tokoh-tokoh-dan-ajaran-tasawuf-sunni\/","title":{"rendered":"Jangan Ngaku Sunni Kalau Belum Kenali Tokoh-Tokoh dan Ajaran Tasawuf Sunni"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org – <\/strong>Tasawuf sunni adalah bentuk tasawuf yang para penganutnya memagari atau mendasari tasawuf mereka dengan al-qur\u2019an dan al-sunnah, serta mengaitkan keadaan (ahwaal) dan tingkatan (maqoomaah) rohaniah mereka kepada kedua sumber tersebut. <\/p>\n\n\n\n

Selain itu Tasawuf sunni juga didefiniskan sebagai tasawuf yang berwawasan moral praktis dan bersandarkan kepada al-qur\u2019an dan al-sunnah.<\/p>\n\n\n\n

Tasawwuf sunni ialah aliran tasaawuf yang berusaha memadukan aspek hakekat dan syari’at, yang senantiasa memelihara sifat kezuhudan dan mengkonsentrasikan pendekatan diri kepada allah, dengan berusaha sungguh-sungguh berpegang teguh terhadap ajaran al-Qur’an, Sunnah dan Shirah para sahabat. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kehidupan sehari-hari para pengamal tasawwuf ini berusaha untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang bersifat keduniawian, jabatan, dan menjauhi hal-hal yang dapat mengganggu kekhusua\u2019an ibadahnya.<\/p>\n\n\n\n

Tasawuf dalam perkembangannya diawali dari pemahaman makna institusi-institusi Islam. Ketika zaman sahabat <\/a>dan tabi\u2019in, kecenderungan orang terhadap ajaran Islam secara lebih analitis mulai muncul. <\/p>\n\n\n\n

Ajaran Islam yang ada kemudian dilihat dan dipahami dari dua aspek yang melingkupinya, yaitu aspek lahiriyah dan aspek batiniyah atau aspek \u201cluar\u201d dan aspek \u201cdalam\u201d. Pendalaman terhadap aspek dalamnya mulai menunjukkan posisinya sebagai hal yang paling utama, tentunya tanpa mengabaikan aspek luarnya. <\/p>\n\n\n\n

Pengkajian dan perenungan kaum intelektual muslim terutama dalam hal ini para tokoh sufi- lebih lebih berorientasi pada aspek dalam, yaitu cara hidup yang lebih mengutamakan rasa, makna, hakekat, nilai utama di balik aspek lahiriyah dalam beribadah dan juga praktek-praktek keagaamaan lainnya yang membawa pada suasana batin yang lebih mendalam, tentram dan tenang, lebih mementingkan keagungan Tuhan dan bebas dari egoisme pribadi.<\/p>\n\n\n\n

Tasawuf sunni kemunculannya tidak dapat dipisahkan dari background perselisihan masalah aqidah yang melanda para ulama’ fiqh dan tasawwuf terutama tasawuf falsafi. Perselisihan tersebut mengemuka terlebih pada abad kelima hijriah aliran syi’ah al-islamiyah yang berusaha untuk mengembalikan kepemimpinan kepada keturunan Ali Bin Abi Thalib. <\/p>\n\n\n\n

Pengikut Syi\u2019ah lebih banyak mempengaruhi para sufi dengan doktrin bahwa imam yang ghaib akan pindah ketangan sufi yang layak menyandang gelar waliyullah. Sementara itu dipihak lain terdapat banyak praktek sufi yang dipengaruhi oleh filsafat Neo-Platonisme yang memunculkan corak pemikiran taawwuf falsafi yang dalam banyak hal bertentangan dengan kehidupan para sahabat dan tabi\u2019in.<\/p>\n\n\n\n

Adapun tokoh-tokoh tasawuf sunni dan ajarannya adalah sebagai berikut: <\/p>\n\n\n\n

Pertama<\/strong>, <\/em>Hasan al-Basri. Nama lengkapnya adalah Abu Sai\u2019d al-Hasan bin Yasar, adalah seorang zahid yang amat masyhur dikalangan tabi\u2019in. ia dilahirkan di Madinah pada tahun 21 H (632 M) dan wafat pada hari kamis bulan Rajab tanggal 10 tahun 110 H (728 M). Ia dilahirkan dua malam sebelum khalifah Umar ibn Khattab wafat. Ia dikabarkan bertemu dengan 70 orang sahabat yang turut menyaksikan peperangan Badr dan 300 sahabat lainnya.<\/p>\n\n\n\n

Proses pengembaran intelektual dan spiritual Hasan al-Basri di mulai dari proses menuntut ilmu di Hijaz. Ia berguru kepada hampir semua ulama yang ada di Hijaz. Ia kemudian pindah bersama ayahnya ke Basrah. Basrah inilah tempat yang membuatnya masyhur dengan nama Hasan al-Basri. <\/p>\n\n\n\n

Puncak keilmuannya ia peroleh di sana. Hasan al-Basri terkenal dengan keilmuannya yang sangat dalam. Tak heran bila ia menjadi imam di Basrah secara khusus dan daerah-daerah lainna secara umum. Tak heran pula bila ceramah-ceramahnya dihadiri seluruh kelompok masyarakat. <\/p>\n\n\n\n

Disamping dikenal sebagai zahid, ia pun dikenal sebagai seorang yang wara\u2019 dan berani dalam memperjuangkan kebenaran. Diantara karya tulisnya berisi kecaman terhadap aliran kalam Qadariyah dan tafsir-tafsir al-Qur\u2019an.<\/p>\n\n\n\n

Hasan Basri merupakan tokoh sufi sunni yang sangat mendalam ajaran tasawuf sunninya. Diantara beberapa pokok ajaran tasawuf Hasan alBasri adalah sebagai berikut: <\/p>\n\n\n\n