Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":30742,"date":"2020-01-09T19:25:10","date_gmt":"2020-01-09T12:25:10","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=30742"},"modified":"2020-01-09T22:38:08","modified_gmt":"2020-01-09T15:38:08","slug":"perdebatan-terkait-sejarah-penciptaan-manusia-pertama-kali-dalam-al-quran","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/perdebatan-terkait-sejarah-penciptaan-manusia-pertama-kali-dalam-al-quran\/","title":{"rendered":"Perdebatan Terkait Sejarah Penciptaan Manusia Pertama Kali dalam al-Quran"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org- <\/strong>Sejarah penciptaan manusia pertama kali dalam al-Qur\u2019an tidak hanya terdapat dalam surat an-Nisa\u2019 ayat 1 tetapi juga terdapat dalam tiga puluh ayat lainnya. <\/p>\n\n\n\n
\u201cHai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu<\/em>.\u201d (QS. al-Nisa\u2019 [4]: 1).<\/p>\n\n\n\n
Menurut Riffat Hasan,\ndari 30 ayat tentang penciptaan, ada 3 istilah yang digunakan untuk kemanusiaan\n(al-nas, basyar, dan al-insan). Dari ketiga istilah tersebut, tidak satu pun\nyang merujuk pada diri laki-laki (male person). Jadi, di sini tidak memiliki\nalasan yang tepat untuk menafsirkan bahwa ciptaan pertama adalah Adam sebagai\nmanusia laki-laki, tetapi lebih tepat adalah diri manusia.<\/p>\n\n\n\n
Dari sisi kriteria etis, penafsiran mufassir (al-Thabari dan al-Razi) memang kurang menunjukkan itu, karena tidak disandarkan pada keadilan dan kesetaraan. <\/p>\n\n\n\n
Dalam tradisi Islam, al-Qur\u2019an adalah \u201ckalam Tuhan\u201d yang dipercayai harus merefleksikan keadilan. Penafsiran nafs wahidah sebagai Adam, pada akhirnya mengimplikasikan ketidakadilan gender. Yang mengkhawatirkan, ayat tersebut dijadikan sebagai tulang punggung atau tolak ukur setiap penafsiran terhadap ayat-ayat lain yang berkaitan dengan hubungan laki-laki dan perempuan. <\/p>\n\n\n\n
Oleh karena perempuan diciptakan dari laki-laki, maka perempuan subordinat dari laki-laki. Dengan demikian, penafsiran yang menyatakan bahwa hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam telah keluar dari standar etis,karena Tuhan tidak mungkin berlaku tidak adil.<\/p>\n\n\n\n