Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":31698,"date":"2020-01-11T20:47:00","date_gmt":"2020-01-11T13:47:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=31698"},"modified":"2020-01-11T23:45:59","modified_gmt":"2020-01-11T16:45:59","slug":"bagaimana-hukum-makan-daging-buaya-begini-penjelasan-para-ulama-dalam-kitab-kitab-klasik","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-hukum-makan-daging-buaya-begini-penjelasan-para-ulama-dalam-kitab-kitab-klasik\/","title":{"rendered":"Bagaimana Hukum Makan Daging Buaya? Begini Penjelasan Para Ulama dalam Kitab-Kitab Klasik"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org –<\/strong> Salah satu jenis makanan yang cukup langka saat ini yang hanya dapat ditemui di tempat-tempat tertentu adalah masakan daging buaya. Mereka rela merogoh kocek yang tinggi hanya untuk membeli makanan yang unik dan yang belum pernah mereka makan. Lantas bagaimana Hukum Makan Daging Buaya tersebut?<\/p>\n\n\n\n

Mengingat tingkat ketertarikan masyarakat sekarang ini terhadap berbagi macam kuliner semakin meningkat. Mereka yang tak berlandasan iman yang kuat, tak pandang bulu akan apa yang dimakannya, entah itu halal atau haram mereka makan dengan lahapnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum membahas hukum makan daging buaya kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa buaya itu sendiri. Buaya adalah reptil bertubuh besar yang hidup di air. Secara ilmiah buaya (Crocodylidae) meliputi seluruh spesies buaya, termasuk buaya ikan (Tomistoma schlegelii). <\/p>\n\n\n\n

Meski demikian, nama istilah \u201cbuaya\u201f dapat pula dikenakan secara longgar untuk menyebut buaya alligator, kaiman, dan gavial, kerabat buaya berlainan suku. <\/p>\n\n\n\n

Buaya umumnya hidup di perairan air tawar, seperti sungai, danau, rawa dan lahan basah lainnya, namun, adapula yang hidup di air payau seperti buaya muara. Makanan utama buaya adalah hewan-hewan yang bertulang belakang seperti bangsa ikan, reptil dan mamalia.<\/p>\n\n\n\n

Tak seperti lazimnya reptil, buaya memiliki jantung beruang empat, sekat rongga badan (diafragama). Bentuk tubuhnya sangat memungkinkan berenang cepat. Buaya dapat melipat kakinya kebelakang. Jari-jari kaki belakangnya berselaput renang, yang member keuntungan kala buaya perlu bergerak atau berjalan di air dangkal. <\/p>\n\n\n\n

Populasi buaya terus menurun sehingga perlu dilindungi. Spesies buaya yang hampir punah, yaitu buaya Orinoco, buaya Filipina, buaya Cuban, dan buaya Siam.<\/p>\n\n\n\n

Dalam\nmenjelaskan status halal-haramnya daging buaya ini, Ibnu Ruslan menjelaskan\ndalam nadzamnya: \u201cHewan yang memiliki kuku (cakar) dan gigi taring yang\nkuat, haram (dikonsumsi) seperti buaya dan hewan jakal (anjing hutan berbulu\nkuning<\/em>),\u201d (Ibnu Ruslan, Matan az-Zubad, hal. 43).<\/p>\n\n\n\n

Berdasarkan referensi di atas dapat dipahami bahwa mengonsumsi daging buaya adalah haram dengan alasan berupa adanya gigi taring yang kuat dalam sosok hewan tersebut. Sebab segala hewan yang memiliki taring yang kuat maka dihukumi haram untuk dikonsumsi. <\/p>\n\n\n\n

Namun demikian, alasan keharaman buaya rupanya masih menjadi perdebatan di antara ulama. Sebab jika alasan keharamannya adalah wujudnya gigi yang bertaring kuat dalam hewan tersebut maka mestinya ikan hiu juga tergolong hewan yang haram untuk dikonsumsi. <\/p>\n\n\n\n

Padahal sangat jelas sekali bahwa hewan hiu tergolong sebagai ikan laut yang halal untuk dikonsumsi. Maka tak heran jika Imam ar-Rafi\u2019i memiliki alasan lain dalam keharaman buaya, yakni dikarenakan hewan tersebut tergolong sebagai hewan yang menjijikkan dan membahayakan untuk dikonsumsi. Hal ini seperti dijelaskan dalam lanjutan referensi di kitab Hayat al-Hayawan al-Kubra di atas:<\/p>\n\n\n\n

\u201cHukum mengonsumsi buaya adalah haram, karena ia memperkuat diri dengan taringnya, alasan ini merupakan yang disampaikan oleh sebagian ashab (pengikut Imam Syafi\u2019i<\/a>). Syekh Muhibbuddin at-Thabari berkata dalam kitab Syarh at-Tanbih: hiu adalah hewan yang halal (untuk dikonsumsi). Lalu beliau berkata: jika engkau bertanya \u2018Bukankah hiu termasuk hewan yang mendapatkan kekuatan dari taringnya? Berarti ia seperti buaya, padahal menurut pendapat yang shahih buaya adalah haram\u2019 maka aku akan menjawab: \u2018Aku tidak menerima kesimpulan bahwa hewan yang menjadi kuat dengan taringnya dari hewan laut adalah haram, sebab haramnya buaya karena dianggap menjijikkan dan membahayakan, seperti halnya alasan yang diungkapkan Imam ar-Rafi\u2019i dalam kitab as-Syarh\u00a0 al-Wajiz<\/em>,\u201d (Syekh Kamaluddin ad-Damiri, Hayat al-Hayawan al-Kubra, juz 1, hal. 237).<\/p>\n\n\n\n

Sedangkan Imam Ibnu Hajar memiliki alasan lain mengenai keharaman hewan buaya ini, yakni karena hewan buaya dianggap mampu untuk hidup di dua alam. Sedangkan hewan yang mampu hidup di dua alam adalah hewan yang haram untuk dimakan. Dalam kitabnya beliau menjelaskan:\u00a0<\/p>\n\n\n\n

\u201cTermasuk dari bagian ikan laut (yang halal) adalah ikan hiu. Gigi taring yang dimiliki hiu tidak dipertimbangkan (untuk dijadikan alasan keharamannya). Ulama yang memandang keharaman buaya dari aspek tersebut, sungguh ia telah teledor, sebab alasan yang benar tentang keharaman hewan tersebut adalah kemampuannya untuk hidup di daratan<\/em>\u201d (Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, Tuhfah al-Muhtaj, juz 14, hal. 212).<\/p>\n\n\n\n

Maka dapat disimpulkan bahwa hukum makan daging buaya adalah haram menurut pandangan Islam dan mayoritas para ulama. Perbuatan tersebut juga melanggar aturan negara yakni melindungi populasi hewan. <\/p>\n\n\n\n

Apabila pemburuan buaya terus dilakukan yang hanya untuk diambil kulit dan dagingya untuk dikonsumsi, maka populasi buaya yang ada akan menurun dan lama kelamaan akan punah. Maka kita sebagai manusia yang baik harus terus menjaga populasi hewan-hewan yang ada di bumi.\u00a0\u00a0 \u00a0


<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Salah satu jenis makanan yang cukup langka saat ini yang hanya dapat ditemui di tempat-tempat tertentu adalah masakan daging buaya. Mereka rela merogoh kocek yang tinggi hanya untuk membeli makanan yang unik dan yang belum pernah mereka makan. Lantas bagaimana Hukum Makan Daging Buaya tersebut? Mengingat tingkat ketertarikan masyarakat sekarang ini terhadap berbagi […]<\/p>\n","protected":false},"author":40,"featured_media":31730,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1691],"tags":[9049],"yoast_head":"\nBagaimana Hukum Makan Daging Buaya? Begini Penjelasan Para Ulama dalam Kitab-Kitab Klasik - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Salah satu jenis makanan yang cukup langka saat ini adalah masakan daging buaya. Lantas bagaimana Hukum Makan Daging Buaya tersebut?\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-makan-daging-buaya-begini-penjelasan-para-ulama-dalam-kitab-kitab-klasik\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Bagaimana Hukum Makan Daging Buaya? Begini Penjelasan Para Ulama dalam Kitab-Kitab Klasik - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Salah satu jenis makanan yang cukup langka saat ini adalah masakan daging buaya. Lantas bagaimana Hukum Makan Daging Buaya tersebut?\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-makan-daging-buaya-begini-penjelasan-para-ulama-dalam-kitab-kitab-klasik\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-01-11T13:47:00+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-01-11T16:45:59+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Bagaimana-Hukum-Makan-Daging-Buaya_-Begini-Penjelasan-Para-Ulama-dalam-Kitab-Kitab-Klasik-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mochamad Ari Irawan\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mochamad Ari Irawan\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-makan-daging-buaya-begini-penjelasan-para-ulama-dalam-kitab-kitab-klasik\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-makan-daging-buaya-begini-penjelasan-para-ulama-dalam-kitab-kitab-klasik\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mochamad Ari Irawan\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d\"},\"headline\":\"Bagaimana Hukum Makan Daging Buaya? Begini Penjelasan Para Ulama dalam Kitab-Kitab Klasik\",\"datePublished\":\"2020-01-11T13:47:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-01-11T16:45:59+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-makan-daging-buaya-begini-penjelasan-para-ulama-dalam-kitab-kitab-klasik\/\"},\"wordCount\":698,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-makan-daging-buaya-begini-penjelasan-para-ulama-dalam-kitab-kitab-klasik\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Bagaimana-Hukum-Makan-Daging-Buaya_-Begini-Penjelasan-Para-Ulama-dalam-Kitab-Kitab-Klasik-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"Hukum Makan Daging Buaya\"],\"articleSection\":[\"Fiqih\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-makan-daging-buaya-begini-penjelasan-para-ulama-dalam-kitab-kitab-klasik\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-makan-daging-buaya-begini-penjelasan-para-ulama-dalam-kitab-kitab-klasik\/\",\"name\":\"Bagaimana Hukum Makan Daging Buaya? Begini Penjelasan Para Ulama dalam Kitab-Kitab Klasik - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-makan-daging-buaya-begini-penjelasan-para-ulama-dalam-kitab-kitab-klasik\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-makan-daging-buaya-begini-penjelasan-para-ulama-dalam-kitab-kitab-klasik\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Bagaimana-Hukum-Makan-Daging-Buaya_-Begini-Penjelasan-Para-Ulama-dalam-Kitab-Kitab-Klasik-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-01-11T13:47:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-01-11T16:45:59+00:00\",\"description\":\"Salah satu jenis makanan yang cukup langka saat ini adalah masakan daging buaya. Lantas bagaimana Hukum Makan Daging Buaya tersebut?\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-makan-daging-buaya-begini-penjelasan-para-ulama-dalam-kitab-kitab-klasik\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-makan-daging-buaya-begini-penjelasan-para-ulama-dalam-kitab-kitab-klasik\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-makan-daging-buaya-begini-penjelasan-para-ulama-dalam-kitab-kitab-klasik\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Bagaimana-Hukum-Makan-Daging-Buaya_-Begini-Penjelasan-Para-Ulama-dalam-Kitab-Kitab-Klasik-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Bagaimana-Hukum-Makan-Daging-Buaya_-Begini-Penjelasan-Para-Ulama-dalam-Kitab-Kitab-Klasik-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Bagaimana Hukum Makan Daging Buaya? Begini Penjelasan Para Ulama dalam Kitab-Kitab Klasik\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-makan-daging-buaya-begini-penjelasan-para-ulama-dalam-kitab-kitab-klasik\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Bagaimana Hukum Makan Daging Buaya? Begini Penjelasan Para Ulama dalam Kitab-Kitab Klasik\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d\",\"name\":\"Mochamad Ari Irawan\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mochamad Ari Irawan\"},\"description\":\"Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin | Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/arirawan\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Bagaimana Hukum Makan Daging Buaya? Begini Penjelasan Para Ulama dalam Kitab-Kitab Klasik - Pecihitam.org","description":"Salah satu jenis makanan yang cukup langka saat ini adalah masakan daging buaya. Lantas bagaimana Hukum Makan Daging Buaya tersebut?","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-makan-daging-buaya-begini-penjelasan-para-ulama-dalam-kitab-kitab-klasik\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Bagaimana Hukum Makan Daging Buaya? Begini Penjelasan Para Ulama dalam Kitab-Kitab Klasik - Pecihitam.org","og_description":"Salah satu jenis makanan yang cukup langka saat ini adalah masakan daging buaya. Lantas bagaimana Hukum Makan Daging Buaya tersebut?","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-makan-daging-buaya-begini-penjelasan-para-ulama-dalam-kitab-kitab-klasik\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-01-11T13:47:00+00:00","article_modified_time":"2020-01-11T16:45:59+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Bagaimana-Hukum-Makan-Daging-Buaya_-Begini-Penjelasan-Para-Ulama-dalam-Kitab-Kitab-Klasik-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mochamad Ari Irawan","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mochamad Ari Irawan","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-makan-daging-buaya-begini-penjelasan-para-ulama-dalam-kitab-kitab-klasik\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-makan-daging-buaya-begini-penjelasan-para-ulama-dalam-kitab-kitab-klasik\/"},"author":{"name":"Mochamad Ari Irawan","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d"},"headline":"Bagaimana Hukum Makan Daging Buaya? Begini Penjelasan Para Ulama dalam Kitab-Kitab Klasik","datePublished":"2020-01-11T13:47:00+00:00","dateModified":"2020-01-11T16:45:59+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-makan-daging-buaya-begini-penjelasan-para-ulama-dalam-kitab-kitab-klasik\/"},"wordCount":698,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-makan-daging-buaya-begini-penjelasan-para-ulama-dalam-kitab-kitab-klasik\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Bagaimana-Hukum-Makan-Daging-Buaya_-Begini-Penjelasan-Para-Ulama-dalam-Kitab-Kitab-Klasik-scaled.jpg","keywords":["Hukum Makan Daging Buaya"],"articleSection":["Fiqih"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-makan-daging-buaya-begini-penjelasan-para-ulama-dalam-kitab-kitab-klasik\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-makan-daging-buaya-begini-penjelasan-para-ulama-dalam-kitab-kitab-klasik\/","name":"Bagaimana Hukum Makan Daging Buaya? Begini Penjelasan Para Ulama dalam Kitab-Kitab Klasik - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-makan-daging-buaya-begini-penjelasan-para-ulama-dalam-kitab-kitab-klasik\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-makan-daging-buaya-begini-penjelasan-para-ulama-dalam-kitab-kitab-klasik\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Bagaimana-Hukum-Makan-Daging-Buaya_-Begini-Penjelasan-Para-Ulama-dalam-Kitab-Kitab-Klasik-scaled.jpg","datePublished":"2020-01-11T13:47:00+00:00","dateModified":"2020-01-11T16:45:59+00:00","description":"Salah satu jenis makanan yang cukup langka saat ini adalah masakan daging buaya. Lantas bagaimana Hukum Makan Daging Buaya tersebut?","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-makan-daging-buaya-begini-penjelasan-para-ulama-dalam-kitab-kitab-klasik\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-makan-daging-buaya-begini-penjelasan-para-ulama-dalam-kitab-kitab-klasik\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-makan-daging-buaya-begini-penjelasan-para-ulama-dalam-kitab-kitab-klasik\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Bagaimana-Hukum-Makan-Daging-Buaya_-Begini-Penjelasan-Para-Ulama-dalam-Kitab-Kitab-Klasik-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Bagaimana-Hukum-Makan-Daging-Buaya_-Begini-Penjelasan-Para-Ulama-dalam-Kitab-Kitab-Klasik-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Bagaimana Hukum Makan Daging Buaya? Begini Penjelasan Para Ulama dalam Kitab-Kitab Klasik"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-makan-daging-buaya-begini-penjelasan-para-ulama-dalam-kitab-kitab-klasik\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Bagaimana Hukum Makan Daging Buaya? Begini Penjelasan Para Ulama dalam Kitab-Kitab Klasik"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d","name":"Mochamad Ari Irawan","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g","caption":"Mochamad Ari Irawan"},"description":"Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin | Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/arirawan\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/31698"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/40"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=31698"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/31698\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/31730"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=31698"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=31698"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=31698"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}