Ciri haji Mabrur adalah haji yang tidak ada unsur riya. Hal ini dijelaskan oleh Jalaluddin as-Suyuthi, Syarhus Suyuthi li Sunan an-Nasa\u2019i.<\/p>\n\n\n\n

\u0648\u064e\u0642\u0650\u064a\u0644\u064e \u0647\u064f\u0648\u064e \u0627\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u064a \u0644\u064e\u0627 \u0631\u0650\u064a\u064e\u0627\u0621\u064e \u0641\u0650\u064a\u0647\u0650 \u0648\u064e\u0642\u0650\u064a\u0644\u064e : \u0647\u064f\u0648\u064e \u0627\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u064a \u0644\u064e\u0627 \u064a\u064e\u062a\u064e\u0639\u064e\u0642\u0651\u064e\u0628\u0647\u064f \u0645\u064e\u0639\u0652\u0635\u0650\u064a\u064e\u0629\u064c \u0648\u064e\u0647\u064f\u0645\u064e\u0627 \u062f\u064e\u0627\u062e\u0650\u0644\u064e\u0627\u0646\u0650 \u0641\u0650\u064a\u0645\u064e\u0627 \u0642\u064e\u0628\u0652\u0644\u0647\u064f\u0645\u064e\u0627

\u201cAda ulama yang mengatakan haji mabrur adalah haji yang tidak ada unsur riya` di dalamnya. Ada lagi ulama yang mengatakan bahwa haji mabrur adalah yang tidak diiringi dengan kemaksiatan. Kedua pandangan ini masuk ke dalam kategori pandangan sebelumnya.\u201d (Jalaluddin as-Suyuthi, Syarhus Suyuthi li Sunan an-Nasa\u2019i, juz, V, h. 112).<\/p>\n\n\n\n

Rasulullah SAW juga pernah memberikan tanda atau ciri haji mabrur bagi setiap orang yang menjalankannya<\/p>\n\n\n\n

\u0633\u0626\u0644 \u0627\u0644\u0646\u0628\u064a \u0645\u0627 \u0628\u0631 \u0627\u0644\u062d\u062c \u0642\u0627\u0644 \u0625\u0637\u0639\u0627\u0645 \u0627\u0644\u0637\u0639\u0627\u0645 \u0648\u0637\u064a\u0628 \u0627\u0644\u0643\u0644\u0627\u0645 \u0648\u0642\u0627\u0644 \u0635\u062d\u064a\u062d \u0627\u0644\u0625\u0633\u0646\u0627\u062f \u0648\u0644\u0645 \u064a\u062e\u0631\u062c\u0627\u0647
<\/p>\n\n\n\n

Artinya, \u201cRasulullah SAW ditanya mengenai haji mabrur. Rasulullah kemudian bersabda: \u2018Memberikan makanan dan santun dalam berkata.\u2019 Al-Hakim mengatakan bahwa hadits ini sahih sanadnya namun tidak diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.\u201d<\/p>\n\n\n\n

\u0633\u0626\u0644 \u0627\u0644\u0646\u0628\u064a \u0645\u0627 \u0628\u0631 \u0627\u0644\u062d\u062c \u0642\u0627\u0644 \u0625\u0637\u0639\u0627\u0645 \u0627\u0644\u0637\u0639\u0627\u0645 \u0648\u0637\u064a\u0628 \u0627\u0644\u0643\u0644\u0627\u0645 \u0648\u0642\u0627\u0644 \u0635\u062d\u064a\u062d \u0627\u0644\u0625\u0633\u0646\u0627\u062f \u0648\u0644\u0645 \u064a\u062e\u0631\u062c\u0627\u0647
<\/p>\n\n\n\n

Artinya, \u201cRasulullah SAW ditanya mengenai haji mabrur. Rasulullah kemudian bersabda: \u2018Memberikan makanan dan santun dalam berkata.\u2019 Al-Hakim mengatakan bahwa hadits ini sahih sanadnya namun tidak diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Dari uraian diatas dapat kita ketahui beberapa ciri haji mabrur yaitu haji yang dilaksanakan penuh ketaatan, haji yang tanpa riya tau sombong, santun dan memberikan makanan. <\/p>\n\n\n\n

Orang yang sudah melaksanakan ibadah haji haruslah bertambah kesantunannya, cinta damai dan semakin menjaga adabnya. Memberikan makanan disini bisa diartikan pula memperbanyak sedekah. Sehingga ada ulama yang mengatakan tidaklah pantas jika ada orang yang berangkat haji namun ada tetangganya yang kelaparan.<\/p>\n\n\n\n

Sering kita jumpai banyak dimasyarakat kita orang yang sudah berhaji namun kurang peduli terhadap orang lain disekitarnya. Eloknya semakin kita memperbanyak ibadah semakin tinggi pula tingkat kesholehan. Dan orang yang sholeh adalah orang yang bermuamalah baik serta semakin peduli terhadap sesama.<\/p>\n\n\n\n

Kita pahami orang yang mendapat predikat haji mabrur adalah hak prerogatif Allah SWT. Namun bagi kita yang ingin mendapat predikat tersebut dapat berpedoman pada Rasulullah mengenai ciri haji mabrur yang sudah dijelaskan diatas. Wallahu\u2019alam Bisshawab.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Bukan ibadah biasa, haji merupakan salah satu rukun islam yang diwajibkan bagi yang sudah mampu sesuai persyaratannya. Menunaikan haji termasuk jihad dijalan Allah. Mengeluarkan harta, mencurahkan tenaga, meninggalkan keluarga dan Negara untuk pergi ke Tanah Suci guna memenuhi panggilannya. Bahkan di Indonesia rela menunggu bertahun-tahun untuk dapat melaksanakan ibadah tersebut dan pastinya setiap […]<\/p>\n","protected":false},"author":14,"featured_media":3276,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2136],"tags":[2128,1652,2137,2131,2129,2130],"yoast_head":"\n