Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":32963,"date":"2020-01-16T14:08:53","date_gmt":"2020-01-16T07:08:53","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=32963"},"modified":"2020-01-16T14:08:53","modified_gmt":"2020-01-16T07:08:53","slug":"kitab-gundul-kurikulum-pesantren-yang-tak-lekang-oleh-zaman","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kitab-gundul-kurikulum-pesantren-yang-tak-lekang-oleh-zaman\/","title":{"rendered":"Kitab Gundul, Kurikulum Pesantren yang Tak Lekang Oleh Zaman"},"content":{"rendered":"
PeciHitam.org –\u00a0<\/strong>Dalam dunia pesantren, merupakan suatu keniscayaan bahwa memadukan pembelajaran ilmu al-Quran dan pengkajian kitab gundul dengan tanpa mengutamakan salah satunya. Sebab, al-Quran, sejatinya tidak sebatas mampu dibaca dan dihafalkan saja, tetapi tahapan terpentingnya adalah dipahami untuk kemudian diamalkan dalam keseharian. Melalui kitab gundul inilah santri belajar mengenai tafsir untuk memahami isi kandungan al-Quran.<\/p>\n
Sistem pengajaran pesantren di Indonesia atau dulunya disebut Nusantara, memang awalnya merujuk pada pembelajaran agama di Timur Tengah. Melalui pesantren pula, siapapun orangnya, baik yang dari kalangan bangsawan maupun rakyat biasa, dapat memperoleh pendidikan yang sama terutama dalam bidang agama. Hal ini tentu menjembantani hak belajar dan menuntut ilmu yang tadinya hanya dimiliki oleh kaum bangsawan, menjadi milik setiap masyarakat.<\/p>\n
Bagi seorang muslim, memahami al-Quran merupakan bukanlah perkara yang mudah. Ia harus memahami gramatikal Bahasa Arab. Itulah sebabnya pada kelas diniyah (dasar), seorang santri dididik untuk mempelajari bahasa arab meliputi ilmu nahwu dan sharaf. Setelah mampu memahami ilmu alatnya, yaitu nahwu dan sharaf inilah, baru dilanjutkan ke jenjang selanjutnya yaitu kitab gundul (kitab kuning<\/a>).<\/p>\n