Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":33365,"date":"2020-01-17T22:14:45","date_gmt":"2020-01-17T15:14:45","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=33365"},"modified":"2020-01-17T22:14:46","modified_gmt":"2020-01-17T15:14:46","slug":"mengenal-pemikiran-said-hawa-tentang-tazkiyatun-nafs-dan-pembagiannya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-pemikiran-said-hawa-tentang-tazkiyatun-nafs-dan-pembagiannya\/","title":{"rendered":"Mengenal Pemikiran Said Hawa tentang Tazkiyatun Nafs dan Pembagiannya"},"content":{"rendered":"

PeciHitam.org – <\/strong>Said Hawa dilahirkan dari seorang ibu yang bernama Arabiyyah Althaisy di kota Hammah (Suriah) pada tanggal 27 September 1935. Ayahnya bernama Muhammad Dib Hawa. Said Hawa meninggal dalam usia ke-52 tahun, tepatnya pada tanggal 9 Maret\u00a01987 di kota Amman, Yordania<\/a>.<\/p>\n

Said Hawa kecil, sudah aktif di Ikhwanul Muslimin (IM) sejak masih remaja.<\/p>\n

Pemikiran-pemikiran ikhwanul muslimin sangat mempengaruhi kepribadian dan pola pikir Said Hawa. Dari beberapa karya Said Hawa, dapat kita simpulkan bahwa pandangan gerakan islam Said Hawa sealiran dengan Hasan al-Banna, pendiri Ikhwanul Muslimin.<\/p>\n

Adapun beberapa karya-karya Said Hawa, antara lain:<\/p>\n

    \n
  1. Tarbiyatun ar-Ruhiyyah<\/li>\n
  2. Al-Mustakhlas fi Tazkiyah al-Anfus<\/li>\n
  3. Ash-Shiddiqina wa ar-Robbaniyyina min Khilal an-Nusus wa Hikam Ibnu \u2018Athaillah as-Sakandari<\/li>\n
  4. Al-Islam<\/li>\n
  5. Ar-Rasul<\/li>\n
  6. Al-Asas fi as-Sunnah<\/li>\n
  7. Allah Jallalah<\/li>\n
  8. Ihya\u2019ur Rabbaniyyah<\/li>\n
  9. Hadzihi Tajribati wa Hadzihi Syahadati<\/li>\n
  10. Jundullah Takhtitan wa Tanziman<\/li>\n
  11. Sina\u2019ah ash-Shabbab<\/li>\n
  12. Akhlaqiyyat wa Sulukiyyat fi Qarnil Khamis \u2018Asyar al-Hijri<\/li>\n
  13. Jaulat fi al-Fiqhaini al-Kabir wa al-Akbar wa Ushulihima<\/li>\n
  14. Al-Asas fi al-Tafsir<\/li>\n
  15. Ijazah Takhassus ad-Du\u2019a<\/li>\n<\/ol>\n

    Dalam kitabnya yang berjudul Tarbiyatuna ar-Ruhiyah, ia mengeksplor lebih jauh pemikiran al-Ghazali tentang jiwa. Menurutnya, jiwa manusia dapat dibagi dalam tiga keadaan, yakni an-nafs al-muthma\u2019innah (jiwa yang tenang), an-nafs al-lawwamah (jiwa yang menyesali diri sendiri), dan an-nafs la\u2019ammarat bis su\u2019 (jiwa yang memerintakan untuk berbuat keburukan). Ketiga konsep tentang jiwa ini di Indonesia mungkin sering kita dengar, terutama populer di kalangan Nahdlatul Ulama.<\/p>\n

    Pertama, mengenai an-nafs al-muthma\u2019innah (jiwa yang tenang). Yang dimaksud jiwa yang tenang di sini ialah selalu berusaha mencari ridha Allah SWT dengan cara senantiasa semaksimal mungkin mengerjakan kebajikan agar hidupnya tenang. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab setiap kali seseorang melakukan keburukan, sering kali ia merasa resah atas perbuatannya tersebut.<\/p>\n

    Hal ini merujuk pada surat al-Fajr ayat 27 sampai 30, Allah berfirman:<\/p>\n

    \u064a\u064e\u0627 \u0623\u064e\u064a\u0651\u064e\u062a\u064f\u0647\u064e\u0627 \u0627\u0644\u0646\u0651\u064e\u0641\u0652\u0633\u064f \u0627\u0644\u0652\u0645\u064f\u0637\u0652\u0645\u064e\u0626\u0650\u0646\u0651\u064e\u0629\u064f<\/strong><\/p>\n

    Hai jiwa yang tenang<\/p>\n

    \u0627\u0631\u0652\u062c\u0650\u0639\u0650\u064a \u0625\u0650\u0644\u064e\u0649\u0670 \u0631\u064e\u0628\u0651\u0650\u0643\u0650 \u0631\u064e\u0627\u0636\u0650\u064a\u064e\u0629\u064b \u0645\u064e\u0631\u0652\u0636\u0650\u064a\u0651\u064e\u0629\u064b<\/strong><\/p>\n

    Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.<\/p>\n

    \u0641\u064e\u0627\u062f\u0652\u062e\u064f\u0644\u0650\u064a \u0641\u0650\u064a \u0639\u0650\u0628\u064e\u0627\u062f\u0650\u064a<\/strong><\/p>\n

    Maka masuklah ke dalam jama\u2019ah hamba-hamba-Ku,<\/p>\n

    \u0648\u064e\u0627\u062f\u0652\u062e\u064f\u0644\u0650\u064a \u062c\u064e\u0646\u0651\u064e\u062a\u0650\u064a<\/strong><\/p>\n

    masuklah ke dalam surga-Ku.<\/p>\n

    Kedua, yaitu an-nafs al-lawwamah (jiwa yang menyesali diri sendiri). Penyesalan ini muncul dari kelalaiannya dari perintah Allah. Tidak jarang ketika seseorang melalaikan perintah-perintah-Nya, karena mengikuti bujuk rayu hawa nafsunya sesaat, ia akan menyesalinya di kemudian hari. Baik itu selama masih dunia maupun di akhirat kelak. Hal ini merujuk pada surat al-Qiyamah ayat 2, yang berbunyi:<\/p>\n

    \u0648\u064e\u0644\u064e\u0627 \u0623\u064f\u0642\u0652\u0633\u0650\u0645\u064f \u0628\u0650\u0627\u0644\u0646\u0651\u064e\u0641\u0652\u0633\u0650 \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0648\u0651\u064e\u0627\u0645\u064e\u0629\u0650<\/strong><\/p>\n

    Dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri).<\/p>\n

    Quraish Shihab<\/a> dalam tafsirnya menjelaskan bahwa kelak di hari kiamat nanti, orang-orang yang melalaikan kewajibannya selama didunia akan menyesal. Sebab di hari kiamat nanti semua amal yang kita lakukan di dunia akan diperhitungkan dan diberikan balasan.<\/p>\n

    Kemudian yang ketiga yaitu an-nafs la\u2019ammarat bis su\u2019 (jiwa yang memerintakan untuk berbuat keburukan). Jiwa yang lalai di atas, akan terperosok kepada keadaan ketiga, yaitu nafsu yang selalu menyuruh pada kejahatan (an-nafs la\u2019ammarat bis su\u2019), seperti yang terekam dalam surah Yusuf ayat 53, Allah berfirman:<\/p>\n

    \u0648\u064e\u0645\u064e\u0627 \u0623\u064f\u0628\u064e\u0631\u0651\u0650\u0626\u064f \u0646\u064e\u0641\u0652\u0633\u0650\u064a \u06da \u0625\u0650\u0646\u0651\u064e \u0627\u0644\u0646\u0651\u064e\u0641\u0652\u0633\u064e \u0644\u064e\u0623\u064e\u0645\u0651\u064e\u0627\u0631\u064e\u0629\u064c \u0628\u0650\u0627\u0644\u0633\u0651\u064f\u0648\u0621\u0650 \u0625\u0650\u0644\u0651\u064e\u0627 \u0645\u064e\u0627 \u0631\u064e\u062d\u0650\u0645\u064e \u0631\u064e\u0628\u0651\u0650\u064a \u06da \u0625\u0650\u0646\u0651\u064e \u0631\u064e\u0628\u0651\u0650\u064a \u063a\u064e\u0641\u064f\u0648\u0631\u064c \u0631\u064e\u062d\u0650\u064a\u0645\u064c<\/strong><\/p>\n

    Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.<\/p>\n

    Surah ini berkisah tentang keadaan Nabi Yusuf AS saat terbebas dari fitnah. Nabi Yusuf secara rendah hati tidak mengatakan dirinya suci atau terbebas dari kesalahan. Sebab, secara naluri jiwa manusia selalu condong kepada kesenangan, yakni menganggap indah keburukan dan kejahatan.<\/p>\n

    Ia bersyukur Allah karena telah menjaganya dari terpedaya nafsu. Hanya jiwa yang dijaga atau diberi rahmat oleh Allah lah (\u201cmaa rahima rabbii\u201d) yang akan dihindarkan dari kejelekan.<\/p>\n

    Dengan menyadari tiga kondisi jiwa (nafs), maka dirasakan perlu adanya penyucian jiwa (tazkiyatun nafs). Menurut Said Hawwa, tazkiyatun nafs pada hakikatnya menjauhkan diri dari kemusyrikan, yakni mengakui dengan setulus hati dan sebenar-benarnya tentang keesaan Allah SWT.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

    PeciHitam.org – Said Hawa dilahirkan dari seorang ibu yang bernama Arabiyyah Althaisy di kota Hammah (Suriah) pada tanggal 27 September 1935. Ayahnya bernama Muhammad Dib Hawa. Said Hawa meninggal dalam usia ke-52 tahun, tepatnya pada tanggal 9 Maret\u00a01987 di kota Amman, Yordania. Said Hawa kecil, sudah aktif di Ikhwanul Muslimin (IM) sejak masih remaja. Pemikiran-pemikiran […]<\/p>\n","protected":false},"author":16,"featured_media":33366,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[12],"tags":[9251,9252],"yoast_head":"\nMengenal Pemikiran Said Hawa tentang Tazkiyatun Nafs dan Pembagiannya - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Said Hawa dilahirkan dari seorang ibu yang bernama Arabiyyah Althaisy di kota Hammah (Suriah) pada tanggal 27 September 1935.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-pemikiran-said-hawa-tentang-tazkiyatun-nafs-dan-pembagiannya\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Mengenal Pemikiran Said Hawa tentang Tazkiyatun Nafs dan Pembagiannya - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Said Hawa dilahirkan dari seorang ibu yang bernama Arabiyyah Althaisy di kota Hammah (Suriah) pada tanggal 27 September 1935.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-pemikiran-said-hawa-tentang-tazkiyatun-nafs-dan-pembagiannya\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-01-17T15:14:45+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-01-17T15:14:46+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Mengenal-Pemikiran-Said-Hawa-tentang-Tazkiyatun-Nafs-dan-Pembagiannya-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-pemikiran-said-hawa-tentang-tazkiyatun-nafs-dan-pembagiannya\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-pemikiran-said-hawa-tentang-tazkiyatun-nafs-dan-pembagiannya\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\"},\"headline\":\"Mengenal Pemikiran Said Hawa tentang Tazkiyatun Nafs dan Pembagiannya\",\"datePublished\":\"2020-01-17T15:14:45+00:00\",\"dateModified\":\"2020-01-17T15:14:46+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-pemikiran-said-hawa-tentang-tazkiyatun-nafs-dan-pembagiannya\/\"},\"wordCount\":590,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-pemikiran-said-hawa-tentang-tazkiyatun-nafs-dan-pembagiannya\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Mengenal-Pemikiran-Said-Hawa-tentang-Tazkiyatun-Nafs-dan-Pembagiannya-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"Said Hawa\",\"Tazkiyatun Nafs\"],\"articleSection\":[\"Tokoh\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-pemikiran-said-hawa-tentang-tazkiyatun-nafs-dan-pembagiannya\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-pemikiran-said-hawa-tentang-tazkiyatun-nafs-dan-pembagiannya\/\",\"name\":\"Mengenal Pemikiran Said Hawa tentang Tazkiyatun Nafs dan Pembagiannya - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-pemikiran-said-hawa-tentang-tazkiyatun-nafs-dan-pembagiannya\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-pemikiran-said-hawa-tentang-tazkiyatun-nafs-dan-pembagiannya\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Mengenal-Pemikiran-Said-Hawa-tentang-Tazkiyatun-Nafs-dan-Pembagiannya-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-01-17T15:14:45+00:00\",\"dateModified\":\"2020-01-17T15:14:46+00:00\",\"description\":\"Said Hawa dilahirkan dari seorang ibu yang bernama Arabiyyah Althaisy di kota Hammah (Suriah) pada tanggal 27 September 1935.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-pemikiran-said-hawa-tentang-tazkiyatun-nafs-dan-pembagiannya\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-pemikiran-said-hawa-tentang-tazkiyatun-nafs-dan-pembagiannya\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-pemikiran-said-hawa-tentang-tazkiyatun-nafs-dan-pembagiannya\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Mengenal-Pemikiran-Said-Hawa-tentang-Tazkiyatun-Nafs-dan-Pembagiannya-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Mengenal-Pemikiran-Said-Hawa-tentang-Tazkiyatun-Nafs-dan-Pembagiannya-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Mengenal Pemikiran Said Hawa tentang Tazkiyatun Nafs dan Pembagiannya\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-pemikiran-said-hawa-tentang-tazkiyatun-nafs-dan-pembagiannya\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Mengenal Pemikiran Said Hawa tentang Tazkiyatun Nafs dan Pembagiannya\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\",\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\"},\"description\":\"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/mufid\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Mengenal Pemikiran Said Hawa tentang Tazkiyatun Nafs dan Pembagiannya - Pecihitam.org","description":"Said Hawa dilahirkan dari seorang ibu yang bernama Arabiyyah Althaisy di kota Hammah (Suriah) pada tanggal 27 September 1935.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-pemikiran-said-hawa-tentang-tazkiyatun-nafs-dan-pembagiannya\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Mengenal Pemikiran Said Hawa tentang Tazkiyatun Nafs dan Pembagiannya - Pecihitam.org","og_description":"Said Hawa dilahirkan dari seorang ibu yang bernama Arabiyyah Althaisy di kota Hammah (Suriah) pada tanggal 27 September 1935.","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-pemikiran-said-hawa-tentang-tazkiyatun-nafs-dan-pembagiannya\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-01-17T15:14:45+00:00","article_modified_time":"2020-01-17T15:14:46+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Mengenal-Pemikiran-Said-Hawa-tentang-Tazkiyatun-Nafs-dan-Pembagiannya-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mohammad Mufid Muwaffaq","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mohammad Mufid Muwaffaq","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-pemikiran-said-hawa-tentang-tazkiyatun-nafs-dan-pembagiannya\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-pemikiran-said-hawa-tentang-tazkiyatun-nafs-dan-pembagiannya\/"},"author":{"name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29"},"headline":"Mengenal Pemikiran Said Hawa tentang Tazkiyatun Nafs dan Pembagiannya","datePublished":"2020-01-17T15:14:45+00:00","dateModified":"2020-01-17T15:14:46+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-pemikiran-said-hawa-tentang-tazkiyatun-nafs-dan-pembagiannya\/"},"wordCount":590,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-pemikiran-said-hawa-tentang-tazkiyatun-nafs-dan-pembagiannya\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Mengenal-Pemikiran-Said-Hawa-tentang-Tazkiyatun-Nafs-dan-Pembagiannya-scaled.jpg","keywords":["Said Hawa","Tazkiyatun Nafs"],"articleSection":["Tokoh"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-pemikiran-said-hawa-tentang-tazkiyatun-nafs-dan-pembagiannya\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-pemikiran-said-hawa-tentang-tazkiyatun-nafs-dan-pembagiannya\/","name":"Mengenal Pemikiran Said Hawa tentang Tazkiyatun Nafs dan Pembagiannya - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-pemikiran-said-hawa-tentang-tazkiyatun-nafs-dan-pembagiannya\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-pemikiran-said-hawa-tentang-tazkiyatun-nafs-dan-pembagiannya\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Mengenal-Pemikiran-Said-Hawa-tentang-Tazkiyatun-Nafs-dan-Pembagiannya-scaled.jpg","datePublished":"2020-01-17T15:14:45+00:00","dateModified":"2020-01-17T15:14:46+00:00","description":"Said Hawa dilahirkan dari seorang ibu yang bernama Arabiyyah Althaisy di kota Hammah (Suriah) pada tanggal 27 September 1935.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-pemikiran-said-hawa-tentang-tazkiyatun-nafs-dan-pembagiannya\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-pemikiran-said-hawa-tentang-tazkiyatun-nafs-dan-pembagiannya\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-pemikiran-said-hawa-tentang-tazkiyatun-nafs-dan-pembagiannya\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Mengenal-Pemikiran-Said-Hawa-tentang-Tazkiyatun-Nafs-dan-Pembagiannya-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Mengenal-Pemikiran-Said-Hawa-tentang-Tazkiyatun-Nafs-dan-Pembagiannya-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Mengenal Pemikiran Said Hawa tentang Tazkiyatun Nafs dan Pembagiannya"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-pemikiran-said-hawa-tentang-tazkiyatun-nafs-dan-pembagiannya\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Mengenal Pemikiran Said Hawa tentang Tazkiyatun Nafs dan Pembagiannya"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29","name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","caption":"Mohammad Mufid Muwaffaq"},"description":"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/mufid\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/33365"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/16"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=33365"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/33365\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/33366"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=33365"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=33365"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=33365"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}