Pecihitam.org <\/strong>\u2013 Jika seseorang mengaku umat Nabi Muhammad SAW, maka harus menciptakan keamanan dan ketentraman untuk bangsa dan negaranya.<\/p>\n\n\n\n Hal itu dengan tegas diungkapkan KH Ahmad Muwafiq atau yang\nakrab disapa Gus Muwafiq saat mengisi pengajian di salah satu pesantren di Jawa\nTengah, Rabu, 24 Juli 2019.<\/p>\n\n\n\n \u201cAllah telah mengajarkan hal tersebut melalui ayat-ayat suci Al-Qur\u2019an seperti tertera pada surat At-Tin ayat 1-6,\u201d ujar Gus Muwafiq, dikutip dari situs resmi NU, Kamis, 25 Juli 2019.<\/p>\n\n\n\n \u201cMakna yang terkandung dalam ayat itu, yakni dimana pun\nmengajarkan amanu wa amilu shalihati, jangan pernah melupakan ahsani\ntaqwim yaitu bentuk terbaik bangsa Indonesia\nyang diciptakan Allah SWT,\u201d jelasnya.<\/p>\n\n\n\n Menurutnya, perintah tersebut wajib dijalankan umat muslim\nkarena Allah telah mengajarkan wat thini demi buah tin, wa zaytun, demi zaitun,\nwa turisinin, demi gunung Sinai, wa hadzal baladil amin demi negeri yang aman,\ndemi bangsa dan negara, wat thin simbolnya Nabi Nuh, wa zaitun simbolnya Nabi\nIbrahim. Wa turisinin Nabi Musa. <\/p>\n\n\n\n \u201cSimbol Nabi Muhammad apa? Wa hadzal baladil amin, demi\nkeamanan sebuah bangsa dan negara. Maka jangan mengaku umat Rasulullah kalau\nkamu tidak mampu membentuk keamanan bangsa dan negara, membentuk ketentraman\nsebuah bangsa dan negara,\u201d kata Gus Muwafiq.<\/p>\n\n\n\n Pada kesempatan itu, ia juga mengungkapkan, sebelum Islam\ndatang ke Indonesia, bangsa Indonesia sudah besar. Terbukti dari dua kerajaan\nyang ada yakni Kerajaan Sriwijaya di Jawa Barat dan Majapahit di Jawa Timur. <\/p>\n\n\n\n Cara mempertahankan keamanan Indonesia dulu dan kini, kata\nGus Muwafiq, tentu berbeda yaitu dengan melestarikan ragam budaya Indonesia. <\/p>\n\n\n\n \u201cKita ini sudah menjadi bangsa besar sebelum Islam datang,\nyang di sini Sriwijaya Jawa Barat, Padjajaran, Jawa Timur Majapahit, kalau kita\nmenggunakan cara-cara yang biasa remuk kita berhadapan dengan Majapahit\nberhadapan dengan Sriwijaya, Allah. Dibahasakan dengan Allah bahasa sininya\npengeran, sembahyang, kita kenalnya\nKiai, maka pakai bahasa ibu agar tercipta baladil amin, lah sekarang orang lupa\nitu,\u201d ujarnya.<\/p>\n\n\n\n \u201cSelain itu, sangat diwajarkan jika Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) tertolak di Indonesia sebab HTI mengajarkan amanu wa amalu shalihat (keimanan dan kebajikan) tetapi mengingkari wa hadzal baladil amin (keamanan negeri). Dan menuduh negara ini telah menistakan ulama, padahal tidak ada ulama atau kiai yang dinistakan,\u201d bebernya.<\/p>\n\n\n\n Gus Muwafiq juga mengungkapkan akhir-akhir ini\nkelompok-kelompok tersebut bukan saja membicarakan agama tetapi membahas\npersoalan negara. <\/p>\n\n\n\n \u201cBahkan, kelompok radikal itu menyebut negara adalah bid\u2019ah\ndan merah putih tidak boleh dihormati,\u201d tandasnya.<\/p>\n\n\n\n Sebagai kader NU, dirinya merasa harus meluruskan framing\ntersebut dan harus angkat bicara atas nama bangsa Indonesia.<\/p>\n\n\n\n \u201cKalau keributanmu masalah qunut gak papa itu urusan masjid, urusan Langgar, tapi menyinggung Pancasila, kamu sudah menyinggung merah putih bahkan kamu sudah mengatakan presiden ini presiden jelek ya marah saya, siapa yang akan menghargai Presiden kita selain bangsanya sendiri. Lurah meski kecil tetep lurah kita panggil Pak Lurah,\u201d ujarnya.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Pecihitam.org \u2013 Jika seseorang mengaku umat Nabi Muhammad SAW, maka harus menciptakan keamanan dan ketentraman untuk bangsa dan negaranya. Hal itu dengan tegas diungkapkan KH Ahmad Muwafiq atau yang akrab disapa Gus Muwafiq saat mengisi pengajian di salah satu pesantren di Jawa Tengah, Rabu, 24 Juli 2019. \u201cAllah telah mengajarkan hal tersebut melalui ayat-ayat suci […]<\/p>\n","protected":false},"author":15,"featured_media":3406,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2,3],"tags":[2197,2198,2199],"yoast_head":"\n