Pecihitam.org<\/strong> – Raden Rahmat atau yang lebih populer disebut sebagai Sunan Ampel merupakan salah seorang penyebar Islam awal di bumi Nusantara. Adapun Nasab Sunan Ampel diketahui bahwa ia merupakan putera dari Syaikh Ibrahim Samarkand<\/a> yang berasal dari Asia Tengah. Suatu ketika Syaikh Ibrahim Samarkand menikah dengan seorang puteri Kerajaan Champa, Vietnam.<\/p>\n\n\n\n

Dari pernikahan\nSyaikh Ibrahim Samarkand tersebut melahirkan sosok yang bernama Raden Rahmad\natau Sunan Ampel. Sunan Ampel memiliki saudara yang bernama Ali Murtadha yang\nkemudian hari diangkat menjadi seorang imam di Gresik zaman Kerajaan Majapahit.<\/p>\n\n\n\n

Menurut budayawan Nahdlatul Ulama (NU), Agus Sunyoto menjelaskan melalui bukunya berjudul Atlas Walisongo (2017) <\/em>bahwa pada menjelang pertengahan abad ke 15 M, Sunan Ampel, saudaranya Ali Murtadho dan putera Kerajaan Champa bernama Abu Hurairah diajak oleh Syaikh Ibrahim Samarkand untuk datang ke Jawa.<\/p>\n\n\n\n

Adapun tujuan kedatangan mereka adalah untuk menyebarkan ajaran Islam di Jawa. Saat itu konteksnya adalah Kerajaan Champa di Vietnam merupakan sebuah kerajaan Islam. Rencananya adalah perkembangan dakwah Islam di Champa tersebut hendak disebarkan juga di bumi Nusantara yang saat itu Kerajaan Majapahit<\/a> masih bercokol.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan\nSunan Ampel bersama saudara dan ayahnya tersebut mendarat di Tuban. Mereka\ntinggal beberapa waktu dan menyebarkan ajaran Islam di sana. Sampai kemudian,\nayahnya Sunan Ampel, yakni Syaikh Ibrahim Samarkand wafat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah ayahnya\nwafat, kemudian Sunan Ampel bersama saudara-saudaranya pergi ke pusat Kerajaan\nMajapahit. Di sana mereka berencana untuk menemui salah seorang puteri Kerajaan\nChampa (saudara ibunya Sunan Ampel) yang dinikahi oleh Raja Brawijaya V.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian,\nsetelah berhasil menemui saudara ibunya yang menikah dengan Raja Brawijaya V,\nSunan Ampel bersama saudara-saudaranya memiliki akses komunikasi yang baik\ndengan sang raja. Walaupun Raja Brawijaya V belum berkenan untuk masuk Islam,\nnamun Raja Brawijaya V menyambut baik kedatangan agama Islam yang mereka bawa.<\/p>\n\n\n\n

Raja Brawijaya\nV ini sosok yang menarik, walaupun ia tidak berkenan untuk masuk Islam. Namun\nia memberikan akses ke banyak tokoh muslim untuk diberikan kekuasaan di\nwilayah-wilayah Majapahit. Bahkan, anaknya Raja Brawijaya V dari isteri\nCina-nya, bernama Raden Patah juga masuk Islam dan menjadi penyebar Islam juga.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian, Agus\nSunyoto (2017) dengan mengutip Babad Ngampeldenta <\/em>menjelaskan bahwa\nSunan Ampel diangkat oleh Raja Brawijaya V sebagai imam di Surabaya. Menurut catatan\nH.J. De Graff dan Pigeaud dalam karyanaya Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa:\nPeralihan dari Majapahit ke Mataram <\/em>menuturkan bahwa pengangkatan Sunan\nAmpel menjadi imam di Surabaya, Raja Majapahit mewakilkan melalui pejabat Pecat\nTandha di Terung bernama Arya Sena.<\/p>\n\n\n\n

Pengangkatan\nSunan Ampel menjadi imam di Surabaya tersebut diiringi juga oleh keluarga\nKerajaan Majapahit, khususnya dari saudara ibunya yang dijadikan istri oleh\nRaja Brawijaya V. Pada fase tersebut, Sunan Ampel sudah memiliki jalinan\nkomunikasi dengan penguasa Kerajaan Majapahit dengan baik.<\/p>\n\n\n\n

Dari\npengukuhannya tersebutlah Raden Rahmat mendapat gelar sebutan Sunan Ngampeldenta\natau yang lebih mudah dengan sebutan Sunan Ampel. Saat Sunan Ampel menjadi imam\ndi Surabaya, saat itu bupatinya bernama Arya Lembusura.<\/p>\n\n\n\n

Pada saat itu\nSunan Ampel menikah dengan puteri bupati Tuban, Adipati Arya Teja, bernama Nyai\nAgeng Manila. Ternyata, Arya Teja sendiri sebelumnya menikahi puteri dari Arya\nLembusura, bupati Surabaya. Maka kemudian, Sunan Ampel setelah menikahi puteri\nArya Teja, maka secara otomatis ia menjadi cucu dari Arya Lembusura.<\/p>\n\n\n\n

Maka tak heran\nkemudian, setelah Arya Lembusura tersebut meninggal dunia, jabatan bupati\nSurabaya kemudian diberikan kepada Sunan Ampel. Maka kemudian konon diceritakan\nbahwa Sunan Ampel merupakan bupati kota Surabaya pertama secara resmi setelah\nkota tersebut benar-benar terbentuk.<\/p>\n\n\n\n

Selian itu, kemudian saudara Sunan Ampel bernama Ali Murtadho oleh Kerajaan Majapahit diangkat menjadi imam di Gresik. Dan di sana ia juga menyebarkan ajaran Islam dan salah satu anaknya ada yang menjadi wali songo juga.<\/p>\n\n\n\n

Demikianlah kisah asal-usul dan nasab dari Raden Rahmad alias Sunan Ampel. Nasab Sunan Ampel berasal dari Syaikh Ibrahim Samarkand yang menikah dengan puteri Kerajaan Islam Champa. Sunan Ampel bersama saudara dan ayahnya bermigrasi dari Champa ke Jawa untuk menyebarkan ajaran Islam. Wallahua\u2019lam.<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Raden Rahmat atau yang lebih populer disebut sebagai Sunan Ampel merupakan salah seorang penyebar Islam awal di bumi Nusantara. Adapun Nasab Sunan Ampel diketahui bahwa ia merupakan putera dari Syaikh Ibrahim Samarkand yang berasal dari Asia Tengah. Suatu ketika Syaikh Ibrahim Samarkand menikah dengan seorang puteri Kerajaan Champa, Vietnam. Dari pernikahan Syaikh Ibrahim […]<\/p>\n","protected":false},"author":47,"featured_media":34670,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[12],"tags":[5436,3869],"yoast_head":"\n