Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":34393,"date":"2020-01-21T19:01:00","date_gmt":"2020-01-21T12:01:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=34393"},"modified":"2020-01-22T11:04:59","modified_gmt":"2020-01-22T04:04:59","slug":"syarat-menerima-nafkah-dari-suami","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/syarat-menerima-nafkah-dari-suami\/","title":{"rendered":"Ini Syarat-Syarat Menerima Nafkah dari Suami, Perempuan Wajib Tahu!!"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org- <\/strong>Suami memang wajib memberi Nafkah, tapi selain itu terdapat juga syarat-syarat menerima nafkah bagi istri, apabila syarat tidak terpenuhi istri tidak berhak menerima nafkah dari suami. Lalu apa saja syarat-syarat tersebut? <\/p>\n\n\n\n
Berikut merupakan beberapa syarat istri menerima nafkah: <\/p>\n\n\n\n
Akad pernikahan yang dilaksanakan adalah sah. <\/li>
Isteri menyerahkan dirinya kepada suami. <\/li>
Isteri memungkinkan suami untuk menikmatinya. <\/li>
Isteri tidak menolak untuk berpindah ke tempat mana yang dikehendaki oleh suami. <\/li>
Keduanya memiliki kemampuan untuk menikmati hubungan suami-isteri.<\/li><\/ol>\n\n\n\n
Jika salah satu dari syarat-syarat ini tidak terpenuhi, si isteri tidak wajib diberi nafkah. Jika ikatan perkawinannya tidak sah, bahkan batal, suami isteri tersebut wajib bercerai bagi mencegah timbulnya bencana yang tidak dikehendaki. <\/p>\n\n\n\n
Begitu juga jika isteri yang tidak mau menyerahkan dirinya kepada suaminya atau suami tidak dapat menikmati dirinya atau isteri enggan pindah ke tempat yang dikehendaki suaminya, dalam hal seperti ini tidak diwajibkan nafkah. Hal ini dimungkinkan karena penahanan yang dimaksud sebagai dasar hak penerimaan nafkah tidak dapat diwujudkan.<\/p>\n\n\n\n
Hal itu karena tidak terwujudnya penahanan merupakan sebab wajibnya nafkah, sebagaimana harga tidak wajib dibayar apabila si penjual tidak mau menyerahkan barang yang dijual atau apabila dia menyerahkan di satu tempat tanpa tempat yang lain. <\/p>\n\n\n\n
Nabi Muhammad SAW, menikah dengan Aisyah dan baru tinggal setelah dua tahun kemudian. Beliau tidak memberi nafkah kepada Aisyah kecuali sejak beliau menggaulinya. <\/p>\n\n\n\n