Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":34464,"date":"2020-01-22T05:10:00","date_gmt":"2020-01-21T22:10:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=34464"},"modified":"2020-01-22T09:50:50","modified_gmt":"2020-01-22T02:50:50","slug":"hukum-isteri-menghisap-kemaluan-suami","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-isteri-menghisap-kemaluan-suami\/","title":{"rendered":"Hukum Isteri Menghisap Kemaluan Suami atau Sebaliknya, Bolehkah?"},"content":{"rendered":"\n

PECIHITAM.ORG –<\/strong> Dengan alasan ingin bervariasi dan meraih sensasi serta kepuasan dalam berhubungan intim, kadang suami meminta istri untuk melakukan oral seks<\/a>. Bagaimanakah pandangan ulama baik klasik maupun kontemporer mengenai hukum istri menghisap kemaluan suami?<\/p>\n\n\n\n

Istri menghisap kemaluan suami, dalam istilah seksiologi disebut dengan oral seks. Dalam praktiknya, oral seks adalah misalnya menjadikan alat kelamin suami atau sebaliknya sebagai obyek. <\/p>\n\n\n\n

Baik dengan cara mencium, mengecup, menjilat, mengulum, atau mempermainkan alat kelamin pasangannya. Baik dilakukan sebagai aktivitas pemanasan (foreplay<\/em>) sebelum bersetubuh maupun sebagai sarana seks tersendiri untuk mencapai orgasme.<\/p>\n\n\n\n

Menjawab hukum isteri menghisap kemaluan suami atau sebaliknya, inilah pandangan para ulama dalam kitab-kitab mereka<\/p>\n\n\n\n

1). Zainuddin Al-Malibari<\/a> dalam Fathul Mu’in<\/em><\/strong><\/p>\n\n\n\n

\u064a\u062c\u0648\u0632 \u0644\u0644\u0632\u0648\u062c \u0643\u0644 \u062a\u0645\u062a\u0639 \u0645\u0646\u0647\u0627 \u0628\u0645\u0627 \u0633\u0648\u0649 \u062d\u0644\u0642\u0629 \u062f\u0628\u0631\u0647\u0627 \u0648\u0644\u0648 \u0628\u0645\u0635 \u0628\u0638\u0631\u0647\u0627<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Boleh bagi suami menikmati semua jenis aktivitas seks dari istrinya selain pada lingkaran duburnya, meskipun dilakukan dengan menghisap klitorisnya<\/em> (Fathul Mu’in<\/em>, Juz II halaman 340)<\/strong><\/p>\n\n\n\n

2). Imam Al-Hatthab dalam Mawahib al-Jalil<\/em><\/strong><\/p>\n\n\n\n

\u0648\u0642\u062f \u0631\u0648\u064a \u0639\u0646 \u0645\u0627\u0644\u0643 \u0623\u0646\u0647 \u0642\u0627\u0644 \u0644\u0627 \u0628\u0623\u0633 \u0623\u0646 \u064a\u0646\u0638\u0631 \u0625\u0644\u0649 \u0627\u0644\u0641\u0631\u062c \u0641\u064a \u062d\u0627\u0644 \u0627\u0644\u062c\u0645\u0627\u0639 \u0648\u0632\u0627\u062f \u0641\u064a \u0631\u0648\u0627\u064a\u0629 \u0648\u064a\u0644\u062d\u0633\u0647 \u0628\u0644\u0633\u0627\u0646\u0647<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Disebutkan riwayat dari Imam Malik bahwasanya beliau berkata: Tidak apa-apa melihat kemaluan saat bersetubuh. Ditambahkan dalam riwayat lain: Serta menjilat kemaluan tersebut dengan lidahnya.<\/em> (Mawahib al-Jalil li Syarh Mukhtashar Al-Khalil <\/em>Juz V halaman 23)<\/strong><\/p>\n\n\n\n

3). Al-Bahuti dalam Kasyaful Qana’<\/strong><\/em><\/p>\n\n\n\n

\u0642\u0627\u0644 \u0627\u0644\u0642\u0627\u0636\u064a \u064a\u062c\u0648\u0632 \u062a\u0642\u0628\u064a\u0644 \u0641\u0631\u062c \u0627\u0644\u0645\u0631\u0623\u0629 \u0642\u0628\u0644 \u0627\u0644\u062c\u0645\u0627\u0639<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Qadhi Ibnu Muflih berkata: Boleh mencium kelamin isterinya sebelum bersetubuh. <\/em>(Kasysyaful Qana<\/em>‘ Juz V halaman 17)<\/strong><\/p>\n\n\n\n

4). Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya<\/strong><\/em><\/p>\n\n\n\n

\u0648\u0642\u062f \u0642\u0627\u0644 \u0623\u0635\u0628\u063a \u0645\u0646 \u0639\u0644\u0645\u0627\u0626\u0646\u0627 : \u064a\u062c\u0648\u0632 \u0644\u0647 \u0623\u0646 \u064a\u0644\u062d\u0633\u0647 \u0628\u0644\u0633\u0627\u0646\u0647<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Ashbagh salah satu ulama kami (Malikiyah) berkata: Boleh bagi suami menjilat kemaluan istrinya dengan lidahnya. <\/em>(Tafsir Al-Qurthubi,<\/em> Juz XII halaman 232)<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Beberapa penjelasan di atas merupakan jawaban dari hukum suami menghisap kemaluan istri. Adapun l sebaliknya, hukum istri menghisap kemaluan suami maka jawabannya adalah sama dengan penjelasan-penjelasan di atas. <\/p>\n\n\n\n

Karena mafhumnya sama dan tidak melanggar ketentuan yang diharamkan dalam melakukan hubungan, yakni memasukkan kemaluan ke dubur dan melakukan hubungan saat haid.<\/p>\n\n\n\n

Jawaban-jawaban di atas merupakan tanggapan para ulama klasik. Selain mereka, ada dua ulama kontemporer yang menanggapi tentang hukum oral seks ini. Mereka adalah Syekh Ali Jum’ah, Mufti Mesir dan Said Ramadhan Al-Buthi, Mufti Suriah.<\/p>\n\n\n\n

Untuk membuat tulisan ini sederhana serta lebih nyaman dibaca, kami kutipkan terjemahnya saja dari fatwa dua ulama kontemporer ini. Sekaligus kutipan ini menjadi bagian akhir tulisan ini. <\/p>\n\n\n\n

1). Fatwa Syaikh Ali Jum’ah, Mufti Mesir<\/em><\/strong><\/p>\n\n\n\n

Pertanyaan<\/strong>: Seseorang bertanya kepadaku tentang masalah menghisap, atau menelannya lelaki terhadap alat kelamin isteri atau sebaliknya – semoga Allah mengagungkanmu – apakah hal itu diharamkan?<\/em><\/p>\n\n\n\n

Jawaban:<\/strong> Diperbolehkan bagi suami-istri untuk mencumbui satu sama lain dengan apapun selain pada dubur serta selain dalam keadaan haidh, berlandaskan sejumlah hadits. Lihatlah riwayat Bukhari no. 302, riwayat Muslim no. 293, dan Surat al-Baqarah ayat 222.<\/em><\/p>\n\n\n\n

2). Fatwa Syaikh Said Ramadhan Al-Buthi<\/em><\/strong><\/p>\n\n\n\n

Apakah yang diharamkan dari percumbuan seksual di antara suami-istri? <\/em><\/p>\n\n\n\n

Hubungan seksual luas untuk dibicarakan. Tidak diharamkan kecuali pada beberapa hal saja. Dan dalam bahasan yang luas ini terkandung ajakan bagi suami-istri untuk mencukupkan diri pada pergaulan yang mubah serta meninggalkan hubungan yang diharamkan. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Yang diharamkan dari hubungan seksual antara suami-istri yaitu bersetubuh di saat haidh, bersetubuh pada dubur, serta setiap percumbuan yang menimbulkan dampak buruk, sebab ada kaidah ‘la dharara wa la dhirar’. <\/strong><\/em><\/p>\n\n\n\n

Selain yang telah disebutkan maka dikembalikan hukumnya pada ‘urf dan suami-istri, mempertimbangkan bahwa tidak diwajibkan untuk memaksa pasangannya melakukan hal itu.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Sesungguhnya hak bersama antara suami-istri tidak sebatas pada konteks bersetubuh melainkan berlaku umum pada apa yang dibahasakan al-Qur’an dengan istimta’ (percumbuan). Begitulah, yakni tiap suami-istri berhak memilih percumbuan dengan pasangannya dengan pilihan apapun yang ia kehendaki. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Dalam konteks persetubuhan ataupun lainnya. Tidak ada pengecualian dalam hal ini selain pada tiga perkara:<\/em><\/p>\n\n\n\n

  1. Bersetubuh saat haidh.<\/em><\/li>
  2. Bersetubuh pada dubur, yakni penetrasi pada anus.<\/em><\/li>
  3. Aktivitas percumbuan yang menimbulkan dampak buruk bagi salah satu atau keduanya, lewat persaksian pakar di bidangnya (dokter).<\/em><\/li><\/ol>\n\n\n\n

    Sedangkan selain tiga hal yang diharamkan tersebut, maka statusnya tetap pada hukum asal kebolehan syariat.<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

    PECIHITAM.ORG – Dengan alasan ingin bervariasi dan meraih sensasi serta kepuasan dalam berhubungan intim, kadang suami meminta istri untuk melakukan oral seks. Bagaimanakah pandangan ulama baik klasik maupun kontemporer mengenai hukum istri menghisap kemaluan suami? Istri menghisap kemaluan suami, dalam istilah seksiologi disebut dengan oral seks. Dalam praktiknya, oral seks adalah misalnya menjadikan alat kelamin […]<\/p>\n","protected":false},"author":38,"featured_media":34472,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[7],"tags":[9401,3223],"yoast_head":"\nHukum Isteri Menghisap Kemaluan Suami atau Sebaliknya, Bolehkah? - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Bagaimanakah pandangan ulama baik klasik maupun kontemporer mengenai hukum istri menghisap kemaluan suami? Ini penjelasan ulama klasik dan kontemporer.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-isteri-menghisap-kemaluan-suami\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Hukum Isteri Menghisap Kemaluan Suami atau Sebaliknya, Bolehkah? - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Bagaimanakah pandangan ulama baik klasik maupun kontemporer mengenai hukum istri menghisap kemaluan suami? Ini penjelasan ulama klasik dan kontemporer.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-isteri-menghisap-kemaluan-suami\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:author\" content=\"facebook.com\/rahmatsemesta\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-01-21T22:10:00+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-01-22T02:50:50+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Hukum-Isteri-Menghisap-Kemaluan-Suami-atau-Sebaliknya-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Faisol Abdurrahman\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Faisol Abdurrahman\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-isteri-menghisap-kemaluan-suami\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-isteri-menghisap-kemaluan-suami\/\"},\"author\":{\"name\":\"Faisol Abdurrahman\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/4287e2a377f87d81b4bf980780d24486\"},\"headline\":\"Hukum Isteri Menghisap Kemaluan Suami atau Sebaliknya, Bolehkah?\",\"datePublished\":\"2020-01-21T22:10:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-01-22T02:50:50+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-isteri-menghisap-kemaluan-suami\/\"},\"wordCount\":589,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-isteri-menghisap-kemaluan-suami\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Hukum-Isteri-Menghisap-Kemaluan-Suami-atau-Sebaliknya-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"Isteri Menghisap Kemaluan Suami\",\"oral seks\"],\"articleSection\":[\"Kajian Islam\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-isteri-menghisap-kemaluan-suami\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-isteri-menghisap-kemaluan-suami\/\",\"name\":\"Hukum Isteri Menghisap Kemaluan Suami atau Sebaliknya, Bolehkah? - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-isteri-menghisap-kemaluan-suami\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-isteri-menghisap-kemaluan-suami\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Hukum-Isteri-Menghisap-Kemaluan-Suami-atau-Sebaliknya-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-01-21T22:10:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-01-22T02:50:50+00:00\",\"description\":\"Bagaimanakah pandangan ulama baik klasik maupun kontemporer mengenai hukum istri menghisap kemaluan suami? Ini penjelasan ulama klasik dan kontemporer.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-isteri-menghisap-kemaluan-suami\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-isteri-menghisap-kemaluan-suami\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-isteri-menghisap-kemaluan-suami\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Hukum-Isteri-Menghisap-Kemaluan-Suami-atau-Sebaliknya-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Hukum-Isteri-Menghisap-Kemaluan-Suami-atau-Sebaliknya-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Hukum Isteri Menghisap Kemaluan Suami atau Sebaliknya\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-isteri-menghisap-kemaluan-suami\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Hukum Isteri Menghisap Kemaluan Suami atau Sebaliknya, Bolehkah?\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/4287e2a377f87d81b4bf980780d24486\",\"name\":\"Faisol Abdurrahman\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/39e604c0f6389bea2d19e30a6392b71d?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/39e604c0f6389bea2d19e30a6392b71d?s=96&r=g\",\"caption\":\"Faisol Abdurrahman\"},\"description\":\"Alumni Ponpes Raudlatul Ulum Al-Khaliliyah || Mahasiswa Pascasarjana IAI Al-Qalam, Malang || Penyuluh Agama di Kemenag Provinsi Kalimantan Barat\",\"sameAs\":[\"http:\/\/Pecihitam.org\",\"facebook.com\/rahmatsemesta\"],\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/faisol\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Hukum Isteri Menghisap Kemaluan Suami atau Sebaliknya, Bolehkah? - Pecihitam.org","description":"Bagaimanakah pandangan ulama baik klasik maupun kontemporer mengenai hukum istri menghisap kemaluan suami? Ini penjelasan ulama klasik dan kontemporer.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-isteri-menghisap-kemaluan-suami\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Hukum Isteri Menghisap Kemaluan Suami atau Sebaliknya, Bolehkah? - Pecihitam.org","og_description":"Bagaimanakah pandangan ulama baik klasik maupun kontemporer mengenai hukum istri menghisap kemaluan suami? Ini penjelasan ulama klasik dan kontemporer.","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-isteri-menghisap-kemaluan-suami\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_author":"facebook.com\/rahmatsemesta","article_published_time":"2020-01-21T22:10:00+00:00","article_modified_time":"2020-01-22T02:50:50+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Hukum-Isteri-Menghisap-Kemaluan-Suami-atau-Sebaliknya-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Faisol Abdurrahman","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Faisol Abdurrahman","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-isteri-menghisap-kemaluan-suami\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-isteri-menghisap-kemaluan-suami\/"},"author":{"name":"Faisol Abdurrahman","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/4287e2a377f87d81b4bf980780d24486"},"headline":"Hukum Isteri Menghisap Kemaluan Suami atau Sebaliknya, Bolehkah?","datePublished":"2020-01-21T22:10:00+00:00","dateModified":"2020-01-22T02:50:50+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-isteri-menghisap-kemaluan-suami\/"},"wordCount":589,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-isteri-menghisap-kemaluan-suami\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Hukum-Isteri-Menghisap-Kemaluan-Suami-atau-Sebaliknya-scaled.jpg","keywords":["Isteri Menghisap Kemaluan Suami","oral seks"],"articleSection":["Kajian Islam"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-isteri-menghisap-kemaluan-suami\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-isteri-menghisap-kemaluan-suami\/","name":"Hukum Isteri Menghisap Kemaluan Suami atau Sebaliknya, Bolehkah? - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-isteri-menghisap-kemaluan-suami\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-isteri-menghisap-kemaluan-suami\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Hukum-Isteri-Menghisap-Kemaluan-Suami-atau-Sebaliknya-scaled.jpg","datePublished":"2020-01-21T22:10:00+00:00","dateModified":"2020-01-22T02:50:50+00:00","description":"Bagaimanakah pandangan ulama baik klasik maupun kontemporer mengenai hukum istri menghisap kemaluan suami? Ini penjelasan ulama klasik dan kontemporer.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-isteri-menghisap-kemaluan-suami\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/hukum-isteri-menghisap-kemaluan-suami\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-isteri-menghisap-kemaluan-suami\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Hukum-Isteri-Menghisap-Kemaluan-Suami-atau-Sebaliknya-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Hukum-Isteri-Menghisap-Kemaluan-Suami-atau-Sebaliknya-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Hukum Isteri Menghisap Kemaluan Suami atau Sebaliknya"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-isteri-menghisap-kemaluan-suami\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Hukum Isteri Menghisap Kemaluan Suami atau Sebaliknya, Bolehkah?"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/4287e2a377f87d81b4bf980780d24486","name":"Faisol Abdurrahman","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/39e604c0f6389bea2d19e30a6392b71d?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/39e604c0f6389bea2d19e30a6392b71d?s=96&r=g","caption":"Faisol Abdurrahman"},"description":"Alumni Ponpes Raudlatul Ulum Al-Khaliliyah || Mahasiswa Pascasarjana IAI Al-Qalam, Malang || Penyuluh Agama di Kemenag Provinsi Kalimantan Barat","sameAs":["http:\/\/Pecihitam.org","facebook.com\/rahmatsemesta"],"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/faisol\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/34464"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/38"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=34464"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/34464\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/34472"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=34464"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=34464"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=34464"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}